Lockdown Malaysia dibuka |
Kuala
Lumpur, Khazminang.id -- Malaysia,
sejak hari Minggu (10/10) telah
mencabut larangan perjalanan dalam luar negeri untuk warga negaranya, setelah selama berbulan-bulan melakukan penutupan wilayah dan
pembatasan yang ketat.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Minggu (10/10), mengatakan Malaysia membuka kembali perbatasannya untuk perjalanan domestik dan internasional warganya yang sudah divaksinasi lengkap.
"Sekarang saya ingin menyampaikan dan mengumumkan bahwa perjalanan antar negara bagian akan diizinkan oleh pemerintah dan kebebasan ini akan dimulai esok," kata Perdana Menteri Yaakob.
Kebijakan ini juga diharapkan akan memulihkan industri pariwisata serta mendorong perekonomian negara itu.
Pada pidato yang disiarkan televisi pada Minggu, Perdana Menteri Yaakob menyebut pencabutan itu terkait dengan vaksinasi warga.
Malaysia mengatakan sebagian besar penduduknya telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19.
"Menurut Kementerian Kesehatan tingkat vaksinasi orang dewasa berdasarkan rencana imunisasi secara nasional telah mencapai 90%," ujarnya.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan orang Malaysia yang divaksinasi lengkap sekarang bisa melakukan perjalanan ke negara bagian lain untuk berlibur dan kembali ke kampung halaman mereka. Selain itu, warga juga sekarang bebas bepergian ke luar negeri tanpa memerlukan persetujuan, tetapi mereka masih harus menjalani tes virus dan karantina setelah kembali.
Yaakob juga mengatakan pemerintah masih
menilai situasi untuk memutuskan apakah aman untuk membuka kembali perbatasan
negara untuk orang asing.
Meski dimulainya kembali perjalanan setelah tingkat vaksinasi orang dewasa mencapai 90% telah dijanjikan oleh pemerintah sejak bulan lalu, namun perdana menteri mengatakan bahwa perbatasan Malaysia belum dibuka untuk turis asing.
“Gerbang kami belum terbuka, kecuali untuk keadaan darurat, bisnis dan tujuan resmi,” kata Datuk Seri Ismail.
Dia menambahkan bahwa kementerian kesehatan
sedang menilai negara mana yang aman untuk melakukan kunjungan ke Malaysia
sebelum pengumuman dibuat.
Malaysia sebelumnya menghadapi gelombang COVID-19 terburuk sehingga pihak berwenang memberlakukan penutupan wilayah nasional yang ketat.
Menurunnya kasus dan imunisasi gencar menyebabkan pihak berwenang mulai mencabut pembatasan sebelumnya. Perusahaan dan bisnis diizinkan untuk dibuka kembali sementara para pekerja perlahan-lahan kembali ke kantor.
Malaysia yang berpenduduk 32 juta, telah
mencatat lebih dari 2,3 juta kasus dan 27.000 kematian. Pada Agustus saja
negara ini mencatat 20.000 kasus COVID-19 dalam sehari dan ratusan kematian,
tetapi gencarnya pemberian vaksin telah memperlambat infeksi. (eko/voa/afp/ap)