Fauzi Barar selaku Pembina PWRI Kota Padang, saat memberikan sambutan pada pertemuan bulanan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab). |
Padang, Khazanah--Kamis 11 Mei 2023 itu, bertepatan dengan agenda pertemuan bulanan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab) di Kantor KAN daerah setempat, ada rasa gundah yang mengemuka dari para anggota PWRI, ninik mamak, alim ulama dan masyarakat daerah tersebut.
Mereka menilai dinamika masyarakat Minangkabau terus bergerak, mengalir seperti air sungai dari hulu ke muara menerobos segala rintangan yang menghadang. Tidak seperti air sumur yang hanya diam, menunggu untuk ditimba.
Dalam pergerakan itulah, dalam pandangan masyarakat Bungtekab, kemudian muncul berbagai fenomena yang bersifat positif dan ada pula yang negatif.
Belakangan banyak masyarakat Bungtekab yang mengeluh, kenapa tidak muncul lagi tokoh berpengaruh dari Minangkabau yang dulunya terkenal kental dengan nilai adat dan agama yang mampu dan mau berbuat untuk kepentingan masyarakat, yang dilandasi dengan nilai-nilai agama dan adat.
Karena itulah dalam pertemuan PWRI Kecamatan Bungus Teluk Kabung yang dihadiri oleh Pembina PWRI Kota Padang, Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati, masyarakat berharap mantan Walikota Padang dua periode ini melalui “tangan dan kebijakannya” selaku Ketua Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar maupun sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat I dari Partai NasDem, benar-benar bisa berbuat banyak dan menjadi penyambung lidah rakyat, terutama masyarakat Sumbar.
Pada kesempatan itu Ketua PWRI Kecamatan Teluk Kabung Suardi S.Sos, M.Si secara spontan mengakui pada Fauzi Bahar bahwa akhir-akhir ini gejala kemerosotan moral benar-benar mengkhawatirkan. Masalah ini kata Suardi, bukan hanya menimpa kalangan orang dewasa dalam berbagai jabatan dan profesinya, melainkan juga telah menimpa kalangan pelajar yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan bangsa.
Masalah ini kata Suardi lagi, telah menjadi persoalan yang banyak menyita perhatian dari banyak kalangan, terutama dari pendidik, alim ulama, tokoh masyarakat, dan orang tua.
“Meskipun telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah moral, namun hasilnya masih belum menggembirakan. Kita patut prihatin atas kondisi moralitas bangsa ini. Betapa tidak, moralitas, sebagai hasil dari pendidikan, ternyata tidak bisa disebut membanggakan. Karena itu, kami menumpangkan harapan pada bapak Fauzi Bahar selaku Pembina PWRI Kota Padang dan Ketua LKAAM Sumbar, agar mau berbuat banyak dan memperjuangkan hal ini bila ingin maju menjadi sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat I,” pinta Suardi yang juga diamini Ketua KAN Teluk Kabung Dasril Dt Putiah dan Ketua LKAAM Bungus Teluk Kabung Erman B Datuk Rajo Ibrahim.
Sementara itu Fauzi Bahar menyambut baik niat tulus masyarakat Bungtekab tersebut. Ia pun dengan tegas menyatakan sampai saat ini komitmenya tentang perbaikan moral generasi penerus tak pernah berobah.
Untuk itu, ia meminta para orang tua agar sama-sama berjuang dengannya untuk perbaikan moral generasi muda, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini.
Fauzi Bahar mengatakan, dengan meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal shaleh tentu akan membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah.
“Seperti halnya dalam surat Al-Qalam ayat 4 yang berbunyi; ‘Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada pada landasan akhlak yang agung’. Maka, sebaiknya kita sebagai manusia yang telah diberi akal dan fikiran oleh sang maha kuasa harus dimanfaatkan secara optimal. Kita harus berfikir cerdas tentang bagaimana cara mengaplikasikan sesuatu hal agar dapat menimbulkan efek yang baik bagi kita. Terutama dalam memilih hal yang kita sukai seperti halnya trend masa kini, idola, dan lain sebagainya serta mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik-baiknya,” ungkap Fauzi Bahar. (Febriansyah Fahlevi)