Wali Nagari Bungo Tanjuang Yudistira Dt. Majo Basa dan Ketua KAN F. Datuk Majo Lelo |
Bungo Tanjuang, Khazminang.id – Karena hampir
tidak ada rest area (tempat
istirahat) yang representatif di ruas Lintas Sumatera antara Padang Panjang
sampai ke Singkarak, maka masyarakat Nagari Bungo Tanjuang Kecamatan Batipuh
Kabupaten Tanah Datar bersama para perantau bersepakat mengembangkan
pembangunan sebuah masjid besar dari hanya sebagai masjid menjadi tempat
istirahat para musafir.
Sebuah kawasan di sisi
Jalan Lintas Sumatera (JLS) di Bungo Tanjuang seluas 6.000 meter disiapkan. “Lahan
itu merupakan wakaf dari para anak nagari yang dipelopori salah satu perantau
Bungo Tanjung Dt. Majo Panjang, sementara dana pembangunan juga merupakan wakaf
dan infak dari masyaraat Bungo Tanjuang, baik yang di kampung halaman maupun
yang di perantauan,” kata Ketua KAN Bungo Tanjuang F. Datuk Majo Lelo
didampingi Wali Nagari Yudistira Datuk Majo Basa kepada khazminang.id dan Harian
Khazanah.
Menurut Ketua KAN dan
Wali Nagari, masjid yang kelak akan dinamakan Baitul Makmur itu akan memnjadi
lebih dari sekedar masjid. Di sana akan ada Islamic Center, perpustakaan,
pondok tahfidz, serta kawasan penyangga berupa kios dan resto. “Lapangan parkir
yang luas, mudah-mudahan dapat menyegarkan para musafir yang melintas di Bungo
Tanjung untuk mampir, beristirahat dan sekaligus beribadah,” kata Wali Nagari
Yudistira Datuk Majo Basa.
Sementara itu Ketua
KAN F Datuk Majo Lelo mengatakan bahwa untuk membangun dan menyelesaikan
keseluruhan proyek ini dibutuhkan anggaran hingga Rp4 miliar lebih. “Sementara
kini baru tersedia dan sudah tergunakan sebesar Rp3 miliar lebih kurang untuk
mematangkan lahan serta bangunan utama masjid. Realisasinya sudah mendekati 80
persen. Insya Allah tahun ini rencananya akan kami laksanakan soft launcing
nya, mohon doa dari masyarakat,” kata mantan Jaksa itu.
Bungo Tanjuang adalah
satu satu Nagari di Kecamatan Batipuah Kabupaten Tanah Datar. Nagari Bungo
Tanjung berhampiran dengan Nagari Pitalah. Bahkan sering disebut seiring
sejalan dalam akronim 'Pita Bunga' (Pitalah Bunga Tanjung). Ia berjarak 5
kilometer dari ibukota Kecamatan Batipuh dan 30 kilometer dari ibu kota
kabupaten Batusangkar.
Nagari seluas 18,06 kilometer persegi atau 12,52 persen
dari luas wilayah Kecamatan Batipuh berpenduduk 4.368 jiwa (2019).
Jorong adalah tingkat
paling depan dari tata pemerintahan di Sumatera Barat, maka di Bungo Tanjuang
terdapat 7 jorong, yakni: Padang Kunyik,
Jambak, Ampia Rayo, Balai Akad, Haru, Guguak Nyariang dan Kapuah. (eko)