Sidang paripurna istimewa DPRD Padang Panjang memuncaki HJK ke-231 kota Serambi Mekah itu |
Padang Panjang, Khazminang.id
-- Perkembangan dan pengelolaan daerah tergantung pada besarnya inovasi
dan kreatifitas dalam memaksimalkan potensi yang ada. Dan inovasi serta
kreatifitas itu adalah ukuran kepiawaian pemerintah daerah dalam membangun
daerahnya.
“Inovasi bisa berasal dari kepala daerah, DPRD, OPD bahkan dari masyarakat. Semua bisa berkontribusi menghadirkan inovasi dan hal itu dijamin oleh UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,” kata Gubernur Mahyeldi ketika memberi sambutan pada respsi peringatan HJK Padang Panjang ke-231 Kota Padang Panjang hari ini di gedung DPRD setempat.
Tidak hanya inovasi Waklikota, Wakil Walikota, Sekda, Bappeda, DPRD, tokoh masyarakat, kata Mahyeldi, kolaborasi juga dibutuhkan agar tercapainya percepatan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dalam kondisi pandemi yang banyak pembatasan, kolaborasi dan kerjasama harus dilakukan dengan berbagai pihak. Selain itu perlu inovasi dan kreasi untuk mengakselerasi pembangunan daerah," kata Gubernur.
Selain itu juga dibutuhkan pemberdayaan masyarakat dan sektor ekonomi serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Peran perantau juga harus dikapitalisasi. Perantau adalah salah satu keunggulan Sumbar yang tidak banyak dimiliki daerah lain. Jika bisa memaksimalkan peran perantau, akan sangat membantu dalam percepatan pembangunan daerah.
"Bawa perantau berkolaborasi dan berinvestasi di Padang Panjang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur juga memuji capaian vaksinasi Padang Panjang. Data Dinas Kesehatan Sumbar, vaksinasi dosis I Padang Panjang telah mencapai 99,82 persen, menjadi yang tertinggi di Sumbar. Sementara capaian dosis 2 telah 61,43 persen.
"Ini adalah buah dari kolaborasi, sinergi, kekompakan dan persatuan yaitu keberhasilan. Salah satu hasil positifnya, dengan terkendalinya COVID-19 di Padang Panjang, maka banyak kegiatan skala nasional dan Sumbar yang digelar di daerah ini," katanya.
Ia optimis ke depan Pemkot Padang Panjang bersama DPRD, Forkopimda akan lebih mampu memberikan yang terbaik untuk meningkatkan ekonomi.
Sebelumnya Ketua DPRD Padang Panjang Mardiansyah dalam sambutannya mengatakan bahwa peingatan HJK Padang Panjang tahun ini selain sederhana juga merupakan ujud rasa syukur karena telah selesai melaksanakan tugas berat sebagai tuan rumah MTQ ke-39 Sumatera Barat bulan lalu.
“Pandemi Covid-19 memang sedang kita alami dan rasakan, tetapi sesungguhnya itu tidak membuat kita berkecil hati dan terhalang untuk melaksanakan perhelatan keIslaman yakni MTQ Sumbar di kota ini. Alhamdulillah seluruhnya berjalan lancar. Atas nama lembaga DPRD saya menyampaikan rasa terimakasih kepada masyarakat Kota Padang Panjang yang sudah bersama-sama bahu membahu menyukseskan pelaksanaan MTQ Sumbar ke-39 tersebut,” kata Mardiansyah.
Sementara itu Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran mengatakan pihaknya fokus untuk pembinaan pemerintahan yang cerdas dan berintegritas sehingga Indeks Reformasi Birokrasi menjadi 54,49 dari 52,82 pada 2020 dan ditargetkan 54,02 pada 2021.
SAKIP meningkat dari 58,69 dengan predikat CC menjadi 60,80 dengan peringkat B pada 2020 dan ditargetkan 61,2 pada 2021.
Selain itu opini BPK dapat dipertahankan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 tahun berturut-turut sebagai bukti stabilitas pengelolaan keuangan daerah yang baik.
Ia mengatakan keberhasilan yang diraih Padang Panjang adalah berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik dengan DPRD dan masyarakat.
Peringatan HJK Padang Panjang tahun ini masih seperti tahun 2020 lalu, dilaksanakan dengan sederhana di tengah pandemi Covid-19. Tidak ada pesta kolosal, pentas kesenian, hiburan dan sejenisnya yang membuat orang berkumpul-kumpul. “Kita laksanakan dengan sederhana, agar tetap menjaga posisi Padang Panjang yang sudah masuk dalam level-1 PPKM,” ujar Walikota Fadly Amran. (paul hendri/rina akmal)