×

Iklan


Rampok di Kuranji Belum Terungkap, Polda Sumbar Turun Tangan

02 November 2021 | 08:31:16 WIB Last Updated 2021-11-02T08:31:16+00:00
    Share
iklan
Rampok di Kuranji Belum Terungkap, Polda Sumbar Turun Tangan
Satake Bayu Setyanto

Padang, Khazminang -- Polda Sumbar ikut membantu penyelidikan kasus perampokan dan pembunuhan di Belimbing Raya, Kecamatan Kuranji, Sabtu (23/10) malam WIB.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu. Ia mengatakan, selain Polda, Polresta Padang juga ikut andil.

“Namun sepenuhnya kasus ini ada di tangan Polresta Padang. Polda hanya memback up dalam penyelidikan, sekarang prosesnya masih berlangsung,” katanya kepada wartawan.

    Satake menjelaskan, selama proses penyelidikan kasus pihaknya kehilangan petunjuk utama di lokasi kejadian.

    “Petunjuk ada di rekaman CCTV. Namun rekamannya diambil oleh pelaku, jadi kami kehilangan petunjuk tersebut,” ucap dia.

    Penyelidikan kasus perampokan berdarah ini melibatkan tiga lapis institusi kepolisian mulai dari Polda Sumbar, Polresta Padang serta Polsek Kuranji

    Selama ini korban yang merupakan warga Solok Selatan namun berdomisili di Kuranji itu merupakan agen gas elpiji

    Sebelumnya diketahui perampokan dan pembunuhan ini membuat salah satu penghuni rumah meninggal dunia akibat menderita luka tusuk.

    Korban yang diketahui bernama Yulia Netti (58) itu dibunuh saat disekap terpisah di ruangan berbeda bersama dengan 3 orang penguhuni rumah lainnya.

    Kejadian ini menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat. Pasalnya, kejadian ini terjadi saat malam yang begitu larut dan masih banyak warga yang beraktifitas di sekitaran lokasi kejadian.

    Hal demikian diungkapkan oleh Rusli, Ketua RT setempat. Ia menilai, pelaku yang merupakan 3 orang itu cukup rapi melancarkan aksinya.

    “Malam itu saya di rumah, tidak terdengar apa-apa. Bahkan keesokan paginya saat saya tanya pada warga yang bermukim di belakang TKP juga mengaku tidak tahu, padahal warga itu masih bangun dan nongkrong depan rumahnya sampai pukul 01.00 dinihari,” jelas Rusli.

    Dalam aksinya, pelaku berhasil menggasak sejumlah barang berharga milik korban antara lain 115 gram emas, satu unit mobil, satu kartu ATM berisi uang senilai 80 Juta Rupiah dan 4 unit handphone.

    Menurut warga, sistem pengamanan di rumah korban juga terbilang ketat karena biasanya ada Satpam yang berjaga. Selain itu, untuk masuk ke rumah korban juga terbilang susah karena pagar rumah tersebut hanya bisa dibuka dengan remote  (novrizal sadewa)