Padang, Khazminang.id -- Ketua Majelis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Prof. Duski Samad mengimbau pelaksanaan salat berjamaah di masjid atau mushalla di Kota Padang kembali dilaksanakan secara normal.
Duski Samad
menyampaikan, bahwa hal ini tercantum dalam Maklumat dan Tausiyah MUI Padang
Nomor 004/MUI-PDG/XII/2020.
“Maklumat dan Tausyah ini dikeluarkan MUI Kota
Padang pada 31 Desember 2020. Salah satu isinya, salat berjamaah termasuk salat
tarawih di masjid atau mushalla kembali dilaksanakan secara normal. Saf rapi
dan rapat. Tidak perlu berjarak lagi,” katanya, Rabu (24/3/2021).
Menurut Duski,
pelaksanaan salat dilakukan dengan tetap menjalankan standar protokol kesehatan
penanganan covid-19. Seperti pengurus masjid atau mushalla menyediakan tempat
cuci tangan agar jamaah bisa mencuci tangan sebelum memasuki masjid atau
mushalla.
Selanjutnya terang
Duski, pengurus masjid atau mushalla melakukan cek suhu tubuh para jamaah. Para
jamaah wajib menggunakan masker, membawa sajadah masing-masing dan jamaah
adalah jamaah tetap masjid atau mushalla tersebut.
“Kita mendorong karena
tiga alasan kita pada hari itu. Dan itu sudah mendengar pula pandangan Dr.Andani.
Pertama, wabah ini sudah terkendali. Dan bahwa pengobatannya sudah ada,
masyarakat juga sudah punya kesadaran,” jelasnya.
Duski juga menambahkan,
penyebarannya dipastikan hanya lewat droplet, sehingga itu tidak akan terjadi
kalau orang sedang salat berjamaah.
“Kata Dokter Andani
pun begitu, droplet itu terjadi ketika kita berhadap-hadapan. Itu
alasan-alasannya. Selain itu, memang harus diakui bahwa situasi sosial
masyarakat sudah sangat terbuka. Jika tidak kita izinkan untuk salat berjamaah,
dikhawatirkan akan menjadikan iman dalam jiwa masyarakat akan semakin lari dan
tergerus,” terangnya.
Ia juga meminta semua
elemen masyarakat dan pemerintah, khususnya umat muslim untuk lebih disiplin
dalam penerapan budaya hidup islami dalam rangka mempercepat memutus mata
rantai penyebaran covid-19.
Dengan cara tersebut,
kita bisa membiasakan diri hidup bersih dengan berwudhu atau cuci tangan,
menjaga jarak secara fisik dan pandangan dari hal-hal yang sia-sia dan maksiat.
“Kita juga mendorong
organisasi dan lembaga meningkatkan kepeduliannya membantu warga yang tidak
mampu dan mengimbau para dai dan mubaligh untuk senantiasa memberikan
pencerahan kepada umat dalam bentuk motivasi, menjaga persatuan umat dan
menguatkan ukhuwah antar sesama,” ujarnya. n inoval agesly