Jalan Sitinjau Laut yang tajam tikungan dan menanjak, sering membuat pengemudi cemas. Akan lebih nyaman kalau ada fly-over. |
Padang, Khazminang.id – Tak ada yang tidak mengatakan bahwa jalur Sitinjau Laut sangat sulit untuk pengemudi biasa. Curam dan berliku. Tapi Menteri Bappenas akhirnya setuju pada 2024 akan dibangun jalan layang untuk menurunkan kadar kesulitan jalan itu.
Menteri PPN/ Bappenas Suharso Monoarfa memastikan pembangunan fly over Sitinjau Laut, Sumatera Barat menjadi salah satu proyek nasional yang diproyeksikan selesai pada 2024.
"Total ada 35 proyek strategis nasional termasuk fly over panorama satu Sitinjau Laut. Kita berharap semuanya bisa diselesaikan pada 2024," katanya di Padang, Kamis seperi dikutip dari antarasumbar.com.
Ia mengatakan salah satu pertimbangan menjadikan fly over panorama satu Sitinjau Laut sebagai salah satu proyek strategis nasional adalah untuk mengatasi tingginya angka kecelakaan di titik itu.
Suharso yang langsung meninjau kondisi tanjakan curam Sitinjau Laut mengatakan fly over yang akan dibangun di panorama satu itu direncanakan sepanjang 2,60 kilometer.
Perencanaan fly over sudah direncanakan sejak 2012. Studi kelayakan sudah ada sejak 2013. DED pada 2015 dan dokumen Amdal selesai pada 2018. Saat ini tengah dalam proses izin pinjam pakai kawasan hutan. Ia meminta prosesnya dipercepat agar segera bisa dilakukan ground breaking sehingga target selesai pada 2024 bisa terealisasi.
Ke depan manajemen keselamatan transportasi di titik itu akan dilakukan "keroyokan". Menteri PPN / Bappenas akan membantu sementara tanggung jawab kondisi jalan oleh Kementerian PUPR, pengaturan lalu lintas kendaraan oleh Kemenhub dan penegakan hukumnya oleh kepolisian.
Sementara Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan pihaknya bersyukur dan berbangga akan kunjungan para Menteri Kabinet Indonesia Maju ke Sumbar karena memberikan efek langsung bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kemarin bersama Wapres RI ada Menteri Perdangangan, Wakil Menteri PUPR, Wakil Menteri Kesehatan dan hari ini Menteri PPN/Bappenas yang telah memberikan motivasi dalam menggairahkan kemajuan pembangunan di Sumbar. Pemerintah provinsi bersama komponen pembangunan daerah dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengawal menyukseskan semua program nasional di Sumbar," katanya.
Sebelumnya Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT Soerjanto Tjahjono juga meninjau kondisi tanjakan curam di Sitinjau laut yang mengakibatkan kecelakaan rata-rata 30 kejadian setiap tahun. Tidak jarang kecelakaan itu merenggut nyawa.
Ia mengapresiasi rencana pembangunan fly over di titik dengan kecuraman yang ekstrem sehingga bisa mengurangi potensi terjadinya bencana kecelakaan maut di sana.
Dalam kesempatan wawancara dengan Hedyanto W Husaini, --ketika itu Dirjen Binamarga Kementerian PUPU—kepada Khazminang.id ia mengatakan bahwa jalur ini sempat akan dibuat terowongan, tetapi karena topografinya menanjak, sulit dibangun terowongan.
Hedyanto –kini sudah almarhum-- ketika itu memang memberi alternatif penanganan untuk kelancaran jalur Sitinjau Laut adalah dengan membangun jembatan layang.
“Kalau jalur alternatif yang pernah dirintis Pak Gamawan Fauzi dari Singkarak ke Lubuk Minturun Padang, kan melewati hutan lindung, panjang urusannya itu,” kata Hedyanto yang sebelumnya pernah menjadi Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat.
Sitinjau Laut, seperti dikutip dari situs bus-truck.id disebutkan kerap jadi momok menakutkan bagi supir yang melaluinya karena dikenal ekstrem. Terutama berkat banyaknya tikungan tajam, tapi juga tanjakannya yang terjal.
Tak heran banyak kecelakaan di jalur maut tersebut. Kebanyakan dialami oleh kendaraan besar seperti bus dan truk dengan kondisi mesin dan rem yang kurang prima atau supir yang kurang menguasai medan di sana.
Paling baru adalah kecelakaan bus pariwisata yang tengah membawa rombongan siswa SMA 6 Padang. Kecelakaan ini terjadi pada 11 Desember lalu di Km 19, Panorama Sitinjau Laut, Kecamatan Lubuk Kilangan.
Dikutip dari Antara, kecelakaan yang terjadi di ini juga melibatkan tiga kendaraan lain di depannya, karena tertabrak rem bus yang blong. Kejadian ini membuat delapan penumpang bus dilarikan ke rumah sakit.
Untuk menghindari kejadian tersebut, ada baiknya memastikan kendaraan, seperti ban, rem dan mesin dalam kondisi prima. Jangan lupa ikuti aturan jalan bergantian yang diinstruksikan para sukarelawan di tikungan tajam karena tak jarang, kendaraan panjang akan memakan bagian jalan dari arah berlawanan.
Diluar kesan angker dan berbahaya, Sitinjau Laut sendiri sebenarnya menyajikan pemandangan yang indah dengan bukit dan hutan yang masih asri. Monyet-monyet liar juga masih mudah dijumpai di pinggir jalan.
Bahkan jika perjalanan dari Solok menuju Padang, maka para pelintas jalur itu bisa melihat laut dan panorama kota Padang secara luas dari atas. Beberapa rest area lengkap dengan warung jajanan juga tersedia jika memang masih ingin menikmati pemandangan di sana. Ada pula Taman Hutan Raya Bung Hatta di sisi jalan tersebut. (eko/miko/ant)