Padang Panjang – Data sementara, banjir bandang dan
longsor yang melanda tiga daerah di Sumbar masing-masing Kabupaten Agam, Tanah
Datar dan Kota Padang Panjang mengakibatkan banyak korban jiwa dan korban luka-luka.
Untuk itu, Pemprov Sumbar memerintahkan jajarannya di
Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk menerima semua rujukan
korban bencana tersebut tanpa terkecuali.
"Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan
maksimal. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,"
kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di sela peninjauannya ke lokasi bencana di Padang
Panjang, Minggu (12/05/2024).
RSAM Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit rujukan
yang relatif cukup dekat dari lokasi bencana di tiga daerah tersebut dan rumah
sakit itu juga memiliki peralatan medis yang lengkap.
Apalagi jalan penghubung dari tiga daerah menuju Kota Padang,
putus total sehingga tidak bis merujuk korban bencana ke rumah sakit yang ada
di Kota Padang. Jalan Agam – Padang via Malalak juga terputus akibat longsor.
Sementara jalan Padang Panjang – Padang, putus total di Silaiang karena jalan
tergerus banjir.
Dijelaskan Mahyeldi, pihaknya telah memerintahkan BPBD
Sumbar untuk terus berkordinasi dengan BPBD daerah terdampak agar segala
perkembangan terkini akibat bencana dapat termonitor.
Menanggapi arahan tersebut, Direktur RSAM Bukittinggi,
Busril membenarkan bahwa pihaknya telah diperintahkan gubernur untuk optimal
dalam penanganan korban bencana. Ia mengaku, secara umum RSAM sudah siap.
"Betul, tadi pagi saya sudah dikontak langsung oleh Bapak
Gubernur. InsyaAllah, kita siap untuk menjalankan arahan tersebut," ucap
Busril.
Dikatakannya, hingga siang ini RSAM sudah menangani 31
korban bencana, sebanyak 15 orang di antaranya berstatus meninggal dunia dan 16
lainnya luka-luka.
"Dari 15 korban jiwa, 12 sudah teridentifikasi, 3
belum. Sementara untuk korban luka, sebanyak 14 korban sudah diizinkan pulang
ke rumah dan 2 orang sisanya masih mendapat perawatan," jelas Busril. (devi)