×

Iklan


Provinsi Kembar Sumbar - Phnom Penh, Apa Manfaatnya?

07 Mei 2023 | 16:21:58 WIB Last Updated 2023-05-07T16:21:58+00:00
    Share
iklan
Provinsi Kembar Sumbar - Phnom Penh, Apa Manfaatnya?
Kunjungan Gubernur Mahyeldi ke Phnom Penh

Padang,Khazminang.id – Hasil pertemuan Gubernur Mahyeldi Ansharulah dengan Pemerintah Kamboja ketika ia dan rombongan melawat ke negeri itu pekan lalu, PM Hun Sen memberi dukungan dilaksanakannya kerjasama provinsi kembar antara Sumatera Barat dengan Pnom Penh (ibukota Kamboja)

“Insya Allah kesepakatan kerjasama akan kita teken bersaampada bulan Agustus mendatang,” kata Gubernur  Mahyeldi.

    Mahyeldi ketika ditanya apa manfaat dari kerjasama dengan ibukota Kamboja itu mengatakan, bahwa kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk luar negeri penting untuk dilakukan guna mengakselerasi pembangunan di segala bidang.

    "Akselerasi pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang terbatas. Perlu kerja sama dengan berbagai pihak agar percepatan pembangunan itu bisa dilakukan," tambahnya. Tiak dijelaskan apakah negara seperti Kamboja termasuk yang bisa memberi bantuan untuk Sumatera Barat.

    Namun, Mahyekdi mengatakan bahwa hal yang dikerjasamakan itu lebih banyak pada sektor pariwisata.  Karena itu, kerja sama di bidang tersebut menjadi salah satu prioritas, diantaranya untuk meningkatkan SDM kepariwisataan, promosi dan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar.

    Apalagi saat ini Sumbar tengah menggeber program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023 dengan target 8,2 juta kunjungan,” ujar mantan Walikota Padang itu.

    Selain bidang pariwisata, kata dia, bidang pendidikan dan perdagangan juga sektor yang menjadi perhatian khusus karena berkaitan langsung dengan SDM serta perekonomian daerah untuk dimasukkan  dalam kerangka kerjasama dengan Phnom Penh itu.

    Sementara itu Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Sumbar, Doni Rahmat Samulo mengatakan delegasi dari Kamboja dijadwalkan datang ke Sumbar pada 1 dan 2 Agustus 2023. Kunjungan itu merupakan balasan dari kunjungan delegasi Sumbar ke Kamboja pada 30 April - 3 Mei 2023.

    Ia mengatakan kunjungan kerja Gubernur Sumbar bersama tim ke Phnom Penh, Kamboja itu membawa dua misi. Pertama menghadiri upacara penganugerahan gelar kehormatan sebagai “Doktor Kehormatan Dalam Bidang Kemanusiaan” dan “Pelindung Persekutuan Umat Buddha Sedunia (The WFB)” Kepada Yang Mulia Samdech Techo Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja oleh Universitas Negeri Padang. Kedua, penjajakan kerja sama dengan Provinsi Phnom Penh, Kamboja.

    "Dua misi ini sukses dilakukan dan khusus untuk rencana kerja sama, Perdana Menteri Kamboja secara tegas menyatakan dukungannya dan memerintahkan Provinsi Phnom Penh untuk segera merealisasikan rencana Sister Province dengan Sumbar dan LoI ditandatangani pada saat kunjungan PM Kamboja Hun Sen ke Padang pada 1 dan 2 Agustus 2023," ujarnya.

    Ia mengatakan selain pariwisata, pendidikan, dan perdagangan, delegasi Sumbar juga menjajaki kemungkinan kerjasama terkait kepemudaan serta sertifikasi halal.

    Kerja sama bidang kepemudaan melalui pertukaran pemuda dinilai strategis untuk lebih memperkenalkan Sumbar di dunia internasional.

    Menurutnya keseriusan Kamboja untuk bekerja sama dengan Sumbar diwujudkan dengan langsung menggelar pembicaraan lanjutan usai PM Kamboja Yang Mulia Samdech Techo Hun Sen mendukung rencana tersebut.

    Pembicaraan lanjutan itu dihadiri langsung oleh Gubernur Phnom Penh yang didampingi oleh Vice Governur, Deputy Governur dan lainnya.

    Phnom Penh adalah ibu kota dan kota terbesar di Kamboja. Kota ini memiliki penduduk sekitar 2.281.951 jiwa atau kurang dari separuh penduduk Sumatera Barat. Phnom Penh telah menjadi ibu kota negara sejak negeri itu dijajah Prancis. Phnom Penh telah berkembang menjadi pusat negara dan pusat industri kegiatan perekonomian, serta pusat keamanan, politik, ekonomi, warisan budaya dan pemerintahan Kamboja.

    Phnom Penh berada disekitar Sungai Mekong, yang merupakan sungai utama di Asia dengan panjang 4.200 km (2.610 mil). Sumber asli dari sungai dari dataran tinggi Tibet Tiongkok. Sungai ini melintasi Kamboja dari Utara ke Selatan dengan panjang total 486 km (302 mil) dan melewati Phnom Penh sebagai persimpangan sungai untuk membuat air tawar dan ekosistem untuk kota.

    Pernah dikenal sebagai “Mutiara Asia”, dan dianggap salah satu kota peninggalan Prancis yang terindah yang pernah dibangun sebagai kota-kota-di Indochina pada tahun 1920.

    Phnom Penh, bersama dengan Siem Reap dan Sihanoukville adalah tujuan wisata domestik dan global yang signifikan untuk Kamboja. Didirikan pada tahun 1434, kota ini terkenal karena arsitektur yang indah, sejarah dan atraksi kebudayaannya. Ada sejumlah bangunan kolonial Prancis yang tersebar di sepanjang jalan-jalan utama. (eko)