Batang
Gasan, Khazminang-- Tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir
mengakibatkan jalan amblas (longsor) di beberapa titik jalan di Kabupaten
Padang Pariaman. Salah satu titik longsor terjadi di Kampung Tangah- Sungai
Sariak, Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, sehingga daerah terisolir
dan aktifitas warga terhambat.
Jalan amblas di Nagari Sungai Sariak, Malai V Suku ke Kecamatan Sungai Geringging
yang menghubungkan dua kecamatan di daerah itu membuat aktifitas warga lumpuh
dan kawasan itu menjadi terisolir, selain itu, jalan tersebut adalah urat nadi
bagi warga guna membawa hasil tani ke berbagai daerah tetangga lainya.
Anggota DPRD Padang Pariaman dari fraksi PAN Rahman Rizal mengatakan,
pengerjaan penangan darurat bencana alam yang dikerjakan oleh pihak PUPR di
Kampung Tangah-Sungai Sariak, Nagari Malai V Suku sudah dapat di akses oleh
warga.
Rahman Rizal mengatakan, tingginya curah hujan beberapa bulan lalu
mengakibatkan ada beberapa titik jalan yang rusak, sehingga warga tidak dapat
mengakses jalan penghubung antar kecamatan dan nagari.
Namun saat ini, dengan bersuratnya warga kepada pihak Pemkab Padang Pariaman, warga telah dapat menikmati dan mengakses jalan yang sempat putus beberapa bulan.
Rahman berterimakasih kepada PUPR Padang pariaman karena satu titik jalan
amblas di Nagari V Suku sudah dilakukan penanganannya dan dapat diakses oleh
warga untuk membawa hasil pertanian mereka ke nagari lainya.
“Karena jalan yang amblas di Kampuang Tangah itu, kalau di biarkan begitu lama membuat warga terisolir dan tidak dapat mengakses jalan tersebut,” kata Raman ketika di jumpai Rabu (21/10) di Batang Gasan.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan urat nadi bagi perekonomian masyarakat,
dengan lancarnya akses menuju suatu nagari ke nagari lainya, sehingga semakin
majulah ekonomi warga sekitar, karena bagusnya jalan membuat semakin lancar
warga membawa hasil pertanian dan kebunnya ke pasar-pasar.
Rahman Berharap kepada Pemkab Padang Pariaman, ada beberapa titik yang masih
belum dikerjakan jalan yang menghubungkan dua Nagari di daerah itu, sebelum
warga di nagari terisolir, pihak pemkab untuk dapat menganggarkan dan adakan
perbaikan.
Apalagi belakangan ini sering terjadi hujan, sehingga jalan yang ada didaerah itu akan terkikis oleh air sungai di sekitar jalan.
Amrizal Chan, salah satu warga Kampuang Tangah menambahkan, jalan tersebut merupakan satu satunya akses warga di kedua Kecamatan, yaitu Kecamatan Batang Gasan dan Sungai Geringging.
"Dengan dibangunnya jalan tersebut, biasanya warga mengunakan ojek atau roda dua untuk membawa hasil tani dan kebun mereka, kini mereka telah dapat mengakses dengan mengunakan roda emapat," kata dia.
Ia menambahkan, warga berharap untuk pembangunan sungai dalam bentuk normalisasi perlu dihutuhkan sebab kalau tidak dilakukan normalisasi sungai, jalan yang sudah dibangun itu akan mengalami nasib yang sama.
“Kalau curah hujan sudah cukup tinggi, warga hendak melintasi jalan tersebut merasa khawatir akan kembali amblas," ujarnya.
Selain itu, ia juga berharap kepada warga untuk dapat menjaga dan memelihara jalan tersebut yang dibangun oleh pihak penerintah daerah.
Terkait hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman berserta jajaranya menyikapi permasalahan tersebut dengan melakukan pengerjaan penanganan keadaan darurat bencana alam.
Hingga saat ini, pengerjaan tersebut satu titik telah selesai dilaksanakan dan dapat di akses oleh warga.
Kepala Dinas PUPR Pemkab Padang Pariaman, Deni Irwan mengatakan, pekerjaan ini
adalah pekerjaan penanganan keadaan darurat bencana alam dan dilaksanakan
melalui Belanja Tidak Terduga Tahun 2020 (BTT 2020) APBD di daerah itu.
“Alhamdulillah. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Padang
Pariaman telah selesai melaksanakan satu titik penanganan badan jalan yang
amblas di Kampung Tangah – Sei. Sarik Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang
Gasan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada salah satu dari dua titik lokasi badan
jalan yang amblas di Nagari Malai V Suku,” kata Deni Irwan, Rabu (21/10).
Meski memakan waktu hampir dua bulan, Deni berharap, setelah direkonstruksi
kembali badan jalan yang putus tersebut bisa memulihkan sekaligus meningkatkan
perekonomian masyarakat ditengah Pandemi Covid-19 ini. n Syafrial Suger.