Padang, Khazminang -- Pemerintah
Provinsi (pemprov) Sumatera Barat (Sumbar), melalui Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air (PSD dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), akan secepatnya
menindak lanjuti, permasalahan masyarakat yakninya, persoalan banjir yang rutin
melanda tiga Nagari pada Kecaman Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir
Selatan.
Hal tersebut disampaikan, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah disaat menerima kunjungan tokoh masyarakat Tapan, yang didampingi Anggota DPRD Sumbar Dapil Pesisir Selatan Muklasin di Istana Gubernur, Kamis (27/5).
Gubernur Sumbar mengatakan, akan me- lakukan
penanganan tanggap darurat terhadap bencana banjir di Tapan. Selain itu, juga
akan segera mulai kerjakan dalam bentuk pemasangan geobag (karung pasir) dan
bronjong disepanjang aliran batang sako, melalui anggaran tanggap darurat BPBD
Provinsi Sumbar dalam bentuk BTT Biaya Tidak Terduga (BTT), dengan nilai
sebesar Rp.300.000.000 yang dikombinasikan dengan anggaran Dinas PSDA dan Bina
Konstruksi Provinsi. Sumbar.
"Insya Allah mulai dikerjakan dalam minggu ini yang penting masyarakat terlindungi dari luapan air sungai selama ini. Sedangkan untuk jangka panjangnya, Dinas PSDA telah melakukan perencanaan dan mengusulkan kegiatan kepemerintahan pusat tahun 2022 sebesar Rp. 500 Miliar. Dan kita sudah hitung, total kebutuhan anggarannya sebesar 1,2 triliun dan kita juga sudah usulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Menko Maritim," katanya.
Gubernur menuturkan, juga akan memberikan perhatian akan kondisi masyarakat yang terdampak bencana dengan mengirim beras dan kebutuhan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kita telah telepon dan perintahan dinas
sosial provinsi, untuk segera turun kelapangan memberikan bantuan kepada
masyarakat yang terkena dampak bencana banjir tersebut ditiga nagari di
Kecamatan Ampek Hulu Tapan," tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, orang nomor satu di
Sumbar Mahyeldi, juga menelepon langsung kepala Dinas Pendidikan Sumbar terkait
akan proses belajar mengajar di tiga nagari yang terdampak banjir dan juga
bagaimana persiapan anak-anak juga melakukan ujian.
"Dinas pendidikan juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten Pesisir Selatan dan dengan kementerian terkait proses belajar mengajar serta persiapan ujian untuk tiga nagari yang terkena bencana banjir tersebut. Kita nanti juga akan tindak lanjuti dengan kunjungan kelapangan dalam waktu dekat ini " ujarnya.
Gubernur juga mengajak dan meminta
masyarakat Tapan secara umum memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan
pembangunan normalisasi sungai tersebut nantinya, terutama persoalan lahan yang
terdampak kegiatan.
"Sehingga pelaksanaan pembangunan itu dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan," harap Mahyeldi.
Pimpinan rombongan masyarakat Tapan Cendra Hardi
Nurba dalam kesempatan itu melaporkan, kejadian banjir besar pada hari Selasa
dan Minggu (11 dan 16 Mai 2021 telah mengakibatkan rumah terendam air setinggi
0,5 meter -2,5 meter dua kecamatan, Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa
Ampek Balai Tapan yang terdampak pada 11 nagari dikedua kecamatan
tersebut.
"Aliran batang Tapan sekarang karena banjir besar telah beralih masuk keperkampungan masyarakat yang melintasi Nagari Binjai Tapan, dan Nagari Kampuang Tangah Tapan. Akibatnya otomatis bila debet air bertambah merendam rumah masyarakat di bandaran sungai yang masuk ke perkampungan", ungkapnya.
Cendra juga menambahkan akibat banjir tersebut masyarakat mengalami kerugian diantaranya, tanaman padi sawah 1.275 ha, tanaman palawija 303 ha, rumah roboh dan hanyut 5 unit, jembatan rusak dan putus 2 unit, fasilitas pendidikan 7 unit, sarana ibadah 5 unit, kantor pemerintahan 3 unit dan rumah masyarakat terendam 866 unit.
"Kunjungan kami masyarakat Tapan tersebut
bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terkait persoalan banjir yang
selalu mendera 11 nagari sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat yang
terdampak, baik dari sisi fisik maupun psikis dan troma," ujarnya.
Cendra juga amat senang dan bangga Gubernur Mahyeldi sangat responsif dalam menanggapi aspirasi masyarakat sehingga kami lansung mendapatkan jawaban yang melegakan untuk dibawa pulang.
"Alhamdulillah kami mewakili masyarakat Tapan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pak Gubernur Sumatera Barat yang sangat responsif. Dalam menyikapi aspirasi masyarakat, sehingga ada kabar gembira yang dapat kami bawa pulang untuk disampaikan kepada masyarakat,"
"Kita akan masih menyiapkan dapur umum
disekitar lokasi langganan banjir sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu banjir
kembali datang sebelum pengerjaan tanggap darurat selesai," ungkap Cendra (Murdiansysa Eko)