×

Iklan


Selamat Jalan Master Handrianto

05 Desember 2020 | 11:14:34 WIB Last Updated 2020-12-05T11:14:34+00:00
    Share
iklan
Selamat Jalan Master Handrianto

Padang, Khazanah - Master Handrianto merupakan sosok yang loyal dalam segala hal. Apa pun itu. Mulai dari bidang  olahraga, organisasi sosial, politik, kepemudaan hingga keagamaan. Beliau orang yang sangat sayang dan perhatian dengan keluarga. Dan selalu menjaga komunikasi dengan wartawan, khususnya wartawan olahraga.
Di bidang olahraga, siapa pelaku olahraga yang tak kenal dengan pemegang DAN VII Kukkiwon (Internasional) ini, kancah beliau di bidang olahraga khususnya taekwondo  tak hanya berkutat di daerah namun sudah level nasional, bahkan internasional.
"Hal yang paling berkesan bagi saya, ketika kami diundang ke rumahnya di kawasan Parak Gadang Timur, sekitar dua minggu yang lewat. Pertemuan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan itu berlangsung sekitar 3 jam. Selain saya, ada Rakhmatul Akbar (Haluan), Dede Amri (Singgalang), Ficky Tri Sahputra (Padang TV)," ujar Arief Kamil wartawan olahraga Sumbar.
"Sudah lama sebenarnya kami tidak bertatap muka dengan beliau. Hingga suatu malam, beliau mengajak bertemu," tambahnya.
Berbeda dari biasanya, yang setiap kali berjumpa pasti membahas olahraga Sumbar. Tapi kali itu, Sabam banyak bicara mengenai politik, namun tetap saja ada hubungannya dengan olahraga.
Namun ada yang lain saat pertemuan itu. Sabam tidak seperti biasanya. Tak banyak bicara, lebih banyak tersenyum dengan celetukan-celetukan konyol.
Nasi bungkus yang sengaja dibeli sang istri saat itu tidak dimakan, sementara kawan yang lain terlihat lahap. "Sedangkan saya, nasi itu di bawa pulang, karena sebelumnya sudah makan siang. Saat itu, Sabam memang memaksa, agar nasi itu saya bawa pulang," terangnya.
Hal yang berbeda lainnya dari Sabam saat itu, beliau sedikit terlihat pucat dan  mengaku sakit asam lambung, lantaran telat makan. "Sekitar 3 jam pertemuan selesai. Kami pun pulang. Belum sempat kami meninggalkan pagar rumah Saba saat itu, beliau langsung masuk ke dalam rumah. Terlihat sekali kondisinya tidak fit," terangnya.
"Tiga hari setelah pertemuan, Sabam mengirim foto dirinya di rawat di salah satu rumah sakit. Kami sempat komunikasi dengan fasilitas WA grup video. Masih sempat bercanda. Walau saat itu Sabam harus menggunakan selang oksigen," terangnya.
"Sekitar lima menit, video grup berakhir. Saya yakin dalam waktu dekat Sabam segera sembuh dan berkumpul lagi dengan keluarga. Hari berikutnya sekitar seminggu yang lalu, saya berinisiatif menanyakan kabar beliau di grup WA. Kawan-kawan pun sama. Saat itu Sabam menjawab jika nafasnya sesak dan batuk.
Itu adalah komunikasi saya yang terakhir dengan beliau," terangnya.
Hingga pagi tadi sekitar pukul 06:30, WA grup buncah. Master, bapak, sahabat serta kawan  Handrianto telah mendahului kita semua. Beliau wafat dengan tenang di RSUP M. Djamil Padang sekitar pukul 04:45 dan di kebumikan di kampung halaman beliau di Kubang, Guguak, Limapuluh Kota. (faisal)

Semoga beliau tenang di alam sana dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.




Video Terkait: