×

Iklan


Masyarakat Daftar Mudik Gratis di Banyak Tempat, NIK di Blokir

25 Maret 2024 | 21:59:02 WIB Last Updated 2024-03-25T21:59:02+00:00
    Share
iklan
Masyarakat Daftar Mudik Gratis di Banyak Tempat, NIK di Blokir

Jakarta, Khazanah – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal melakukan pemblokiran atau blacklist nomor induk kependudukan (NIK) pendaftar program mudik gratis yang tidak melakukan validasi ulang. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh mengatakan, kebijakan ini dilakukan guna mencegah masyarakat yang mendaftar program mudik gratis di lebih dari satu penyelenggara.

Adapun program mudik gratis sendiri diselenggarakan lewat beberapa moda angkutan, yakni bus, kereta api, dan kapal laut. 

Amirulloh menyatakan, ketentuan blacklist ini akan berlaku untuk program mudik gratis di Lebaran tahun depan dan selanjutnya, terutama bagi para pemudik nakal yang mendaftarkan diri di banyak tempat. 

    "Karena mudik gratis ini, ada satu kebiasaan masyarakat yang tidak bagus karena mereka mendaftar di seluruh penyelenggara mudik gratis. Kerena tahun ini sudah ada verifikasi kalau dapat (kuota mudik) dan tidak dipakai maka akan di-blacklist," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

    "NIK-nya akan kami kunci. Kalau ada mudik gratis lagi, dia tidak akan bisa lagi mendapatkan kesempatan (kuota mudik)," tegas Amirulloh.

    Berkaca pada angkutan mudik gratis 2023, sambungnya, terdapat sebanyak 1.500 kursi bus kosong. Pasca dilakukan evaluasi, ternyata bangku kosong itu disebabkan adanya pemudik yang mendaftar lebih dari satu penyelenggara.

    "Nah, bicara ini data tahun lalu, kami minta data ke tiga penyelenggara ternyata ada 1.500 orang yang daftar di penyelenggara yang berbeda," imbuh dia.

    Temuan ini berpotensi membuat kepercayaan publik terhadap program mudik gratis turun. Pasalnya, banyak masyarakat yang tidak mendapatkan kuota mudik gratis justru menyalahkan pemerintah. 

    "Yang jadi masalah di kami apa, yang tidak kebagian ini menyatakan seolah-olah yang dilakukan pemerintah tidak benar. Jadi kita sudah transparan mungkin menyelenggarakan mudik gratis, dibuka pendaftaran secara online. Nah mereka tidak terima," ungkapnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengimbau mudik gratis memakai bus untuk dibuatkan dalam satu aplikasi untuk semua penyelenggara mudik. Penyelenggara mudik baik pemerintah, BUMN, pemerintah daerah (pemda) dan swasta memakai aplikasi yang sama tersebut.Ia menuturkan, dengan satu aplikasi, pemudik tidak dapat memilih ganda seperti mudik masa lalu.

    “Sistem sekarang ini, jika pemudik sudah mendaftar dan tidak ikut tanpa pemberitahuan belum ada sanksi,” katanya.

    Djoko melihat, sejumlah bus kursi kosong dan sejumlah bus tidak diberangkatkan lantaran penumpang yang sudah mendaftar tidak hadir. “Bisa jadi mendaftar lebih dari satu penyelenggara mudik gratis dan memilih penyelenggara yang memberikan parcel menarik,” tutur dia.

    Selain itu, ia juga menuturkan, bus wisata akan banyak digunakan untuk program mudik gratis. Dengan demikian, ia mengingatkan perlu mewaspadai sejumlah bus wisata yang belum mendaftar di Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda (SPIONAM) dan tidak uji KIR. Mengutip data dari Direktorat Lalu Lintas Ditjenhubdat Kemenhub, hingga November 2023, jumlah kendaraan pariwisata 16.297 unit. Baru 10.147 bus (62,26 persen) yang terdaftar di SPIONAM, sisanya 6.150 bus (37,74 persen) adalah angkutan liar alias tidak terdaftar. Masyarakat perlu mewaspadai juga dengan tawaran-tawaran murah dari penyelenggara.

    Djoko juga mengingatkan untuk memikirkan konsesi buat pengusaha angkutan barang (misalnya, penundaan bayar angsuran armada truk) dan hak sopir truk yang berkurang.

    "Di saat Mudik Lebaran, sopir truk juga punya hak dapatkan paket sembako seperti halnya driver ojol. Untuk mendapatkan tambahan tidak mungkin karena ada waktu dilarang beroperasi,” katanya.