Pj Walikota , Ketua DPRD bersama Kadisbud Sumbar yang mewakili Gubernur dan Forkopimda Puncak peringatan HJK Pariaman ke-22 |
Pariaman, Khazanah – Meskipun usianya baru 22 tahun, tapi menurut
Pemprov Sumbar, sebagai kota maka Pariaman sudah sangat matang. Dalam usia 22 tahun ini, Pariaman telah menunjukkan kematangan sebagai daerah otonom yang mandiri dengan
berbagai pembangunan dan prestasi.
"22 tahun sudah Kota Pariaman, sepanjang
perjalanannya telah banyak prestasi yang diperoleh Pariaman," kata Gubernur Sumatera Barat yang amanatnya
dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin pada respsi Hari Jadi Kota (HJK) Pariaman
ke-22, Selasa (2/7)
Ulang tahun yang
dipuncaki dengan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Pariaman itu, berlangsung
khidmat di gedung Dewan.
Menurut Gubernur, sejumlah prestasi terakhir yang diperoleh Pariaman yaitu menurunkan
angka stunting dan penurunan kemiskinan yang hal itu terjadi karena
langkah yang tepat dan visi yang jelas.
Maka langkah yang diambil Pariaman dapat ditiru oleh kabupaten dan kota lainnya di Sumbar agar
penanganan stunting dan kemiskinan di provinsi tersebut dapat
berjalan dengan baik.
"Kita berharap hubungan yang harmonis ini
jangan sampai berubah, jangan sampai renggang. Harus selalu dijaga, karena
hubungan yang harmonis ini merupakan modal besar bagi kesuksesan Kota Pariaman,
" ujarnya.
Pj Walikota Roberia
menyampaikan terimakasih atas pujian itu tetapi ia pun memimnta kepada semua
pihak, baik Pemerintah Kota, DPRD maupun masyarakat Kota Pariaman untuk terus mengevaluasi
diri agar pembangunan Pariaman semakin sempurna.
“Kita memaknai Hari Jadi Kota ke-22 ini sebagai momentum untuk memperbaiki mentalitas agar arah pembangunan
sesuai dengan syariat Islam dan adat yang ada di daerah itu,” kata Roberia.
Ia mengatakan jika Pariaman salah dalam
mengarahkan pembangunan dan pembinaan maka dalam 10 sampai 20 tahun ke depan
daerah itu akan kalah dengan sumberdaya manusia dari kabupaten dan kota lain.
Padahal, lanjutnya Pariaman selama ini dikenal
sebagai daerah yang menghasilkan tokoh yang sukses di rantau tidak saja di
dalam namun juga luar negeri.
Menurutnya pembinaan mentalitas diperlukan
dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur agar generasi penerus daerah itu
menjadi sumberdaya manusia mumpuni.
"Jadi yang 'cimeeh' (cemooh) dihilangkan, berhentilah mencimeeh. Sebab kalau ini terus dipelihara maka rusak generasi muda Pariaman, ini yang
disampaikan oleh tokoh masyarakat tadi," katanya mengutip pidato tokoh masyarakat pada acara itu.
Roberia mengatakan percuma Pariaman membangun
infrastruktur bagus jika generasi mudanya tidak memiliki mentalitas yang baik
dan kemampuan yang mumpuni.
Ketua DPRD Pariaman Harpen Agus Bulyandi
mengatakan daerah itu saat ini menjadi pusat perhatian di Sumbar karena daerah
pariwisata dan religius serta aman.
“Di usia yang ke- 22 tahun ini dengan tema
Pariaman ‘Rancak’ (Religus, Aman, Cerdas, Adaptif dan Kolaboratif) dalam segala
aspek peningkatan pembangunan di daerah ini, sehingga masyarakat semakin
sejahtera,” sebut Harpen Agus Bulyandi yang akrap disapa Andi Cover ini.
Dengan bersinerginya Eksekutif, legislatif,
dan Yudikatif telah mewarnai daerah itu, sehingga berbagai program yang
dilahirkan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Dewasa ini, Kota Pariaman telah menunjukan
jati diri sesungguhnya dengan perkembangan pembangunan di segala aspek.
Pembangunan di berbagai bidang bisa dibilang sejajar dengan kota dan kabupaten
lainya di Sumbar.
Bahkan di satu sisi daerah itu lebih unggul
dari sisi program yang dampaknya nyata dirasakan oleh masyarakat.
“Dengan kemajuan dan keberhasilan yang telah
kita raih tersebut, kita harus lebih profesional lagi, karena diumur yang
semakin matang ini, kita berharap Kota Pariaman akan semakin maju lagi,” sebut
dia. n suger