×

Iklan


Pompa Hidram, Teknologi Zaman Dulu yang Punya Manfaat Besar

03 Agustus 2022 | 13:38:20 WIB Last Updated 2022-08-03T13:38:20+00:00
    Share
iklan
Pompa Hidram, Teknologi Zaman Dulu yang Punya Manfaat Besar
Dr. Ir. Asep Neris Bachtiar, M.Si, M.Eng sedang merakit pompa hidram di bengkel kecilnya.

Oleh: Ir. Abdul Aziz, MM*

Barangkali tidak banyak lagi orang yang mengenal hydraulic ramp pump atau yang lebih dikenal sebagai pompa hidram. Pompa air dengan teknologi tepat guna dan tanpa listrik ini, mungkin sudah tergilas oleh pesatnya perkembangan teknologi di bidang pompa air, bahkan tidak mustahil di era revolusi industri 4.0 ini orang sudah lupa dengan teknologi jadul ini.

Hydraulic ramp pump atau ram pump atau pompa hidram adalah sejenis pompa air yang bekerja tanpa energi listrik, namun bekerja berdasarkan pemanfaatan energi potensial yang dimiliki oleh air itu sendiri akibat adanya kecepatan aliran air di dalam pipa yang akan menghasilkan water hammer. 

    Sejarah Pompa Hidram Pompa hidram pertama kali dibuat oleh John Whitehurst seorang peneliti asal Inggris pada tahun 1772. Pompa hidram buatan Whitehurst masih berupa hidram manual, di mana katup limbah masih digerakkan secara manual. 

    Pompa ini pertama kali digunakan untuk menaikkan air sampai ketinggian 4,9 meter. Pada tahun 1783, Whitehusrt memasang pompa sejenis ini di Irlandia untuk keperluan air bersih sehari-hari. 


    Pompa hidram otomatis pertama kali dibuat oleh seorang ilmuwan Prancis yang bernama Joseph Michel Montgolfier pada tahun 1796. Desain pompa buatanMontgolfier sudah menggunakan 2 buah katup (waste valve dan delivery valve) yang bergerak secara bergantian. Pompa ini kemudian digunakan untukmenaikkan air untuk sebuah pabrik kertas di daerah Voiron.

    Satu tahun kemudian, Matius Boulton, memperoleh hak paten atas pompa tersebut di Inggris. Pada tahun 1820, melalui Easton's Firma yang mengkhususkan usahanyadi bidang air dan sistem drainase, Josiah Easton mengembangkan hidram hingga menjadi usaha ram terbaik dalam penyediaan air bersih untuk keperluan rumah tangga, peternakan dan masyarakat desa. Pada tahun 1929, usaha Eastons inidibeli oleh Green and Carter, yang kemudian meneruskan manufaktur ram tersebut. 

    Di Benua Amerika, hak paten hidram pertama kali dipegang oleh J. Cernau dan SS Hallet, di New York. Pompa tersebut sebagian besar digunakan diderah pertanian dan peternakan. Memasuki periode berikutnya, kepopuleran pompa hidram mulai berkurang, seiring pesatnya perkembangan pompa listrik.

    Di Amerika, pompa hidram terbesar pernah dibuat dengan diameter 300 mm mampu memompa 1700 liter/menit sampai ketinggian 43 meter

    Pompa hidram adalah pompa air yang hemat energi dan ramah lingkungan karena pompa hidram bekerja dengan pemanfataatan tenaga momentum air (water hammer) untuk menaikkan air, sehingga pompa hidram pompa air tidak memerlukan listrik dalam operasinya dan dapat digunakan secara terus menerus.

    Dalam operasinya, pompa ini sangat menguntungkan dibandingkan dengan jenis pompa lainnya, karena tidak membutuhkan sumber energi tambahan, biaya operasinya murah, tidak memerlukan pelumasan, hanya memiliki dua bagian yang bergerak sehingga memperkecil terjadinya keausan, perawatannya sederhana dan dapat bekerja dengan efisien pada kondisi yang sesuai serta pembuatan komponen serta perakitannya dapat dibuat pada bengkel-bengkel kecil yang sederhana.

    Kemajuan teknologi dengan era revolusi industri 4.0 dan kemajuan kehidupan sosial dengan revolusi society 4.0-nya barangkali akan kembali menggunakan pompa hidram sebagai kelengkapan kehidupan masyarakat.

    Akibat padat dan sibuknya aktifitas sehari-hari, saat ini orang-orang di kota-kota besar kembali ke desa-desa untuk mencari kenyamanan dan kedamaian. Mereka membuat tempat tinggal mewah berupa vila-vila diatas bukit dan bahkan tidak jarang mereka juga ikut bertani diatas bukit, walaupun hanya diakhir pekan.

    Kehidupan di desa-desa terpencil pun mulai tumbuh, kuliner-kuliner pedesaan mulai diburu oleh para penikmat makanan dari kota, sehingga kebutuhan ketersediaan air bersih-pun menjadi besar yang harus ada akibat kemajuan desa-desa.

    Orang-orang yang tadinya sudah melupakan Pompa Hidram kembali melirik penggunaan jenis pompa hemat energi yang ramah lingkungan ini untuk memompakan air dari sungai-sungai menuju reservoir penampungan air di atas bukit sebagai sumber air bersih dan pertanian.

    Tidak hanya untuk memenuhi kepentingan orang-orang berduit, saat ini pompa hidram sudah menjadi teknologi pilihan bagi orang-orang desa-desa yang tinggal diperbukitan. Pompa hidram sering dijadikan objek pembangunan pada acara-acara bakti sosial karena biaya pembangunanan- nya yang sangat murah, cepat dan tepat guna.

    Dokter. Ir. Asep Neris Bachtiar, M.Si, M.Eng adalah salah seorang dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang (STTIND Padang) adalah salah seorang yang menekuni teknologi Pompa Hidram ini. Sejak masih kuliah di Universitas Bung Hatta pada tahun 1982, sampai saat ini masih sangat mencintai mesin-mesin yang berhubungan dengan energi air. 

    Asep Neris Bachtiar yang akrab dipanggil Kang Asep ini telah banyak menggagas pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Air Mikrohidro (PLTMh) atau PLTA mini di dusun-dusun terpencil di Sumatera Barat. Kang Asep juga sudah banyak membangun Pompa Hidram untuk kepentingan masyarakat petani di beberapa dusun berbukit di Sumatera Barat. 

    Hebatnya, Kang Asep tidak meminta bayaran sepeser-pun untuk jasa teknologi yang diberikannya dalam pembangunan PLTMh atau Pompa Hidram itu.

    Menurut Kang Asep, bahwa hidup ini akan berarti jika ilmu yang ada dapat diberikan dan bermanfaat bagi orang lain.

    Jika ada desa-desa yang ingin mendapatkan bantuan teknologi pembangunan PLTMh dan Pompa Hidram dari Kang Asep, dapat minta bantuan melalui redaksi Harian Khazanah dan media online khazminang.id.

    (Penulis merupakan Pengamat Teknologi, Ekonomi dan Bisnis)