×

Iklan

GUNUNG MARAPI MELETUS
Lahan Pertanian Rusak, Petani Koto Baru Juga Kesulitan Air Bersih

10 Desember 2023 | 10:53:58 WIB Last Updated 2023-12-10T10:53:58+00:00
    Share
iklan
Lahan Pertanian Rusak, Petani Koto Baru Juga Kesulitan Air Bersih

Padang, Khazanah – Abu vulkanik dari letusan Gunung Marapi, menutupi lahan pertanian warga. Saat letusan terjadi, beragam sayuran yang ditanam petani yang tinggal di Nagari Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, baru berusia satu bulan. Diperkirakan 3 bulan ke depan, sudah bisa dipanen.

Selain itu, warga setempat juga mengalami kesulitan air bersih. Letusan Gunung Marapi masih terus terjadi meski dengan skala ringan. Air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga selama ini bersumber dari aliran mata air yang berada di gunung tersebut.

“Ada sekitar 256 Kepala Kelarga (KK) warga asal Sunda yang tinggal di sekitar Koto Baru. Mereka mengelola kebun sayuran di kaki Marapi. Saat ini, kebun sayur mereka memutih karena tertutup abu Marapi,” ujar Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Sumbar, Amin Prabu saat menggelar pertemuan dengan warga Sunda yang tinggal di Padang, kemarin.

    Menurut Amin, warga Sunda menyewa lahan pertanian milik warga setempat untuk ditanami aneka sayuran. Setiap KK mengelola sekitar 5.000 M2 hingga 1 hektare lahan. Kondisi saati ini, sekitar 70 persen lahan pertanian yang dikelola warga Sunda di Koto Baru, rusak akibat erupsi Marapi.

    “Sebagian besar warga baru menanam sebulan lalu dan targetnya 3 bulan lagi sudah panen. Sebagian lainnya justru akan panen dalam waktu dekat. Namun apa daya, Tuhan yang punya kuasa,” ucapnya.

    Hingga saat ini, warga setempat juga belum bisa beraktivitas dengan normal. Marapi masih mengeluarkan debu vulkanik, sehingga warga tak bisa beaktivitas di luar rumah dengan leluasa. Untuk kebutuhan air bersih, warga terpaksa membeli air galon. Namun jika kondisi ini berkelanjutan, warga juga tak sanggup.

    “Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Untuk kebutuhan masak, mandi dan mencuci, terpaksa menggunakan air galon karena air yang mengalir sudah tercemar debu vulkanik,” terang Amin Prabu.

    Untuk itu, AMS Sumbar akan mengupayakan bantuan air bersih bekerjasama dengan pihak terkait, misalnya memasok air bersih dengan mobil tangki.

     

    Aspirasi Politik Warga Sunda

     

    Disamping membahas korban erupsi Marapi, AMS juga membahas aspirasi politik Warga Sunda yang tinggal di Padang. Menurut Ketua Gerakan Sunda Memilih (GSM), Otong Rosadi, melalui gerakan ini pihaknya ikut membantu pemerintah dalam sosialisasi dan pendidikan pemilih dalam rangka peningkatan kesadaran dan partisipasi pemilih dalam Pileg.

     “Selain itu, kita juga mengumpulkan, mengelola dan menyalurkan suara warga Sunda menjadi satu kekuatan sehingga tidak tercerai-berai. Dan pastinya untuk saling memberi manfaat,” katanya. (devi)