×

Iklan


Siapkan Rp50 Miliar untuk Pilgub, Audy Joinaldy: Semuanya untuk Masyarakat Sumbar

01 Juli 2020 | 20:52:58 WIB Last Updated 2020-07-01T20:52:58+00:00
    Share
iklan
Siapkan Rp50 Miliar untuk Pilgub, Audy Joinaldy: Semuanya untuk Masyarakat Sumbar
AUDY JOINALDY

Padang, Khazminang.id-- Pengunduran jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dari 23 September menjadi 9 Desember akibat virus corona, menimbulkan konsekuensi bagi bakal calon yang akan bertarung. Salah satu bakal calon gubernur Sumatera Barat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Audy Joinaldy, mengaku membutuhkan dana lebih akibat pengunduran jadwal itu.

"Waktu bertambah tentu butuh biaya tambahan pula. Awalnya hanya Rp 40 miliar dan sekarang terpaksa disiapkan Rp 50 miliar," kata Audy yang dihubungi wartawan, Rabu (1/7).

Audy yang disebut-sebut bakal berpasangan dengan Walikota Padang, Mahyeldi itu mengatakan, biaya tambahan tersebut muncul karena ada tambahan biaya sosialisasi akibat pengunduran jadwal Pilkada. Bagi Audy, penambahan biaya itu tidak jadi masalah karena saat ini pihaknya sedang gencar-gencar melakukan sosialisasi.

    Maklum, Audy merupakan milenial yang baru terjun dalam pertarungan Pilkada. Dengan semakin panjangnya masa sosialisasi, Audy berharap dirinya bisa semakin dikenal masyarakat. "Bagi saya bagus diundur. Sosialisasi semakin panjang. Namun tentu konsekuensinya ada tambahan biaya," kata Audy.

    Audy mengatakan, dana Rp 50 miliar yang disiapkan tersebut berguna untuk dana saksi, baliho, operasional tim sukses dan dana lainnya. "Kalau untuk saksi bisa mencapai Rp5 miliar, baliho Rp10 miliar dan masih banyak lagi," jelas Audy.

    Audy menyadari sebagai pendatang baru dalam kancah Pilkada Sumbar, dirinya membutuhkan sosialisasi lebih, sehingga otomatis butuh biaya besar. "Ini konsekuensi bagi saya. Tapi sebagai pengusaha, saya sudah siap bertarung memenangi Pilkada," kata Audy.

    Diminta Mahyeldi

    Audy menceritakan, dirinya sebelumnya tidak tertarik maju di Pilkada Sumbar, sampai akhirnya mendapat tawaran dari Walikota Padang, Mahyeldi untuk berpasangan. "Saat itu datang tawaran dari Pak Mahyeldi. Pak Mahyeldi menyebut dirinya mau maju menjadi BA 1 Sumbar dan saya ditawari mendampinginya," jelas Audy.

    Awalnya Audy sempat mengabaikan ajakan itu, tapi setelah ada dorongan dari keluarga agar berbuat di tanah kelahiran, Sumbar membuat dirinya siap maju. "Saya pikir Pak Mahyeldi waktu itu bercanda. Kemudian saya tanya lagi, ternyata serius sehingga kita jalin komunikasi," kata Audy.

    Setelah ikut bertarung dalam proses Pilkada, Audy menyadari bahwa dalam proses itu membutuhkan waktu dan materi yang banyak. Audy pun sudah memikirkan secara matang-matang konsekuensi yang bakal dihadapinya. "Saya sudah tahu untuk maju butuh biaya besar. Tapi saya sudah bertekad membangun Sumbar," kata Audy.

    Bagi Audy, kalaupun dirinya mengucurkan biaya besar dalam pertarungan di Pilkada itu semuanya kembali kepada masyarakat. "Tidak apa-apa. Saya sosialisasi butuh biaya. Uangnya ke masyarakat Sumbar juga. Pasang baliho, uangnya untuk masyarakat Sumbar. Beli sembako untuk masyarakat. Semuanya untuk masyarakat Sumbar," kata Audy. **

    (RYAN SYAIR/ FAISAL)