Jaho, Khazminang-- Dalam rangka menerapkan Tri Dharma perguruan tinggi dalam hal ini Pengabdian masyarakat, sejumlah dosen Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk materi muatan lokal, dalam pelatihan musik tradisional. Pelatihan dilaksanakan di Sekolah Dasar 04 Nagari Jaho, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.
Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat tersebut, Dr. Syeilendra, S. Kar., M. Hum., pengabdian dan pelatihan ini didasari keberadaan kesenian tradisional yang seperti antara hidup dan mati.
“Hal ini bisa saja disebabkan oleh ketidakmampuan para seniman tradisional untuk mengembangkannya agar tetap bisa aktif dalam berbagai upacara adat masyarakat setempat,”ujar Syeilendra, Jumat (18/9).
Selain itu, menurut Syeilendra, pembelajaran musik muatan lokal di Sekolah Dasar belum tersentuh oleh pendidik dan memperkenalkannya dalam kurikulum seni budaya.
“Persoalan ini kita lihat sangat memprihatinkan karena dampaknya kesenian tradisonal akan semakin terpinggirkan dan tidak akan berdampak pada pelestarian budaya lokal,” tambah dia.
Untuk lebih mempermudah peserta mengikuti pelatihan, maka metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metoda pembelajaran Drill.
Metoda ini dipilih karena metoda ini merupakan kegiatan yang melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen.
Selain itu, ciri yang khas dari metode ini berupa pengulangan kegiatan belajar yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Dengan demikian terbentuklah pengetahuan atau keterampilan yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan.
Ditambahkan Syeilendra, persoalan yang selalu mengemuka dan sering dikeluhkan oleh peserta didik selama ini adalah sangat sulit untuk mengaplikasikannya dalam mengikuti pelatihan.
“Alasan yang sering dilontarkan oleh siswa adalah kurangnya petunjuk tentang mengikuti proses latihan yang tidah terprogram dengan jelas,” kata anggota tim lainnya, Dr. Budiwirman, M. Pd.
Program kemitraan ini direncanakan akan berlangsung
sekitar tiga bulan, dan akan selesai pada bulan November nanti. Selain memperagakan langsung permainan talempong pacik, pelatihan ini juga dilengkapi dengan video tutorial permainan talempong pacik.