Ketika Gubernur ditemui Walikota Padang Panjang yang minta penambahan rombel |
Padang, Khazminang.id -- Nampaknya
sekolah-sekolah swasta akan terus mati suri ketika Gubernur Sumbar mengajukan
penambahan rombongan belajar (rombel) kepada Kementerian Pendidikan menyusul
selalu hebohnya setiap kali dilaksanakan penerimaan siswa baru di Sumatera
Barat khususnya SLTA.
“Padahal kita sangat berharap, siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri akan bisa bersekolah di sekolah swasta, tapi nyatanya akan hampa harapan itu. Sekolah swasta makin terpinggirkan,” ujar seorang Kepala Sekolah swasta yang enggan disebut namanya.
Ketika bertemu dengan Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan di Padang, Sabtu malam (15/07), Gubernur Mahyeldi mengajukan permintaan agar Kemendikbudristek memberi izin menambah rombongan belajar untuk 31 SMA di Sumatera barat.
Alasan Mahyeldi adalah untuk menyikapi masih adanya siswa
lulusan SMP yang belum dapat diterima di SMA Negeri akibat keterbasan kuota
pada PPDB Online 2023.
"Ini solusi untuk masalah tak tertampungnya banyak siswa dalam PPDB Online 2023. Jadi kita ajukan permohonan penambahan rombongan belajar kepada Kementerian Pendidikan,” kata Mahyeldi.
Dalam Menurutnya, usulan penambahan isi rombel itu telah
berdasarkan hasil anasilis Dinas Pendidikan (Diknas) Prov. Sumbar, terhadap
sebaran SMA dan domisili calon siswa yang belum mendapat sekolah lanjutan. Isi
rombel yang tadinya berjumlah 36 siswa, diusulkan Mahyeldi menjadi 40 agar
dapat menampung lebih banyak siswa.
Solusi itu kata Mahyeldi, setelah sejumlah Kepala daerah Kabupaten/Kota menemuinya memohon agar diberikan izin menambah rombongan belajar di daerah merka menampung sejumlah siswa yang tdak dapat kursi.
Baca juga: Kata Gubernur Rombel Bisa Ditambah, Kata Kadisdik tak ada Gubernur Bilang Begitu
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius menuturkan menyebutkan
bahwa ada 31 SMA yang dimasukkan dalam list permohonan penambahan rombel tahun
ini. Sekolah-sekolah itu antara lain terbanyak terdapat di kota Padang yakni 17 SMA.
Sementara di kota dan kabupaten lain ada 2 SMA di Padang
Panjang, 2 SMA di Payakumbuh, 3 SMA di Bukittinggi, 2 SMA di Solok, 1 SMA di
Padang Pariaman, 1 SMA di Tanah Datar, 1 SMA di Limapuluh Kota, 1 SMA Sijunjung
dan 1 SMA di Pasaman.
Direktur Dikmen Diksus Kementerian Pendidikan, Putra Aska
Elevri mengatakan akan meneruskan permintaan Gubernur Mahyeldi tersebut kepada Mendikbudristek.
(eko)