×

Iklan

BATAL INVESTASI KE IKN
Softbank Beralih ke Sumbar, Pemprov pun Heran

22 Maret 2022 | 21:06:18 WIB Last Updated 2022-03-22T21:06:18+00:00
    Share
iklan
Softbank Beralih ke Sumbar, Pemprov pun Heran
markas Sofbank di Tokyo

Padang, Khazminang.id – Tak bisa dengan tapak tangan dengan nyiru kita tampung, begitu benarlah kalau akan direalisasi investasi Softbank yang dialihkan dari IKN ke Sumbar. Tapi Pemprov mengaku heran, kok bisa?

Buncah kabar bahwa pelabur (investor) tajir dari Jepang Softbank memutuskan mengalihkan investasi yang semula untuk Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan ke Sumatera Barat. Tapi yang di Sumbarf sendiri tidak tahu, bahkan Kepala Badan Penanaman Modal, Adib Alfikri merasa heran soal pengaliohan investasi itu ke Sumatera Barat.”Memang ada Pemprov Sumbar menjajaki beberapa investor untuk menanam modalnya di sini, tetapi saya kira dengan Softbank belum ada pembicaraan, tapi jika investor memutuskan menanamkan modalnya di sini, ya wellcome,” kata adik mantan Gubernur Irwan Prayitno itu.

    Ia heran kok bisa bocor informasi itu. Ia memperkirakan mungkin lantaran  informasi yang beredar di kalangan investor.

    Dikutip dari laman katasumbar.com, Adib menjelaskan,  memang ada beberapa investor yang sudah dijajaki. “Ada dari Qatar, Arab, dan Turki. Tapi semua masih proses penjajakan,” papar dia.

    Di sisi lain, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy pun bahkan mengaku belum tahu perihal keputusan Softbank tersebut. “(Informasi) belum dicopy (diterima),” ujar Audy.

    Seperti dikutip dari laman CNN Indonesia Senin,  Softbank secara resmi mundur dan membatalkan rencana pendanaan pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.

    Pembatalan ini disampaikan oleh Representative Director & Chairman SoftBank Corp Ken Miyauchi.

    Ia mengatakan, pembatalan pendanaan itu alasannya adalah Return Of Investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi. Namun, Softbank tetap mendukung pengembangan perusahaan rintisan mereka di Indonesia. Kemudian, investasi Softbank rencananya bakal dialihkan ke Sumatera Barat.

    Ken mengatakan hal demikian sesuai dengan keputusan founder SoftBank, Masayoshi Son. “Salah satu provinsi yang menjadi target SoftBank berinvestasi adalah Provinsi Sumatera Barat. Pengalihannya dalam waktu dekat,” kata Ken.

    Hanya saja, Ken ataupun Masayoshi tidak merinci rencana investasi di sektor mana di Sumbar.

    Sementara menurut Adib Alfikri, atas kabar yang meluas ini, Pemprov Sumbar segera berkoordinasi dengan Badan Penanam Modal dan Kementerian Investasi. “Koordinasi ini untuk memastikan peluangnya seperti apa, dan apa yang bisa kita usahakan,” sebut Adib.

    Ia menjelaskan, Sumbar memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk mendatangkan investasi.

    Namun, pihaknya belum menentukan investasi dari Softbank tersebut bakal diteruskan ke sektor mana.

    “Sekarang prosesnya masih komunikasi, kita belum bisa memastikan sektor mananya,” ucapnya.

    Adapun banyak sektor yang berpeluang datangkan investasi tersebut, kata Adib di antaranya adalah pariwisata, energi, tambang dan lainnya.

    “Kalau ditanya rincian sektor, kita punya semuanya. Jadi jelas, bisnisnya akan seperti apa kedepannya,” kata dia.

    SoftBank Group Corp adalah sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Minato Tokyo, Jepang. Grup ini terutama berinvestasi pada perusahaan yang berbisnis di sektor teknologi, energi, dan keuangan. Grup ini juga menjalankan Vision Fund, modal ventura  teknologi terbesar di dunia, dengan modal lebih dari 100 miliar Dolar AS, dan didukung oleh sovereign wealth fund dari negara-negara di Tiumur Tengah.

    Dikutip dari laman wikipedia, Grup ini terkenal berkat kepemimpinan dari pendiri dan pemegang saham terbesarnya, yakni Masayoshi Son. Grup ini berbisnis di bidang pita lebar, telekomunikasi jaringan tetap, e-commerce, teknologi informasi, keuangan, media, pemasaran, dan berbagai cabang bisnis.

    SoftBank menempati peringkat ke-36 dalam daftar Forbes Global 2000 tahun 2017, dan merupakan perusahaan publik  terbesar kedua di Jepang setelah Toyota.

     

    Rayu Singapura

     

    Lalu kalau Softbank batal untuk investasi di IKN, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pun tak hilang akal. Ia lalu mengajak Singapura ikut serta dalam pengembangan food estate dan pembangunan IKN,

    Ajakan tersebut disampaikan Luhut pada Senin (21/3/2022) saat bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Singapura maupun saat memimpin pertemuan resmi dengan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean, demikian keterangan dari Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo, sebagaimana dilansir Antara, Senin.

    Luhut berada di Singapura pada 20 hingga 22 Maret 2022 untuk membahas kelanjutan kerja sama dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim.

    Indonesia dan Singapura sepakat melakukan riset mengenai teknologi bersih yang ramah lingkungan serta menjalankan beberapa proyek percontohan yang berkaitan dengan pengelolaan ekosistem baik di darat maupun di laut.

    Terdapat empat bidang yang disepakati untuk dikembangkan yakni penetapan harga dan pasar untuk karbon, solusi berbasis alam dan pendekatan berbasis ekosistem, teknologi bersih dan solusinya, serta green and blended finance.

    Berkaitan dengan pembangunan ibu kota negara baru, Luhut membenarkan pertanyaan PM Lee bahwa Presiden Joko Widodo sudah menginap di tempat yang akan menjadi ibu kota kelak.

    Pembangunan ibu kota negara baru bukan program jangka pendek hingga 2024, tetapi akan dilakukan secara bertahap hingga perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045.

    Menurut dia, pada tahap pertama hingga 2024, Indonesia akan membangun sendiri kebutuhan infrastrukturnya. Tetapi kemudian untuk membangun kota secara keseluruhan dimungkinkan adanya investasi yang luar negeri.

    “Kami tentunya berharap nantinya Singapura akan ikut ambil bagian seperti halnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan China yang akan melakukan investasi di ibu kota negara yang baru,” kata Luhut.

    Sementara itu, dalam keterangan tersebut, PM Lee menyampaikan dirinya menghargai langkah besar yang sedang dilakukan Indonesia, termasuk dengan pembangunan ibu kota negara yang baru. neko/syaf al/cnn/ksc