×

Iklan

KONTRIBUSI PERTANIAN SIGNIFIKAN
Triwulan III Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94%, Sumbar 4,30%

08 November 2023 | 08:05:20 WIB Last Updated 2023-11-08T08:05:20+00:00
    Share
iklan
Triwulan III Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94%, Sumbar 4,30%

Padang, Khazanah – Pada triwulan III tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekonomi provinsi ini tumbuh sebesar 4,30 persen secara year on year (yoy).

"Besaran produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan pada Triwulan III tahun 2023 tercatat Rp47,91 triliun," kata Statistisi Ahli Muda BPS Sumbar Dwi Susanti di Padang, Senin (06/11/2023)
Sementara di Triwulan III tahun 2022 tercatat Rp45,93 triliun. Artinya, ekonomi di Sumbar tahun 2023 naik 4,30 persen jika dibandingkan 2022 secara yoy. Kemudian, jika dibandingkan dengan Triwulan II tahun 2023, ekonomi Ranah Minang juga tumbuh sebesar 0,83 persen. Susanti mengatakan terdapat beberapa kegiatan penting hingga faktor alam yang turut mempengaruhi ekonomi di Provinsi Sumbar. Pertama, berakhirnya perayaan Idul Fitri dan Idul Adha yang terjadi di Triwulan II 2023, serta habisnya masa liburan sekolah menurunkan permintaan jasa transportasi darat dan udara.
"Terjadi penurunan jumlah keberangkatan penumpang angkutan udara dari Bandara Internasional Minangkabau sebesar 6,59 persen secara (q to q). Fenomena El Nino juga memberikan dampak pada sektor pertanian dimana terjadi penurunan produksi padi dan jagung dibandingkan Triwulan II 2023 sebesar 25,06 persen dan 16,50 persen secara kuartalan (q to q),” tambahnya.
Kegiatan yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi Sumbar di antaranya World Islamic Entrepreneur Summit 2023, dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan sepanjang Triwulan III 2023 memiliki kontribusi terhadap peningkatan permintaan akomodasi. BPS mencatat tingkat penghunian kamar hotel di Sumbar pada Triwulan III tahun 2023 meningkat sebesar 7,94 persen (y on y). Kemudian, bergesernya pembayaran gaji Ke-13 ASN ke Juni mengakibatkan belanja pegawai turun signifikan. Menurutnya pembangunan prasarana fisik di Sumbar pada Triwulan III tahun 2023 menggeliat cukup baik. Hal ini ditandai dengan peningkatan belanja modal untuk belanja bangunan maupun nonbangunan yang meningkat signifikan. Selain itu, jumlah kredit investasi yang disalurkan juga meningkat.

Sementara secara Nasional, BPS mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Triwulan III tahun 2023 tumbuh 4,94% secara year-on-year (y-on-y). Pertumbuhan positif PDB Indonesia itu tidak bisa dilepaskan dari kinerja sejumlah sektor, termasuk pertanian. Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan kontribusi pertanian, industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi mencapai lebih dari lima puluh persen.

    ”Semua sektor melanjutkan tren pertumbuhan yang positif sehingga memberikan kontribusi sebesar 65,32% terhadap PDB triwulan III 2023," ujar Amelia di Jakarta, Senin (6/11/2023).

    Dengan capaian tersebut, Amalia menilai ekonomi Indonesia tetap terjaga solid dan tumbuh positif.

    "Di tengah melambatnya perekonomian global, terjadinya perubahan iklim, dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, resiliensi ekonomi Indonesia kembali tercermin melalui pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94% secara tahunan atau secara kumulatif tumbuh sebesar 5,05%,” ungkapnya.

    BPS turut mencatat sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 1,46% secara y-on-y dan 1,61% secara quarter-to-quarter (q-to-q). Amalia menyebutkan hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan III 2023. Menurutnya hanya ada dua lapangan usaha yang mengalami penurunan, yakni pendidikan dan administrasi pemerintahan.

    Amalia menjelaskan, ekonomi Indonesia berdasarkan besaran PDB pada kuartal III 2023 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp5.296 triliun. Lalu atas dasar harga konstan sebesar Rp3.124,9 triliun. Sementara besaran PDB pertanian atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp718,4 triliun dan atas dasar harga konstan sebesar Rp397,3%.

    Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri menyatakan bahwa sektor pertanian telah secara konsisten memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

    Saat ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan terus mengawal transformasi dari pertanian tradisional ke modern. Tranformasi ke pertanian modern akan mampu meningkatkan produksi yang turut berdampak kepada pertumbuhan ekonomi. ”Kementan terus berupaya meningkatkan produksi untuk menumbuhkan ekonomi. Kami terus mengintervensi teknologi mekanisasi, kemudian menyiapkan benih unggul, pupuk dan juga sarana prasarana lainnya demi bisa meningkatkan produktivitas pertanian kita," jelasnya