Penantian panjang tim Fusal Sumbar, Rafhely FC untuk bisa berlaga di liga tertingi fusal, akhirnya terwujud di tahun 2024 ini. Setalah mereka sukses memenangkan laga semifinal LFN |
Padang, Khazanah-Penantian panjang Fustal Sumbar khususnya Rafhely FC untuk berlaga di Liga Pro, akhirnya terwujud pada tahun 2024 ini. Lewat perjuangan yang memelahkan dalam babak semifinal Liga Fusal Nusantara (LFN) 2004, Rafhely FC sukses mengatasi perlawanan wakil Aceh Merador FC 4-2 (1-1) dalam laga yang ditabuh di GOR Pancasila, Yogyakarta, Sabtu 17 Agustus.
Keberhasilan Rafhely menang di babak semifinal ini, selain lolos ke final LFN 2004, mereka juga secara otomatis promosi ke Liga Pro. "Alhamdulliah, terimakasih dukungan masyarakat Sumbar. Apresiasi kepada para pemain yang berjuangan sangat luar biasa di babak semifinal ini. Penantian pajang kami untuk bisa berlaga di Liga Pro akhirnya bisa terwujud tahun ini," ujar manajer tim sekaligus pemilik Rafhelly FC H Yasman Yanusar usai pertandingan.
Perjuangan para pemain Rafhely dalam laga semifinal ini cukup berat. Namun diawal pertandingan, Rahley dikejutkan gol cepat Merador. Namun, dengan semangat juang yang tinggi Rafhely mampu bangkit dengan terus melakukan tekanan ke pertahanan wakil Aceh ini. Dua menit jelang turun minum, Rafhely mampu menyamakan kedudukan lewat aksi Fanzola, memanfaatkan umban matang M Nabil Abiyyu.
Di babak kedua, pertandingan semakin menarik. Rafhely mampu unggul 2-1 berkat gol Habibul, namun satu menit berselang Merador mampu menyamakan kedudukan 2-2. Dalam kedudukan 2-2 pertandingan semakin menarik. Rafhely FC terus melakukan tekanan. Lewat perjuangan yang keras, Rafhely kembali sukses melesatkan gol lewat aksi
Julian. Penalti itu didapat, setelah pemain Merador menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti. Julian yang dipercaya sebagai algojo sukses menyelesaikan tugasnya.
Unggul 3-2, Rafhley makin menigkatkan gempurannya, dua menit berselang Rafhley sukses menambah keunggulan menjadi 4-2 kali ini lewat aksi M Nabil Abiyyu. Tertinggal 2-4, Merador melakukan pola power play. Kendati mereka sukses mengurung pertahanan Rafhley, namun hingga laga berakhir mereka gagal mengejar ketertinggalan. (faisal budiman)