×

Iklan

PENELITIAN PKM DOSEN SENDRATASIK FBS UNP
Metode Drill dalam Penyajian Dendang di Grup Randai Lelo Kayo, Nagari Jaho, X Koto, Tanah Datar

17 Agustus 2024 | 21:20:12 WIB Last Updated 2024-08-17T21:20:12+00:00
    Share
iklan
Metode Drill dalam Penyajian Dendang di Grup  Randai Lelo Kayo, Nagari Jaho, X Koto, Tanah Datar
tim penelitian Program Kemitraan Masyarakat (PKM), dari Prodi Sendratasik FBS UNP melaksanakan penelitian tentang Struktur Penyajian Dendang pada Randai Lelo Kayo di Nagari Jaho Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, (10/8) lalu (foto: Ist)

Padang, Khazminang.id--  Dendang dalam pertunjukan saluang dendang pada masyarakat Minangkabau merupakan salah satu bentuk pertunjukan dalam konteks bagurau. Kebiasaan masyarakat sdalam berdendang ini disebut juga dengan tradisi lisan atau gendre sastra lisan.

Hanya saja seiring kemajuan zaman keberadaan sastra lisan seperti dendang ini semakin tergerus dan menjadi sesuatu yang sulit ditemukan dalam masyarakat.

Permasalahan seperti ini lah yang dialami randai Lelo Kayo di Nagari Jaho Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar yakni sangat sulit untuk mengaplikasikan dendang yang digunakan untuk pertunjukan randai. Alasan yang sering dilontarkan oleh pemain randai adalah kurangnya petunjuk praktis agar bisa mendendangkan irama dendang yang sesuai dengan naskah randai.

    Permasalahan lain dalam grup randai Lelo Kayo adalah belum ada tenaga yang mampu memberikan pelatihan secara khusus tentang dendang yang harus digunakan dalam pertunjukan randai, hal ini dikarenakan tidak ada anggota randai yang mampu berdendang dengan baik.

    Berangkat dari permasalahan ini tim penelitian Program Kemitraan Masyarakat (PKM), dari Prodi Sendratasik FBS UNP melaksanakan penelitian tentang Struktur Penyajian Dendang pada Randai Lelo Kayo di Nagari Jaho Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, (10/8) lalu. Tim peneliti ini terdiri dari Dr. Syeilendra, S. Kar., M. Hum, Uswatul Hakim, M. Pd., dan Hendri Yusuf, M. Pd.

    “Untuk memiliki kemampuan untuk menguasai dendang tradisional Minangkabau bagi semua para pemain randai Lelo Kayo di Nagari Jaho Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Hasil yang diharapkan dengan menerapkan metode drill yang dilaksanakan dalam mempelajari untuk menyanyikan dendang tradisional Minangkabau, melalui kegiatan latihan terstruktur dan terprogram,” ujar Dr. Syeilendra, S. Kar, M. Hum, Ketua Tim Peneliti, kepada Khazminang.id, Sabtu (17/8).

    Dijelaskan Syeilendra, kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan secara bertahap, agar para pemain randai dapat menyanyikan sesuai dengan irama-irama dendang dalam pertunjukan randai.

    Selain itu, melalui kegiatan latihan kelompok yang dilaksanakan, diharapkan para pemain randai Lelo Kayo dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan aktivitas belajar kelompok.

    Syeilendra berharap, dengan penggunaan metode drill dapat memberikan pengalaman baru bagi semua anggota pemain randai dalam belajar dan meningkatkan aktivitas serta kreativitas pemain randai.

    Anggota tim peneliti lainnya, Uswatul Hakim, M. Pd., mengatakan, dalam pelaksanaan latihan, pengalaman belajar mencipta seni sangat kurang sekali karena belum ada tenaga yang mampu memberikan pelatihan secara khusus.

    “Meski demikian, para pemain randai sangat antusias untuk belajar. Sedang pengalaman persepsi, melihat, dan menghayati serta memahami seni disebut pembelajaran apresiasi tidak pernah dilakukan. Maka perlulah disikapi dengan positif agar permasalahan ini teratasi oleh semua pemain Randai tersebut. Karena pembelajaran berkarya seni mengandung dua aspek kompetensi, yaitu: keterampilan dan kreativitas,” ujar Uswatul.

    Menurut Uswatul, berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting menumbuhkan rasa ketertarikan dalam kemampuan untuk memberikan pelatihan dendang tradisional Minangkabau sebagai musik vokal tradisional daerah setempat melalui metode Driil.

    Untuk mengatasi permasalahan lapangan yang terjadi pada grup randai Lelo Kayo, maka dalam hal ini dilakukan pelatihan dengan tenaga profesional untuk terjun langsung kelapangan dan memberikan pelatihan secara langsung kepada para pemain randai dengan metoda drill yaitu program latihan terstruktur dan demontrasi serta praktek langsung, dan mendampingi dalam mengaplikasikannya khusus kepada para pemain randai.

    “Dalam hal ini diharapkan para anggota randai dapat mengaplikasikannya secara lansung dalam proses legaran randai dalam perjalanan cerita atau naskah yang dimainkan. Langkah berikutnya untuk para pemain randai adalah dengan cara mengikui petunjuk video tutorial dendang dari Tim PKM UNP yang sudah disiapkan sebelumnya,” tambah Hendri Yusuf, M. Pd., anggota tim peneliti lainnya (Novrizal Sadewa).