×

Iklan


Transformasi Digital Dongkrak Pertumbuhan Bisnis Hingga 50%

21 Maret 2024 | 16:37:56 WIB Last Updated 2024-03-21T16:37:56+00:00
    Share
iklan
Transformasi Digital Dongkrak Pertumbuhan Bisnis Hingga 50%

Jakarta, Khazanah – Salah satu cara untuk menumbuhkan bisnis lebih berkelanjutan bukan sekadar mencatatkan pertumbuhan omzet setinggi-tingginya, tapi juga membuat operasional bisnis lebih efisien dan efektif. Sehingga margin keuntungan yang didapatkan bisa meningkat, serta tim maupun konsumen juga merasakan manfaat dari operasional bisnis yang efektif dan efisien. 

Sejak memasuki periode industri4.0, solusi transformasi digital yang terkoneksi dengan internet of things membantu bisnis untuk bisa beroperasi menjadi lebih efisien dan efektif. Salah satunya, transformasi digital populer adalah memanfaatkan layanan SAP Public Cloud yang mampu meningkatkan skalabilitas, fleksibilitas, dan optimasi biaya operasional bisnis. 

Managing Partner TMS Consulting Dery Hananto mengatakan dalam pengalaman TMS mendukung transformasi digital beberapa kliennya dengan SAP S/4HANA Cloud, perusahaan itu mendapatkan manfaat seperti operasional bisnis bisa bekerja lebih efektif sebesar 50% dibandingkan dengan sebelumnya, penilaian yang lebih akurat terhadap kapasitas aset dan potensi untuk pekerjaan berlebih. 

    "Selain itu, perusahaan klien juga mampu mengelola aset dengan lebih efisien, serta menghilangkan proses pengelolaan aset manual selama tiga jam setiap hari, serta meredam risiko human error," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/4/2024).. 

    Selain dari sisi asset management, transformasi digital dengan SAP S/4HANA Cloud juga bisa mendukung lini bisnis lainnya seperti Supply Chain Management. Dari pengalaman TMS, transformasi digital itu membantu perusahaan kliennya bisa mencatatkan 97 persen pengiriman dilakukan tepat waktu, meningkatkan kepuasan konsumen, serta meningkatkan tingkat perputaran investasi sebesar 30 persen. 

    Dari sisi keuangan, SAP Public Cloud ini bisa membantu menghemat waktu hingga 50 persen untuk menutup akun bulanan. Lalu, dengan transformasi digital, perusahaan bisa mengelola 1,5 kali lebih banyak transaksi dengan jumlah karyawan yang sama. 

    Sales Director, Head of Midmarket SAP Indonesia, Anastasia Siada mengatakan, pihaknya pun terus berinovasi untuk memberikan solusi kepada klien. Salah satunya, sistem SAP saat ini sudah dilengkapi dengan Joule, salah satu teknologi artificial intelligence, sehingga bisa mengelola operasional semakin efisien dan efektif. 

    "Dengan AI kami ini, bisnis bisa menghemat searching time hingga 80 persen. Lalu, penggunanya juga bisa mendapatkan smart insight," ujarnya. 

    Untuk itu, SAP S/4HANA Cloud memberikan nilai bisnis unik dan berbeda untuk ditawarkan kepada perusahaan untuk membantu efektivitas operasional di sisi Asset Management, Finance, Sales, Procurement, R&D/Engineering, Manufacturing, Supply Chain Management, dan Information Technology. 

    Sejauh ini, TMS Consulting yang menjadi mitra dari SAP di Indonesia sudah membantu transformasi digital beberapa perusahaan di sektor seperti pertambangan, keuangan hingga ritel. Sehingga operasional bisnis bisa berjalan secara efektif dan efisien.

    Transformasi industri 4.0 membawa banyak perubahan dalam berbagai aktivitas ekonomi, terutama upaya mengadaptasi penggunaan teknologi digital. Percepatan transformasi digital ini juga sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional menjadi lebih berkelanjutan, fleksibel dan efisien.

    Pada tahun 2018, Kementerian Perindustrian menginisiasi peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai upaya percepatan transfomasi digital sektor manufaktur di tanah air.

    Peta jalan ini digunakan sebagai acuan bagi pelaku industri dan pembuat kebijakan untuk menerapkan konsep revolusi industri 4.0, dengan target besarnya adalah Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara besar yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

    “Perusahaan manufaktur memegang peran penting bagi perekonomian nasional. Transformasi dan implementasi industri 4.0 pada perusahaan manufaktur diyakini akan meningkatkan produktivitas, daya saing, efisiensi, kontribusi nilai tambah dan keberlanjutan industri nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

    Menperin menegaskan, implementasi teknologi industri 4.0 dapat mendorong tercapainya dampak positif pada finansial, operasional, dan teknologi. “Komponen terpenting pada proses transformasi digital berupa kesadaran manfaat penggunaan peralatan digital, tidak hanya sekedar kemampuan adopsi teknologi, namun harus sejalan dengan perubahan mindset digital,” tuturnya.

    Sejalan dengan langkah mempercepat transformasi industri 4.0 pada sektor manufaktur di Indonesia, sejak tahun 2019 Kemenperin juga menjalankan program National Lighthouse Industri 4.0. Perusahaan manufaktur yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0 merupakan pilihan karena dinilai bisa menjadi percontohan (role model) bagi perusahaan manufaktur lainnya dalam menjalankan transformasi dan implementasi industri 4.0. “Sejak tahun 2019 hingga 2022, terdapat 14 perusahaan yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0,” ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi