×

Iklan

DISKUSI WAKO P.PANJANG-FKPT SUMBAR
Radikalisme Bisa Memantik Disharmoni

12 Agustus 2020 | 21:25:58 WIB Last Updated 2020-08-12T21:25:58+00:00
    Share
iklan
Radikalisme Bisa Memantik Disharmoni
?Walikota Fadly Amran, bersama para pengurus lainnya di ruang kerja Walikota Padang Panjan, Rabu siang (12/8/2020)

Padang Panjang, Khazminang.id – Menurunkan tensi radikalisme di tengah kelompok masyarakat memang tidak perkara mudah. Diperlukan pendekatan-pendekatan yang bisa diterima akal sehat dan harus terus menerus.

Demikian benang merah diskusi terbatas antara Walikota Padang Panjang, Fadly Amran dengan pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat yang dipimpin Dr. Zaim Rais, kemarin siang di ruang kerja Walikota Padang Panjang.

“Kadang-kadang seseorang tidak paham dan tidak menyadari bahwa ujaran, pandangan dan sikapnya sudah menjurus ke arah radikalisme tersebut. Maka penting artinya sosialisasi tentang bahaya radikalisme sekalian memperjelas apa yang dimaksud dengan radikalisme menurut UU antiteroris tersebut,” kata Fadly Amran yang didampingi Sekdako Sony Budaya Putra. Menurutnya, radikalisme jelas akan memantik disharmoni

    Sementara Ketua FKPT, Zaim Rais mengatakan bahwa upaya pencegahan radikalisme adalah untuk sebuah harapan terujudnya Indonesia yang damai, saling menghargai, “Tidak saling meniadakan dan mengedepankan saling menghormati diantara keragaman agama, budaya dan adat istiadat,” kata Zaim.

    Ia juga mengatakan bahwa pemahaman tentang harmonisasi bukan berarti saling membenarkan dan melupakan akidah. Ia mencontohkan bagaimana harmonisasi yang diciptakan Rasulullah di Madinah Al Munawarrah 14 abad silam semua dilindungi dan dihargai hidup berdampingi oleh Islam.

    Sementara itu Kabid Media FKPT Sumbar, Heranof Firdaus menyebutkan bahwa dalam rangka menciptakan harmonisasi itu juga penting artinya sebuah penjelasan yang lebih terperinci tentang bahaya radikalisme. “Terutama di media, baik media mainstream maupun media sosial. Hari ini kalau kita lihat berbagai ujaran yang memancing terjadinya kekeruhan dan permusuhan di tengah masyarakat sangat marak. Menghentikan media sosial apalagi media massa tentu sebuah kemustahilan. Tapi yang bisa dilakukan adalah memperbanyak narasi yang mengajak pada semangat harmonisasi serta memberi pemahaman kepada mereka-mnereka yang berada di belakang media sosial maupun media sosial,” ujar Heranof.

    Diskusi itu menyepakati bahwa sosialisasi tentang bahaya radikalisme sangat penting dan patut dilakukan berulang-ulang. Karena, rata-rata semua aksi terorisme di dunia diawali dari radikalisme yang memenuhi pikiran pelakunya.

    Pekan depan, 19 Agustus 2020 FKPT Sumbar bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan menggelar sosialisasi sehari penuh dalam bentuk talk show di areal objek wisata Minang Fantasi (Mifan) Padang Panjang. Pesertanya adalah awak media, aktivis pers kampus dan aparatur keluarahan se Kota Padang Panjang.

    Akan tampil sebagai narasumber mantan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dan Kasi Partisipasi Masyarakat Deputi Pencegahan BNPT Letkol Laut Setyo Pranowo, disamping Ketua FKPT Sumbar Dr. Zaim Rais dan Kabid Media FKPT Heranof Firdaus yang juga Ketua PWI Sumbar itu.

    Baik Walikota Fadly Amran maupun Ketua PWI Padang Panjang, H.Jasriman menyambut gembira dilaksanakannya talkshow tentang bahaya radikalisme di media itu. (eko)