Padang, Khazminang.id--
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) agar mengambil upaya yang
jelas untuk merevitalisasi Danau Maninjau, Kabupaten Agam.
Ia mengatakan, berdasarkan penelitian LIPI pada 2017, 90 persen penyebab
pencemaran Danau Maninjau adalah akibat sendimen sisa pakan Keramba Jaring
Apung (KJA). Maksimal di Maninjau hanya bisa menampung 6000 unit. Namun saat
ini jumlahnya sudah jauh melampaui karena itu harus segera dipindahkan dengan
skema lain seperti perikanan darat.
"Untuk percepatan maka harus ada tenggat waktu yang jelas pada setiap
langkah yang diambil dalam upaya revitalisasi Danau Maninjau ini. Kalau bisa
akhir bulan ini sudah bisa dimulai," ujarnya saat rapat virtual diikuti
sejumlah kementrian, Gubernur Sumbar dan Bupati Agam, Rabu (16/6).
Luhut juga meminta upaya pengalihan mata pencarian masyarakat sekitar Danau
Maninjau dari usaha KJA segera dilakukan agar percepatan revitalisasi danau
bisa segera dimulai. "Pengalihan ke mata pencarian baru supaya dilakukan
dulu, kemudian melakukan pengurangan jumlah KJA," tegasnya.
Ia meminta Kapolda, Danrem hingga Kepala Kejaksaan Tinggi memberikan dukungan
penuh dalam upaya mengurangi jumlah KJA di Maninjau. Ia menyebutkan, anggaran
untuk pengalihan mata pencarian masyarakat itu diperkirakan membutuhkan biaya
Rp42 miliar. Dana itu dibebankan pada Pemprov Sumbar dan Kabupaten Agam.
Sementara anggaran untuk menyelesaikan persoalan sendimen yang telah menumpuk
di dasar danau seperkirakan sebesar Rp237 miliar yang berasal dari Kementerian
PUPR.
Untuk mendukung upaya revitalisasi itu lintas kementerian diantaranya
Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Kementrian Desa hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah
melaksanakan program dukungan.
Mentri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebut untuk merevitalisasi Danau Maninjau
itu seharusnya seluruh KJA dibersihkan dan dipindahkan dengan skema perikanan
darat. Dengan demikian, prosesnya akan lebih cepat.
Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Hari Santosa Sungkari mendukung dengan pembentukan Desa Wisata di
sekitaran Danau Maninjau.
Ada sembilan desa yang telah diusulkan oleh Pemkab Agam dan segera
diverifikasi. Nantinya Kemenparekraf akan memberikan pendapingan dalam
perencanaan, peningkatan SDM hingga bisa menarik wisatawan untuk datang.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan sudah merencanakan sejumlah
alternatif yang bisa diambil oleh masyarakat pekerja KJA setelah meninggalkan
usaha lamanya.
Diantaranya bidang perikanan yaitu pengalihan keramba ke perikanan tangkap dan
kolam darat, bidang ekonomi kreatif dan pariwisata, bidang pertanian, UKM dan
peternakan. Namun untuk kebutuhan anggaran yang mencapai Rp42 miliar guna
merealisasikan rencana itu, ia berharap akan ada bantuan dari pemerintah pusat
karena kondisi keuangan daerah masih terdampak pandemi COVID-19.
"Kami berharap ada bantuan dari pusat untuk bisa segera merealisasikan
rencana ini," ujarnya.
Ia merinci masyarakat sekitaran danau yang benar-benar menjadi pekerja dan akan
dialihkan mata pencariannya ke bidang lain berjumlah 587 orang dengan jumlah
bantuan sekitar Rp30 juta per orang.
Bupati Agam Andri Warman menyatakan pihaknya siap mendukung seluruh upaya yang
dilakukan pemerintah pusat dan provinsi untuk merevitalisasi Danau Maninjau. Rina Akmal