×

Iklan


Nenek di Batipuh yang Ditemukan Tewas Ternyata Dibunuh Usai Dirampok Cucunya

31 Oktober 2020 | 20:16:44 WIB Last Updated 2020-10-31T20:16:44+00:00
    Share
iklan
Nenek di Batipuh yang Ditemukan Tewas Ternyata Dibunuh Usai Dirampok Cucunya
Seorang wanita tua di Jorong Sawah Di Ujuang, Nagari Batipuah Ateh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, ditemukan tewas di dalam rumahnya, Jumat (25/9) sore.

Padang Panjang, Khazminang-- Tragedi berdarah senja menjelang Magrib yang menggemparkan warga Jorong Sawah Diujuang, Kenagarian Batipuh Ateh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Jumat sore (25/9) lalu, yang mengakibatkan tewasnya seorang wanita lanjut usia (lansia), Dahniar (85), akhirnya mulai terkuak.

Sungguh tragis, perempuan tua malang yang tinggal berdua di rumah bersama anaknya Darmansyah (62) yang kesehariannya sebagai driver ojek online itu, diduga dibunuh usai dirampok pelaku MN (38) bersama 5 rekannya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, MN masih merupakan cucu korban juga.

Personel Satreskrim Polres Padang Panjang yang menangani kasus ini, telah meringkus empat dari kelima pelaku. Masing-masing pelaku yakni berinisial HM (33) dan PW (20) yang kesehariannya sebagai sopir, J (32) dan cucu korban MN (38) yang diketahui sebagai ibu rumah tangga.

    Kapolres Padang Panjang, AKBP Apri Wibowo mengatakan, keempat pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Sementara, satu orang pelaku yang menjadi dalang eksekutor, masih diburu oleh pihaknya.

    Dikatakan, MN sang cucu, diduga sebagai otak dari pencurian yang berujung kematian neneknya itu. Sebelum peristiwa itu terjadi, para pelaku beberapa kali melakukan pertemuan di rumah MN yang tak jauh dari rumah korban.

    "Para pelaku sudah merencanakan untuk mencuri di rumah korban sekitar sebulan sebelum tragedi," kata dia, Sabtu (31/10) di Padang Panjang.

    Kronologi Penangkapan

    AKBP Apri Wibowo menceritakan, pada Jumat (30/10) sekira pukul 00.15 WIB, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada 3 orang pelaku yang terlibat dalam Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan (Curas) yang berujung tewasnya korban. Kasus ini, telah dilaporkan dan diterima dengan nomor LP/22/IX/Ren.4.2/2020/SPKT 1/Polsek Batipuh.

    "Selanjutnya Tim Opsnal Polres Padang Panjang melakukan pencarian terhadap J, HM dan MN dan didapati sedang berada di sebuah rumah yang beralamat di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang. Mereka pun langsung ditangkap," lanjut dia.

    Kemudian, sambung dia, pihaknya membawa ketiga pelaku yang ditangkap ke Polres Padang Panjang untuk dilakukan interogasi. Dari hasil interogasi, ketiga pelaku membenarkan bahwa mereka terlibat dalam kasus pencurian berujung tewasnya korban ini.

    "Interogasi dilanjutkan, berlandaskan keterangan ketiga pelaku, mereka memberitahukan kepada petugas bahwa ada 2 pelaku lagi yang terlibat. Keduanya adalah saudara PW (20), warga Kecamatan Malalak Timur, Kabupaten Agam dan saudara O (yang masih diburu," jelas dia.

    Berdasarkan keterangan ketiga pelaku yang ditangkap pertama kali, kata dia, diketahui pelaku PW dan O ikut berperan sebagai eksekutor dalam Tindak Pidana Curas tersebut. Atas informasi itu, sekira pukul 04.00 WIB, petugas langsung melakukan penyelidikan dan didapati PW sedang berada di Nagari Pitalah, Kabupaten Tanah Datar.

    "Saat Tim Opsnal melihat PW dan melakukan penangkapan, pada saat itu juga PW berusaha melarikan diri, dan selanjutnya tim memberikan tindakan terukur terhadap tersangka PW. Hingga saat ini, kami masih melakukan pengejaran terhadap O, yang merupakan salah satu dalang eksekutor," bebernya.

    Tak hanya meringkus para pelaku, polisi juga turut menyita barang bukti berupa barang-barang yang dibeli dari hasil kejahatan yang mereka jual. Salah satunya, satu unit sepeda motor merek Yamaha RX King dan beberapa helai pakaian wanita.

    Dari informasi yang dihimpun Khazminang dari masyarakat setempat, diketahui bahwa biasanya korban jika keluar rumah untuk pergi menghadiri suatu acara, selalu memakai perhiasannya. Namun, dari keterangan polisi, uang dari hasil penjualan emas nenek itu yang diakui pelaku, hanya sekitar Rp17 juta. Para warga meyakini, masih banyak perhiasan sang korban yang belum diakui pelaku saat memberikan keterangan kepada polisi.

    Sebelumnya diberitakan, Seorang wanita lanjut usia (lansia) yang kesehariannya meyewakan pakaian adat minang, ditemukan tewas di rumahnya, di Jorong Sawah Di Ujuang, Nagari Batipuah Ateh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Jumat (25/9) sore menjelang magrib.

    Dahniar (85), perempuan tua malang yang hidup berdua dengan anaknya Darmansyah (62) yang kesehariannya sebagai tukang ojek, diduga tewas dibunuh oleh pelaku perampokan yang kini masih dalam penyelidikan Tim Satreskrim Polres Padang Panjang.

    Kematian perempuan tua itu, pertama kali diketahui oleh anaknya Darmasyah, sekitar pukul 17.00 WIB saat pulang dari rutinitasnya sebagai tukang ojek, dan baru mengabari warga sekitar pukul 17.10 WIB, setelah sebelumnya menghubungi kakaknya.

    Menurut keterangan saksi yang tak lain merupakan anaknya sendiri, Darmasyah, saat pulang ngojek, dia langsung menuju rumahnya. Sesampai di rumah, Darmasyah melihat pintu rumah dalam keadaan terbuka.

    Perasaannya mulai tak enak, dia terus melangkah lebih dekat. Sang anak yang menjadi 'teman pendamping' Sang Ibu itu, melihat lemari di luar sudah dalam keadaan berantakan dan melihat Ibunda tercinta (korban) sudah dalam keadaan tidak bergerak, serta berdarah pada bagian hidung (meninggal dunia).

    Kemudian, dia memberitahukan kepada adiknya, Nur Efendi (53) yang tinggal di Guguak Marando, Jorong Balai Sabuah, Nagari Batipuah Ateh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, dan langsung memberi kabar pada Babinsa setempat.

    Atas kejadian itu, tercatat kerugian berupa sejumlah emas dan HP, namun belum bisa diperkirakan nominalnya. Selanjutnya, setelah selesai melakukan olah TKP, korban atas persetujuan pihak keluarga dibawa ke Rumah Sakit Padang Panjang untuk dilakukan  Visum Et Revertum (VER) terhadap korban.

    “Barang yang hilang berupa emas dan hp, namun kerugian belum bisa diperkirakan berapa banyaknya. Begitu juga soal pelaku, personil gabungan Polres dan Polsek masih mengumpulkan info sebanyak-banyaknya,” kata AKP Suhardi. (Paul Hendri)