Padang,
Khazanah – Abu vulkanik dari letusan Gunung Marapi, menutupi lahan pertanian
warga. Saat letusan terjadi, beragam sayuran yang ditanam petani yang tinggal
di Nagari Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, baru berusia satu
bulan. Diperkirakan 3 bulan ke depan, sudah bisa dipanen.
Selain
itu, warga setempat juga mengalami kesulitan air bersih. Letusan Gunung Marapi
masih terus terjadi meski dengan skala ringan. Air bersih untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari warga selama ini bersumber dari aliran mata air yang
berada di gunung tersebut.
“Ada
sekitar 256 Kepala Kelarga (KK) warga asal Sunda yang tinggal di sekitar Koto
Baru. Mereka mengelola kebun sayuran di kaki Marapi. Saat ini, kebun sayur
mereka memutih karena tertutup abu Marapi,” ujar Ketua Angkatan Muda Siliwangi
(AMS) Sumbar, Amin Prabu saat menggelar pertemuan dengan warga Sunda yang
tinggal di Padang, kemarin.
Menurut
Amin, warga Sunda menyewa lahan pertanian milik warga setempat untuk ditanami
aneka sayuran. Setiap KK mengelola sekitar 5.000 M2 hingga 1 hektare lahan.
Kondisi saati ini, sekitar 70 persen lahan pertanian yang dikelola warga Sunda
di Koto Baru, rusak akibat erupsi Marapi.
“Sebagian
besar warga baru menanam sebulan lalu dan targetnya 3 bulan lagi sudah panen.
Sebagian lainnya justru akan panen dalam waktu dekat. Namun apa daya, Tuhan
yang punya kuasa,” ucapnya.
Hingga
saat ini, warga setempat juga belum bisa beraktivitas dengan normal. Marapi masih
mengeluarkan debu vulkanik, sehingga warga tak bisa beaktivitas di luar rumah
dengan leluasa. Untuk kebutuhan air bersih, warga terpaksa membeli air galon.
Namun jika kondisi ini berkelanjutan, warga juga tak sanggup.
“Mereka
mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Untuk kebutuhan masak, mandi dan
mencuci, terpaksa menggunakan air galon karena air yang mengalir sudah tercemar
debu vulkanik,” terang Amin Prabu.
Untuk
itu, AMS Sumbar akan mengupayakan bantuan air bersih bekerjasama dengan pihak
terkait, misalnya memasok air bersih dengan mobil tangki.
Aspirasi Politik Warga Sunda
Disamping
membahas korban erupsi Marapi, AMS juga membahas aspirasi politik Warga Sunda
yang tinggal di Padang. Menurut Ketua Gerakan Sunda Memilih (GSM), Otong
Rosadi, melalui gerakan ini pihaknya ikut membantu pemerintah dalam sosialisasi
dan pendidikan pemilih dalam rangka peningkatan kesadaran dan partisipasi
pemilih dalam Pileg.
“Selain itu, kita juga mengumpulkan, mengelola
dan menyalurkan suara warga Sunda menjadi satu kekuatan sehingga tidak
tercerai-berai. Dan pastinya untuk saling memberi manfaat,” katanya. (devi)