×

Iklan

MAHYELDI INGIN PERANTAU NYAMAN DI KAMPUNG
Lokasi Wisata Wajib Bebas Pungli, Rumah Makan Harus Tempelkan Daftar Harga Makanan!

16 April 2022 | 14:54:39 WIB Last Updated 2022-04-16T14:54:39+00:00
    Share
iklan
Lokasi Wisata Wajib Bebas Pungli, Rumah Makan Harus Tempelkan Daftar Harga Makanan!
Restoran atau rumah makan di lokasi wisata atau di manapun harus membuat daftar harga, sehingga tidak muncul persoalan di belakang hari (foto: Ist/net).

Padang, Khazminang.id--  Menyambut Lebaran 2022 Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta agar destinasi wisata menjadi perhatian semua pihak.

Selain itu, prediksi, sekitar 1,8 juta perantau akan pulang kampung ke Ranah Minang pada libur Hari Raya Idul  Fitri 1443 tentu juga akan sangat terkait dengan objek wisata yang berujung pada kenyamanan perantau itu nanti.

Hal yang mesti diperhatikan, kata Gubernur Mahyeldi, meliputi penataan parkir di lokasi wisata, toilet yang representatif, tempat salat yang bersih, dan pengelolaan sampah.

    Kemudian, potensi kemungkinan adanya pungutan liar (pungli) atau pemalak di lokasi wisata, termasuk adanya kepastian tarif atau harga makanan yang jelas di restoran.

    “Agar perantau merasa nyaman pulang kampung, mari pastikan di lokasi wisata terbebas dari hal-hal yang dapat merusak kepariwisataan kita,” ungkap Gubernur Mahyeldi ketika memimpin rapat koordinasi (rakor) persiapan menghadapi libur Lebaran 2022, Jumat (15/4).

    Rakor juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Sekda, Asisten, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumbar, Ketua BPPD Sumbar dan tim TPSM Sumbar.

    “Termasuk juga diminta kepada restoran atau rumah makan baik di lokasi wisata atau di manapun membuat daftar harga, sehingga tidak muncul persoalan di belakang hari,” ingat Gubernur Mahyeldi.

    Soal harga makanan di restoran ini, kata Mahyeldi, dulu sempat heboh, sehingga ia tak ingin hal itu merusak nama baik Sumbar sebagai daerah wisata.

    “Kepada semua pihak, agar segera berkoordinasi, termasuk juga saya minta Badan Promosi Pemerintah Daerah (BPPD) agar berperan menyosialisasikan hal ini kepada semua pihak, sehingga para perantau merasa nyaman pulang kampung,” tegas Gubernur Mahyeldi.

    Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengusulkan agar dibuat buku panduan mudik Sumatra Barat dalam bentuk PDF, yang nantinya bisa disebarkan di seluruh aplikasi chat dan media sosial.

    Buku panduan itu juga nanti akan dibuat barcode-nya, ditempel di setiap perbatasan dan tempat peristirahatan di mana para wisatawan bisa melihat, dan bisa di-scan di smartphone.

    “Tolong nanti OPD terkait agar nanti bisa ditempel di seluruh tempat wisata, SPBU, terminal, di setiap rumah sakit, Bandara dan pelabuhan serta masjid. Silakan dibuka barcode-nya tinggal kita scan untuk mendapatkan informasi buku panduan mudik Sumatra Barat dan nomor telepon hotline yang aktif 24 jam merespons semua aduan masyarakat,” kata Wagub Audy.

    Beberapa persoalan lain yang juga dibahas serius dalam rapat tersebut di antaranya masalah potensi kemacetan di berbagai titik dan bagaimana rekayasa lalu lintasnya, keamanan pengunjung, kelangkaan BBM dan solusinya serta pembahasan harga bahan pokok (*/Novrizal Sadewa).