×

Iklan


Risiko Kematian Ancam Pasien Covid-19 yang Belum Divaksin

08 September 2021 | 15:04:50 WIB Last Updated 2021-09-08T15:04:50+00:00
    Share
iklan
Risiko Kematian Ancam Pasien Covid-19 yang Belum Divaksin
Ilustrasi. ANTARA

Jakarta, Khazminang.id-- Pemerintah kembali mengingatkan bahwa vaksinasi tak hanya penting untuk meningkatkan imunitas terhadap paparan Covid-19, namun juga dapat menghindarkan infeksi dan risiko kematian.

Data terbaru pemerintah menunjukkan, pasien Covid-19 yang belum menerima vaksinasi memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Pada saat bersamaan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menyebut bahwa vaksinasi terkait erat dengan tingkat keparahan dan kematian. Per 5 September, tercatat dari 135.861 pasien Covid-19 yang meninggal dunia, 94 persen di antaranya belum divaksin.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate menyatakan, evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi beban perawatan, dan kematian bagi tenaga kesehatan (nakes).

    "Evaluasi tersebut dilakukan melalui studi terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021," kata Johnny.

    Adapun pengamatan dilakukan terhadap kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian pada tiga kelompok nakes, yaitu yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksinasi.

    Selain itu, penelitian yang dilakukan King College London di Inggris menyatakan bahwa seseorang yang sudah divaksin Covid-19 secara lengkap tak hanya mengurangi risiko penularan, tetapi juga memperkecil risiko long Covid.

    Johnny mengatakan, berdasarkan penelitian ini, dua dosis vaksin Covid-19 juga akan mengurangi gejala kesehatan yang timbul hingga 50 persen apabila mengalami reinfeksi (terpapar Covid-19 untuk kedua kalinya).

    Penelitian dan data terbaru tersebut, baik dari Inggris maupun Indonesia, menegaskan tentang peran penting vaksinasi demi menurunkan risiko infeksi dan dampak fatal. Karena itu, masyarakat didorong agar tak ragu dan segera mengikuti vaksinasi.

    "Pemerintah akan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi dengan mengupayakan 2 juta suntikan per hari untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama mendukung upaya ini dengan segera melakukan vaksinasi dan tidak perlu ragu lagi dengan efektivitas vaksin," kata Johnny. (han/cnn)