Tim pengabdian ketika berkunjung ke Nagari Pakandangan. |
Padang, Khazminang.id-- Sekelompok dosen Jurusan Teknologi Informasi (TI) Politeknik Negeri Padang (PNP) melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Pengabdiannya berupa pembuatan Sistem Informasi Nagari di daerah itu.
"Kami melihat, perlunya suatu sistem informasi yang dapat digunakan oleh pemerintahan nagari untuk memudahkan penginformasian nagari tersebut," ujar Ketua Tim, Dwiny Meidelfi didampingi anggotanya, Rika Idmayanti, Andre Febrian Kasmar, Fanni Sukma dan Meri Azmi kepada Khazminang.id, baru-baru ini.
Dikatakan, Sistem Informasi di Nagari Pakandangan ini sudah pernah dibuat sebelumnya, namun belum dapat digunakan dengan maksimal oleh nagari tersebut. Adanya permintaan dari wali nagari untuk membuat sistem informasi offline yang memuat proses pengolahan data masyarakat di nagari itu, menjadi dasar dalam pelaksanaan program ini.
"Banyak manfaat sistem informasi ini, di antaranya memudahkan pemerintah nagari dalam mencari, memanggil, menyimpan dan mengolah data nagari. Kemudian meningkatkan kualitas pengelolaan data nagari yang akurat dan terbarukan secara berkala, mmemperluas jangkauan informasi dan meningkatkan kualitas pelayanan administrasi nagari," ujar dia.
Selain itu, katanya, sistem tersebut juga mempermudah akses informasi tentang nagari, meningkatkan akuntabilitas, meningkatkan transparansi, menemukenali potensi sumber daya yang bisa dioptimalkan untuk mendukung kemandirian nagari, hingga memudahkan masyarakat untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam hubungan saling tergantung dan saling menguntungkan.
"Dengan melihat profil sektor-sektor yang merupakan potensi unggulan di nagari akan dipresentasikan juga di tingkat kabupaten, sektor-sektor apa yang menjadi potensi nagari akan diinformasikan juga dalam profil kabupaten," ulas Ketua Prodi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) ini.
Begitu juga untuk melihat sektor-sektor apa saja yang menjadi potensi risiko-risiko, contohnya seperti data risiko bencana di suatu nagari, akan didapatkan dengan cepat dan akurat, baik di tingkat nagari maupun tingkat kabupaten.
"Dengan demikian, arah pembangunan kabupaten juga akan dimulai dari pembangunan dan pengembangan potensi yang ada di wilayah nagari. Sistem informasi ini diharapkan dapat memudahkan pemerintah nagari dalam menjalankan pemerintahan di nagari tersebut," ujarnya.
Misalnya, dengan memakai Sistem Informasi Nagari, kantor wali nagari dapat menyediakan layanan surat keterangan pada warga, jauh lebih cepat dibandingkan cara manual. Dengan sistem tersebut, data penduduk sudah tersimpan dan dapat diisikan secara otomatis pada surat yang bisa dicetak langsung.
"Sebagai contoh, karena sistem ini menyimpan data penduduk beserta atribut-atributnya, kantor desa dapat dengan mudah memilah data penduduk secara akurat berdasarkan kriteria yang diinginkan, sehingga bisa menargetkan suatu program pemerintah secara tepat sasaran. Ini berbeda dengan proses serupa tanpa sistem informasi, di mana sering dilakukan penentuan sasaran program secara kira-kira dan tidak berbasis data," kata dia.
Dengan Sistem Informasi Nagari, kata Dwiny, pemerintah nagari dapat mengelola informasi kegiatan desa dalam bentuk yang mudah disajikan kepada warga dan lebih mudah diakses warga.
"Misalnya, kantor wali nagari dapat memakai sistem tersebut untuk mengelola informasi perencanaan pengembangan desa dan menampilkan informasi tersebut pada berbagai media, seperti di web desa, papan pengumuman dan sebagainya," sambung dia.
Lebih lanjut dikatakan, dengan adanya informasi perencanaan, kegiatan pembangunan, penggunaan dana nagari dan lainnya di dalam Sistem Informasi Nagari yang mudah diakses warga, pemerintah desa akan dituntut untuk lebih akuntabel.
"Kantor desa juga akan mempunyai kesempatan untuk lebih mudah membuat laporan pertanggung-jawaban kegiatan, penggunaan dana nagari dan lainnya. Kemudian, tentunya layanan publik lebih baik," paparnya.
Dengan adanya Sistem Informasi Nagari itu, kata dia, kantor wali nagari akan lebih efisien dan efektif dalam melakukan fungsi dan tugas mereka. Karena salah satu tugas utama kantor nagari adalah memberi layanan publik. Fungsi ini pun akan lebih baik.
"Contoh sederhana yang diberikan di atas, warga akan bisa memperoleh surat keterangan yang mereka butuhkan secara lebih cepat dan dengan data yang lebih akurat. Kemudian warga juga mendapat akses lebih baik pada informasi nagari," tuturnya.
Selain itu, informasi kependudukan, perencanaan, aset, anggaran dan lainnya akan terekam secara elektronik. Semua informasi tersebut mempunyai potensi untuk lebih mudah diakses oleh warga. Kantor nagari mempunyai kesempatan untuk menyediakan fasilitas bagi warga untuk mengakses informasi desa dengan mudah.
"Misalnya dengan menerbitkan informasi desa di web desa. Karena tahu data itu ada, warga juga mempunyai kesempatan untuk menuntut kantor desa untuk menyediakan akses pada informasi yang mereka butuhkan," jelas Dwiny.
Menurutnya, ketersediaan data dan informasi desa yang mudah diakses, akan meningkatkan potensi warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan nagari. Warga akan tahu kegiatan apa yang sedang berjalan dan apa yang direncanakan, sehingga dapat ikut mengawal kegiatan tersebut, ataupun memberi usul, saran dan masukan lain terkait pembangunan nagari.
"Lebih dari itu, Sistem Informasi Nagari juga mempunyai potensi untuk menyediakan media elektronik guna menggalang partisipasi warga, seperti forum diskusi atau formulir komentar/usulan elektronik," bebernya.
Pihaknya pun juga turut melakukan evaluasi terkait kegiatan yang telah dilakukan selama program PKM di Nagari Pakandangan ini selesai. Evaluasi ini meliputi, monitoring pelaksanaan sistem pengelolaan sistem informasi yang telah dirancang oleh tim pengabdian.
Proses pengabdian ini terlaksana dengan baik, dengan adanya dukungan dari pihak nagari Pakandangan. Dukungan ini terlihat dari antusias perangkat nagari dalam merespon rancangan sistem informasi nagari, sehingga pelaksaan pengabdian terlaksana dengan baik.
"Pembuatan sistem informasi dilaksanakan dalam waktu 6 bulan dan saat implementasi, dilakukan penyempurnaan dari pelaksanaan sistem informasi apakah sudah seusai dengan yang ditetapkan di awal ataupun tidak," katanya.
Wali nagari pun sangat antusias terhadap pelaksanaan pengabdian ini, bahkan wali nagari memberikan waktu khusus dan serius mengikuti pelatihan dan benar-benar mengkondisikan perangkatnya untuk mengikuti pelatihan.