×

Iklan


Mitigasi Tiada Henti, Potensi Gempa Megathrust Mentawai adalah Nyata

20 November 2023 | 17:46:52 WIB Last Updated 2023-11-20T17:46:52+00:00
    Share
iklan
Mitigasi Tiada Henti, Potensi Gempa Megathrust Mentawai adalah Nyata

Padang, Khazanah – Menolak lupa. Potensi gempa megathrust Mentawai di Siberut utara adalah nyata dan hanya menunggu waktu. Saat ini bisa diiibaratkan energinya masih terkunci. Oleh sebab itu seluruh 7 kabupaten/kota yang berada di pesisir pantai Samudera Hindia, harus meningkatkan kerjasama dengan seluruh stakeholder kebencanaan untuk mitigasi bencana serta persiapan tanggap darurat jika terjadi bencana.

Pasalnya, belakangan ini kewaspadaan masyarakat menghadapi gempa kian menurun. Terakhir mengadapi gempa Mentawai yang bepusat di barat laut Siberut pada 25  April 2023 lalu, warga tetap saja panik tak terkendali. Selain itu, sejumlah sarana mitigasi bencana, seperti petunjuk jalur evakuasi saat ini tulisannya sudah kabur dan selter evakuasi juga tak terawat.

Demikian antara lain terangkum dalam diskusi jajaran BPBD Sumbar yang dipimpin Kalaksa Rudy Rinaldy dengan stakeholder terkait kebencanaan, Senin (20/112023) di Pusdalop PB Sumbar. Diskusi sambil coffee morning itu dihadiri Forum PRB Sumbar, Polda Sumbar, Danrem, Danlantamal, Danlanud, Kepala BMKG, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas BMCKTR Sumbar dan Mapala dari berbagai perguruan tinggi di Padang.

    Menurut Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi, saat ini pihaknya tengah menyiapkan kajian peta wilayah landaan tsunami untuk wilayah pesisir di Sumbar dengan pemodelan terbaru yang lebih realistis. Sumbar memiliki garis pantai sepanjang 2.400 km dan kawasan itu menjadi pemukiman warga serta pusat aktivitas masyarakat termasuk pemerintahan.

    “Kita perlu kesiapsiagaan mumpuni menghadapi megathrust Mentawai ini. Mitigasi bisa kita lakukan ketika kita tahu potensinya,” ucap Suaidi.

    Sedangkan Khalid Syaifullah dari Forum PRB Sumbar mengkritisi rencana kontigensi tsunami Sumbar yang pernah belum direvisi sejak dibuat tahun 2008. Rencana kontigensi itu belum mengakomodir perkembangan kondisi terkini. Selain itu, saat ini Pemprov Sumbar tengah melakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) namun dari informasi yang diperoleh revisi RTRW itu tidak mengakomodir peta rawan bencana tsunami.

    “Ada beberapa isu penting dalam pembahasan RTRW itu, salah satunya adalah potensi bencana di Sumbar. Kami berharap peran BPBD Sumbar dalam pembahasan revisi RTRW tersebut,” ujar Khalid.

    Selanjutnya Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial menyatakan kesiapannya dalam penanganan bencana. Dinas Kesehatan siap dengan rumah sakit darurat lengkap dengan perlengkapan sarana dan obat-obatan di Ulu Gadut, Padang. Jika terjadi bencana, Dinas Sosial fokus pada penanganan pengungsi dan gudang logistik.

    “Alhamdulillah, logistik kita mencukupi dan masih ada lumbung sosial yang juga memiliki gudang logistik,” kata Andri Yunidal mewakili Kepala Dinas Sosial Sumbar.

    Menurut Rudy Rinaldy, berbagai upaya mitigasi gempa megathrust Mentawai terus dilakukan, diantaranya dengan melakukan perbaikan seluruh Early Warning System (EWS). Nanti akan ditambah dengan EWS Inklusi yang jumlahnya ditargetkan 100 unit. Pengadaan EWS ini pendanaannya merupakan kolaborasi antara APBD, BNPB dan NGO terkait.

    Mencermati kondisi terkini terkait kesiapsiagaan masyarakat, pihaknya meminta seluruh BPBD kabupaten/kota untuk menyiapkan mitigasi bencana sesuai dengan profil bencana masing-masing daerah. Selain itu, pihaknya mendorong dilakukan sosialisasi dan gladi kesiapsiagaan dan mempedomani merefer info dari BMKG tentang perubahan cuaca dan info cuaca ekstrim.

    “Kita juga minta daerah untuk meningkatkan kerjasama dengan seluruh stakeholder kebencanaan, terutama persiapan tanggap darurat jika terjadi bencana,” katanya.

    Terkait potensi gerakan tanah terutama di Agam dan Limapuluh Kota, pihaknya minta kalaksa pada kedua daerah tersebut untuk benar-benar memahami kajian dari Badan Geologi tentang potensi gerakan tanah di wilayahnya. Selanjutnya dapat disiapkan mitigasi bencana yang relevan. (devi)