×

Iklan

Dr. FITRIATI, SH, MH SEBAGAI KETUA
Unes Perguruan Tinggi Pertama Bentuk Satgas PPKS

26 Maret 2024 | 22:48:01 WIB Last Updated 2024-03-26T22:48:01+00:00
    Share
iklan
Unes Perguruan Tinggi Pertama Bentuk Satgas PPKS
Foto bersama Rektor dengan Tim Satgas PPKS di Lingkungan Universitas Ekasakti

Padang, Khazanah – Universitas Ekasakti (Unes) merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di LLDIKTI Wilayah X Sumbar dan Jambi yang pertama sekali membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Sebanyak 15 orang personilnya dilantik oleh Rektor Universitas Ekasakti Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd di Ruang Sidang Rektor Lantai 1 Gedung Rektorat Unes pada Senin (25/3/2024)

Pembentukan Satgas PPKS ini dilakukan setelah melalui Panitia Seleksi (Pansel) terdiri yang terdiri dari Kepala Lembaga Penjamin Mutu Prof. Dr. Dra, Hj. Darmini Roza, S.H, M.Hum, Wakil Rektor I Dr. Ir. Dewiman Prima Putra, M.Si dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Drs. Tarma Sartima, M.Si, Phd.

Satgas PPKS dilingkungan Unes periode 2024 – 2026 ini dibentuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Unes No. 067/KPTS/UNES/III/2024, tanggal 16 Maret 2024 terdiri dari 6 orang Dosen, 3 orang tenaga kependidikan dan 6 orang mahsiswa. Sebagai Ketua Dr. Fitriati, S.H, M.H, Sekretaris Zumiati, S.Sos. M.Ikom dan yang lainnya sebagai Anggota. SK pengangkatan tersebut langsung diserahkan oleh Rektor Unes saat pelantikan.

    Rektor dalam sambutannya mengatakan, Satgas PPKS di dunia Pendidikan, khususnya pendidikan tinggi sudah menjadi tugas utama.

    “Bahkan dalam pemeriksaan suatu perguruan tinggi, salah satu item yang ditanyakan apakah sudah ada Satgas PPKS, ini sangat amat realistis,” kata rektor Unes.

    Rektor mencontohkan, kalau kita lihat pemberitaan di Media Sosial, Media Elektronik atau TV, hal hal yang seperti ini sangat banyak terjadi.

    “Sebetulnya dalam teori fisikologi hal ini sudah merupakan prilaku menyimpang,” ujar rektor.

    Perilaku menyimpang itu lanjutnya, dimana saja ada, salah satu ada di perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan ditengah tengah masyarakat kita.

    “Saya sangat terkejut kejadian di Kabupaten Bogor perselisihan suami dengan isteri, berani isteri membunuh anaknya tiga orang tidur dalam kamar yang bersamaan. Ada gejala kehidupan manusia yang sudah putus asa, dan hilang keyakinan dan kepercayaannya,” katanya

    Lalu katanya, di Jakarta ada kejadian satu keluarga terjun dari lantai 23, suami dan istri serta anaknya.

    “Kenapa ini harus terjadi, karena etika dan keyakinan itu sudah hilang, Begitu juga di dunia Kampus sudah hilangnya budaya malu, budaya malu ini ada kaitannya dengan masalah etika, antara dosen dengan mahasiswa, antara dosen dengan dosen, atau antara mahasiswa senior dengan mahasiswa. Prilaku menyimpang seperti inilah yang menjadi tugas utama Satgas PPKS,” tegasnya

    Rektor mengharapkan kepada Satgas PPKS yang baru dilantik, agar dapat mengadakan  rapat koordinasi membuat job desc dan mekanisme kerja.

    “Kita perlu menjaga gejala yang ada seperti ini, harus disikapi dengan hati-hati dan biajaksana, dan harus didukung oleh data-data yang konkrit, supaya tidak salah mengambil suatu keputusan dan kesimpulan,” ujarnya

    Hal ini, menurut rektor karena akan berdampak terhadap keluarga, isteri, suami, dan anak, tidak terjadi prilaku menyimpang. “Oleh karena itu perlu dijaga baik-baik dan penanganannya harus menggunakan pendekatan persuasif dan edukatif,” pungkas rektor.