×

Iklan


Tanah Datar Kekurangan Bidan Untuk Tim Penurunan Stunting

25 Oktober 2021 | 21:57:46 WIB Last Updated 2021-10-25T21:57:46+00:00
    Share
iklan
Tanah Datar Kekurangan Bidan Untuk Tim Penurunan Stunting

KhazMinang.Id, Tanah Datar – Pemerintah kabupaten Tanah Datar, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kekurangan tenaga bidan untuk dijadikan tim pendamping penanggulangan stunting di daerah itu. Dari 241 bidan yang ditetapkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Sumatera Barat, hanya 140 bidan yang tersedia.

Akibatnya, satu orang bidan terpaksa menjalankan tugas di dua lokasi. Satu tim pendamping penurunan stunting terdiri dari tiga orang, yaitu satu orang bidan, satu orang kader PKK dan satu orang kader KB. Satu tim akan bekerja mendampingi keluarga keluarga di satu jorong untuk memberikan penyuluhan serta pengawasan terhadap keluarga yang akan mempunyai anak.

Pemerintah membentuk tim pendamping keluarga untuk menurunkan angka stunting di Indonesia yang masih sangat tinggi, yaitu 27 persen.

    “Satu tim itu personilnya tiga, sementara kita ada 241 tim, membawahi maksimal satu tim itu 150 keluarga yang harus didampingi,” ucap Irdayani, Kabid Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kabupaten Tanah Datar saat acara sosialisasi pendataan keluarag kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, Senin (25/10/2021) di jorong Kubang Landai nagari Saruaso kecamatan Tanjung Ameh kabupaten Tanah Datar.

    Menurut Irdayani, kekurangan tenaga bidan tersebut diperkirakan karena penyebaran bidan tidak merata di kabupaten Tanah Datar ini.

    “Mungkin penyebarannya tidak merata, karena bidan bukan tupoksi kita, tapi kenyataan dilapangannya begitu. Akhirnya kami membuat tim TPK itu dua SK (Surat Keputusan) dengan bidan yang sama,” lanjutnya. 

    Selain penanggulangan pandemi Covid-19, upaya penurunan angka stunting saat ini juga menjadi prioritas pemerintah. Presiden menargetkan angka stunting turun ke angka 14 persen ditahun 2024 nanti. Untuk menjalankan kedua prioritas pemerintah itu, semua lembaga dan instansi dilibatkan, termasuk juga anggota Komisi IX DPR RI.

    “Skala prioritas kitakan menurunkan stunting dan vaksin, vaksin ini minimal 70%, itu prioritas pertama, prioritas kedua menurunkan angka stunting di 2024 angkanya di 14%, dan jangan ada stunting stunting baru,” kata Suir Syam, anggota Komisi IX DPR RI.

    Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang dialami anak, sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Akibatnya, anak menjadi gagal tumbuh serta rentan terhadap penyakit. selain itu anak stunting juga sulit bersaing dengan anak normal lainnya, karena pertumbuhan otaknya juga terganggu. jika anak Indonesia banyak menderita stunting, dikhawatirkan masa depan bangsa ini akan menjadi suram.(art/jj)