×

Iklan


Syamsul Azwar Ketum Forwana Kuda Hitam Dapil 1 Solok

10 Februari 2023 | 09:55:25 WIB Last Updated 2023-02-10T09:55:25+00:00
    Share
iklan
Syamsul Azwar Ketum Forwana Kuda Hitam Dapil 1 Solok

Pesta demokarasi di semua tingkatan makin di ambang pintu. Baliho bakal calon mulai mewarnai negeri ini hingga pelosok desa atau nagari di Sumatera Barat. Keluarnya Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2023, tentang Daerah Pemilihan (Dapil), Kursi DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota seakan memporak porandakan kondisi perpolitikan di republik ini.

Namun sebagian dari kandidat yang sebelumnya telah tersusun dan tertata rapi dalam tubuh partai politik mulai diselimuti kecemasan, sebaliknya juga muncul figur-figur dari nagari,  perobahan regulasi sangat membuka peluang dan ada yang diuntungkan. Pasalnya keluar aturan resmi ditandatangani KPU Pusat tanggal 6 Februari 2023 merobah dinamika perpolitikan.

Menurut hemat penulis khusus wilayah daerah pemilihan (Dapil) 1 Kabupaten Solok, sebelumnya meliputi, Kecamatan Gunung Talang, Kubung dan Sungai Lasi, sesuai aturan terbaru wilayah Dapil 1 berobah, yaitu Kecamatan Gunung Talang dengan Danau Kembar, jumlah kursi sebelum 11 kursi berobah menjadi 7 kursi.

Perobahan aturan pemilu itu diprediksikan semakin membuka lebar peluang Syamsul Azwar, Walinagari Batang Barus. Popularitas dan elektabilitas orang nomor satu Batang Barus yang menjadi walinagari dua periode memimpin ini, diyakini adalah sebagai “modal besar”.

Pasalnya, sejak menjabat walinagari pada tahun 2013, walinagari se-Kabupaten Solok hingga saat ini masih mempercayakan ia sebagai Ketua Forum Walinagari di daerah penghasil markisah itu.

Munculnya nama Syamsul Azwar di belantika perpoltikan daerah yang pernah dipimpin Gamawan Fauzi ini juga membuat geger para kandidat lainnya. Pendapat para pakar dan politisi dan tokoh-tokoh Kabupaten Solok serta petinggi partai, mayoritas dari banyak pihak telah memprediksikan, tampilnya Syamsul Azwar yang dikenal sangat pandai bergaul dengan semua kalangan ini, akan menjadi salah satu kuda hitam pada helat demokrasi tahun depan dalam merebut kursi perlemen lokal di Rumah Bagonjong Arosuka.

Hal ini tentu memiliki alasan, mari kita simak sekilas indikatornya, hubungan kultural Kecamatan Gunung Talang, khususnya dengan dua nagari di Kecamatan Danau Kembar memiliki hubungan garis lurus, kekerabatan dan terbilang cukup memiliki hirarki ikatan pertalian darah dan rumpun yang dekat. Apalagi hubungan sakral dengan Nagari Air Batumbuk, Batang Barus masih satu kesatuan secara adat. Ini sangat memudahkan terbangunnya silaturrahim dan hubungan persuasif para tokoh. Saling mengenal antara satu dan lainnya.

Ini semakin membuka peluang Ketua Forwana Solok ini mendapat dukungan masyarakat. Kiprah, sepak terjang kepemimpinan walinagari serta pandainya bergaul dengan siapapun, sebagai seorang jurnalis senior di Kabupaten Solok ini telah terbukti dengan penganugerahan amanah untuk kedua kalinya memimpin di wilayah Batang Barus.

Namanya tidak semata di Batang Barus, sosok yang dekat dengan Bupati Solok H Epyardi Asda sejak tahun 2004 ini cukup dikenal di pemerintahan Kabupaten Solok, bahkan sampai ke tingkat Sumatera Barat. Hebatnya dalam perjuangan untuk desa, nama Batang Barus juga tak asing bagi kepala desa di seluruh Indonesia.

Sebab sejak tahun 2014 ia juga mendapatkan amanah sebagai Ketua DPD Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) sampai tahun 2022, pasca Munas Apdesi ia mengundurkan diri.  

Meski mundur dari Apdesi namun Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) seluruh pengurus kepala desa aktif didominasi yang telah menjabat dua atau tiga periode itu menyambut sosoknya untuk bergabung dan membesarkan Papdesi di Sumatera Barat.

Ia diberikan kepercayaan sebagai pengurus inti DPD Papdesi Sumatera Barat. Penyampaian aspirasi dan aksi damai yang dilakukan Kades se-Indonesia yang viral 17 Januari lalu, Walinagari Batang Barus ini dipercaya sebagai satu satunya walinagari utusan Sumbar sebagai tim Delegasi Audiensi dengan DPR RI. Ini bukti kemampuannya juga telah menapak pentas nasional di kalangan pemerintah desa di republik ini.

Sebagai sosok muda yang energik, penulis juga sangat mengenal dekat—Syam Chania—begitu namanya melekat sebagai seorang wartawan pada dekade 2000-an. Banyak karya karya terbaiknya dalam menggangkat harkat martabat daerah serta mengapungkan nama nama tokoh-tokoh di daerah ini.

Sosoknya tak asing lagi bagi penulis, ia pernah menjadi tim kerja yang solid. Tak jarang kami pulang subuh buta sampai koran siap cetak. Kami juga sempat bersama menikmati puncak kejayaan Tablod Publik. Ia Tidak semata santun dalam menyajikan berita atau semata pembuat berita, ia juga sebagai seorang penulis. Seorang penulis sudah pasti ia adalah seorang wartawan. Namun seorang wartawan belum tentu ia seorang penulis !

Syam Chania begitu dirinya akrab disapa, ia pernah menjabat sebagai Redaktur Eksekutif Tabloid Publik dan rajin menjadi seorang penulis. Rubrik Kampia Bareh, adalah miliknya untuk menuangkan aspirasi tulisan dalam opini-opini yang membangun. Selain itu, pemikiran pemikiran yang dituangkan menjadi karya jurnalistik menghiasi beranda, fokus dan rubrik rubrik eksekutif setiap jadwal tabloid terbit. Kaca mata hitam menjadi ciri khasnya menghiasi beranda Tabloid Publik kala itu. Ini masih melekat menjadi sebuah kenangan !

Selain itu dalam tim kerja bersama saya, ia juga mengomandoi pembuatan banyak edisi Majalah Arosuka Polres Solok dan mengisi beberapa majalah lainnya, seperti Truss Engginering dan majalah Arosuka milik Pemkab Solok.

Apa yang diraihnya bukanlah didapatkannya secara instan, sudah dapat dipastikan melalui waktu yang cukup panjang dalam membangun fundamental dan aspek sosial ke tengah masyarakat sejak tahun 2000-an. Hingga terbangunnya kepercayaan serta hubungan persuasif yang tak lekang di telan waku. Pergaulan dan kemampuan yang dimilikinya sampai saat ini telah menjadi investasi sosial yang berharga oleh masyarakat. Investasi sosial ini juga tak mudah dilenyapkan serta dihargai dengan bongkahan harta dan tumpukan uang. Karakter seorang pemimpin juga melekat ke dalam jiwanya.

Sosoknya yang penyabar, humoris dan mudah senyum ini menjadikan ia tumbuh menjadi sosok yang sangat asyik untuk menjadi seorang sahabat. Sederetan prestasi juga pernah diraihnya, ia tercatat sebagai penulis terbaik di Kabupaten Solok. Begitu juga di bidang pemerintahan. Sehingga pemilihan Walinagari Batang Barus periode keduanya mendapatkan suara yang signifikan, ia menang telak dibandingkan empat calon yang ikut saat itu.

Sekilas rekam jejak untuk mengenal lebih dekat sosok Syam Chaniago ini, selain melakoni profesi wartawan sejak tahun 2000 ia juga sebagai Ketua Karang Taruna/Ketua Pemuda di Jorong Lubuk Selasih.

Ini adalah jenjang karir terbentuknya karakter pemimpinnya dengan beragam ilmu-ilmu sosial. Ia juga pernah sebagai anggota BPN, Kepala Jorong, Ketua LPMN yang makin mendekatkan dirinya dengan masyarakat dan tokoh-tokoh. Sampai puncak pengabdiannya di tingkat nagari menjadi seorang walinagari.

Dari beragam kegiatan-kegiatan yang digelutinya di nagari, tak menghambat ia menjalankan profesi kewartawanan dan organisasi kabupaten. Salah satunya tergabung dalam LSM LAPAU yang mendapatkan mitra Lembaga Pusat, Seperti Transparansi Internasional Indonesia (TII), Bank Dunia GTZ dan USAID semakin mematangkan pengalamannya di berbagai bidang. Puluhan piagam serta sertifikat dari daerah sampai ke pusat telah menjadi saksi nyata kiprah putra Batang Barus satu ini.

Rasanya sangat memantaskan bila para tokoh dan masyarakat Batang Barus sepakat mengusungnya ke kursi parlemen di Kabupaten Solok. Bahkan dari nagari-nagari lain namanya menjadi perbincangan, sosoknya kian santer menjadi salah satu kandidat yang kuat, dan mulai tak bisa dipandang sebelah mata oleh rival-rivalnya.

Ia sangat menerima kritik, sabar dan tenang dalam menyelesaikan masalah, dekat dan ramah dengan siapapun, terutama sekali dengan masyarakat akar rumput. Hingga saat ini stabilitas Pemerintah Nagari Batang Barus tetap terjaga dalam kepemimpinannya.

Barangkali jika diuraikan lebih dari dua puluh tahun biografinya dalam berkiprah sangatlah terlalu panjang, kepemimpinan sosok satu ini dapat bersahaja dan  tersenyum dalam kondisi apapun. Kritik, hinaan, cacian telah menjadi bagian hidupnya dalam keseharian di antara pro dan kontra itu bagaikan pedang bermata dua.

"Awalnya saya belum memiliki niat untuk meninggalkan pemerintahan nagari, masih banyak tugas ke depan untuk kemajuan nagari ini, masih banyak para tokoh-tokoh nagari yang pintar dan mumpuni untuk diberikan kesempatan berkompetisi di parlemen. Sejak keluarnya Peraturan KPU kemarin para tokoh masyarakat dan suara akar rumput, desakan untuk maju ke Pileg seakan tak terbendung, semangat ini tidak saja di nagari Batang Barus, dari dapil 1 umumnya dukungan terus mengalir dari waktu ke waktu. Karena kuatnya dukungan para tokoh ini perlu kita hargai, ini adalah penghargaan yang berharga dari tokoh-tokoh dan masyarakat," kata Syamsul Azwar dengan nada selalu merendah.

Penulis juga sangat mengagumi sosok satu ini, semoga tingginya dukungan dan keinginan masyarakat itu diyakini berbekal pengalaman yang dimiliki, sosoknya akan mampu menjadi aspirator mewakili rakyatnya. Rasanya tak salah bila ia diprediksikan akan menjadi kuda hitam di Dapil 1 Kabupaten Solok.


Penulis
Febriasyah Fahlevi
Mantan Redaktur Tabloid Publik