×

Iklan


Peduli Budaya Lokal, PKM Sendratasik Latih Siswa SMP di Payakumbuh Permainan Alu Sikatuntuang

13 Agustus 2021 | 16:40:27 WIB Last Updated 2021-08-13T16:40:27+00:00
    Share
iklan
Peduli Budaya Lokal, PKM Sendratasik Latih Siswa SMP di Payakumbuh Permainan Alu Sikatuntuang
(foto: Istimewa)

Padang, Khazminang.id--  Pariwisata dan aspek ekonomi adalah dua hal yang tidak terpisahkan, keduanya menjadi dasar aspek sosial dan budaya dan mempengaruhi kehidupan masyarakat.

 

    Karena itu, keberadaan aspek-aspek tersebut menjadi tanggungjawab semua pihak, terutama dunia pendidikan dan pihak perguruan tinggi, hal itu menjadi tanggungjawab semua pihak termasuk semua pihak termasuk perguruan tinggi.

     

    Berangkat dari kenyataan tersebut, tim pengabdian masyarakat Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

     

    Adapaun bentuk pengabdian yang dilakukan adalah pelatihan permainan musik Alu Sikatuntuang bagi siswa SMP di Kota Payakumbuh, dalam hal ini dilaksanakan untuk tiga sekolah, yakni SMPN 8, SMPN 9, dan SMPN 10, Kota Payakumbuh, Kamis (12/8).

     

    Tim pengabdian masyarakat dari Jurusan Sendratasik ini diketuai oleh Drs. Wimbrayardi, M. Sn., dengan anggota Irdhan Epria Darma Putra, M. Pd., dan Hengki Armez Hidayat, M. Sn.

     

    Menurut Drs. Wimbrayardi, M. Sn., dipilihnya siswa SMP dalam melaksanakan adalah sebegai wujud tanggungjawab dan kepedulian perguruan tinggi terhadap seni dan budaya lokal.

     

    Dijelaskan Wimbrayardi, bagaimanapun juga siswa SMP adalah generasi penerus dan harus dimulai dari mereka rasa peduli dan rasa memiliki budaya di sekitar mereka,  dan untuk itulah dipilih Alu Sikatuntuang yang merupakan budaya asli Payakumbuh yang juga kaya dengan nilai-nilai dan kearifan lokal.

     

    Dengan tahu dan mampu berpartisipasi dalam pelestraian kearifan lokal, diharapkan nantinya dapat menjadi sebagai benteng dalam menghadapi serbuan budaya internasional dan globalisasi budaya.

     

    “Kita tidak bisa menolak globalsiasi dan serbuan budaya internasional, yang bisa kita lakukan adalah memperkuat dan membentengi diri kita dengan nilai karekter da kearifan lokal,” ujar Ketua Tim, Drs. Wimbrayardi, M. Sn.

     

    Sementara itu, Kepala SMP Negeri 9 Kota Payakumbuh, Syefrida Umar, S. Pd., M.M., mengatakan, pelestarian budaya lokal adalah tanggungjawab semua pihak, termasuk pelaksana pendidikan.

     

    “Untuk itu SMPN 9 merasa sangat beruntung dipilih menjadi tempat penyelenggara pelatihan Alu Sikatuntuang ini, dan merupakaan kebanggaan bagi kami, karena siswa kami berpartisipasi dalam kegiatan ini,”ujar Syefrida.

     

    Guru seni dan budaya, SMPN 9 Payakumbuh, Ridwan Satotoy, M. Pd., mengatakan, model pelatihan yang bermuara pada penampilan perpunjukan seperti yang dilakukan tim pengabdian PKM Sendratasik UNP tersebut sangat menarik bagi siswa.

     

    “Usai pelatihan dan hasilnya ditampilkan di tempat pertunjukan seperti di Kisai Agro Cafe ini sangat menarik bagi siswa dan mereka termotivasi untuk tampil semaksimal mungkin,” kata dia.

     

    Pelatihan yang dimulai pada pukul 11.00 WIB siang itu, berakhir pada pukul 15.00 WIB itu dan sorenya hasil pelatihan dan latihan siswa dari ketiha sekolah tersebut ditampilkan di Kisai Agro Cafe di kawasan Payobasuang.

     

    Dalam kesempatan tersebut tim pengabdian Sendaratasik FBS UNP juga menyerah sejumlah gandang tambua kepada masing-masing sekolah.

     

    Kegiatan pengabdian tersbeut juga melibatkan tim dokumentasi berupa tim video dan foto dengan anggota Uswatul Hakim, M. Pd., Jonai Juanda, S. Pd., dan Riki Nanda Soferi, S. Pd.,Eko Febrio Ariandi serta tim publikasi media (Novrizal Sadewa)