Jakarta,
Khazanah – Penyaluran KUR saat ini masih jauh dari target. Realisasi KUR baru
mencapai 68,74 persen atau sebesar Rp204,17 triliun per 7 November 2023 dari
target sebesar Rp297 triliun. Padahal tahun 2023 hanya tersisa kurang dari dua
bulan.
Menteri
Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menyatakan pihaknya tidak terlalu
yakin target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di tahun 2023 bisa tercapai.
"Saya
nggak terlalu yakin (target KUR 2023 tercapai) kalau bank-nya tidak melakukan
perubahan penyaluran," kata Menteri Teten di Jakarta, Minggu (12/11/2023).
Teten
menilai, di tengah melambatnya ekonomi Indonesia lada kuartal III-2023,
penyaluran KUR perlu terus didorong, karena KUR bisa menjadi stimulus untuk
perekonomian yang lesu.
"Nah memang mestinya ini penyalur KUR di push ya. Cuman
memang kendalanya begitu, sekarang itu (perbankan) masih menerapkan agunan
berupa fisik," ujarnya.
Oleh
sebab itu Teten berharap perbankan segera melakukan reformasi agar tidak
mensyaratkan agunan untuk penyaluran KUR melainkan menggunakan pendekatan
credit scoring.
Teten
menyebut pemerintah telah setuju dengan pendekatan credit scoring, bahkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta kepada perbankan untuk menerapkan
hal tersebut.