×

Iklan


Kunjungi Dinas PMD Sumbar, Unes Diminta Tingkatkan SDM Aparat Nagari

09 Desember 2023 | 17:57:28 WIB Last Updated 2023-12-09T17:57:28+00:00
    Share
iklan
Kunjungi Dinas PMD Sumbar, Unes Diminta Tingkatkan SDM Aparat Nagari
Kepala Dinas PMD Sumbar dan jajaran diabadikan bersama Rektor dan Pimpinan dilingkungan Unes di depan Gedung Dinas PMD Sumbar, Lolong Belanti Padang, Rabu (29/11/2023).

Padang, Khazanah – Rektor Universitas Ekasakti (Unes) Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin. M.Pd berkunjung ke Dinas Pemberdayaan Masyarat Desa (PMD) Sumatera Barat (Sumbar) didampingi Wakil Rektor III, Kepala Lembaga Kerjasama dan Sistem Informasi, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unes, Dekan Teknik dan Dekan Fisipol. 

Kunjungan tersebut merupakan ajang silaturrahim ke Dinas PMD Sumbar dalam rangka menjalin hubungan kerjasama di bidang Pendidikan. Rektor Unes dan rombongan diterima Kepala Dinas PMD Sumbar, Amasrul, S.H didampingi para Kepala Bidang di ruang pertemuan Dinas PM, jalan Pramuka Raya No. 13, Lolong Belanti Padang, Rabu lalu (29/11/2023)

Pada kesempatan tersebut Rektor Unes menyampaikantentang Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu sekarang dipusatkan di Pasaman Barat. Kemudian program khusus dari pemerintah pusat Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan program MBKM (Merdeka Belajar, Kampus Merdeka)

    “Wajib Intra kurikuler di nilai setara dengan 4 SKS, untuk pengabdian masyarakat di nilai 4 SKS, dan KKN Terpadu nanti ditunggu keputusan dari pemerintah pusat,” ujar Rektor Unes

    SK Menteri Pendidikan Nomor 41 tahun 2022 menyebutkan RPL diakui pengalaman pendidikan sebelumnya, kemudian juga diakui pendidikan formal, nonformal dan informal seperti Diklat Pimpinan, penataran lainnya.

    “Unes memiliki Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan, dengan konsentrasi Pemerintahan Desa, kalau di Sumbar cocok namanya Pemerintahan Nagari sebanyak  24 SKS khusus materi Desa. Dalam Program ini mohon kepada Kepala PMD Sumbar berdiskusi kepada Gubernur dan tentu diprioritaskan Aparatur Nagari dan nanti Unes memberikan Sarjana Pemerintahan Desa,” ujar rektor Unes.

    Rektor menjelaskan, nanti akan dihargai, mungkin agamanya, bahasa indonesianya, pengalamannya dan ilmu-ilmu yang lain.

    “Nanti dinilai oleh Tim Asesor terdiri dari  satu orang dari Akademisi Ketua Prodi, dan satu orang lagi dari Asosiassi Ilmu Pemerintahan,” katanya.

    Menurutnya, kalau nilainya baik, perkuliahan ini bisa ditempuh selama 2 tahun, karena kreditnya 144 SKS, bisa tidaknya tentu dilihat dari pengalamannya kalau pengalamannya tidak ada terntu tetap sebanyak 144 SKS. 

    “Ini suatu trobosan bagi Sumatera Barat.  Di Nagari sudah banyak pula yang sarjana di bidang ilmu lain itu tinggi nilainya, tinggal sedikit lagi, hanya ada 3 mata kuliah yang tidak boleh diakui yaitu mata kuliah metode penelitian, statistik dan mata kuliah Skripsi. Perkuliahan dilakukan dengan during 50% dan 50% Luring,” lanjut rektor.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Amasrul, SH menyambut baik kedatangan rombongan Unes ke Dinas PMD Sumbar, dan menjelaskan tentang pentingnya Pendidikan.

    “Di Nagari, ada Jaksa nagari, supaya Aparatur Nagari tidak main-main, karena Nagari sudah menjadi subjek, bukan objek lagi sejak lahirnya Undang Undang No. 6 tahun 2014 Nagari, keuangan langsung dikelola oleh Nagari,” ujar Kadis PMD.

    Ia menjelaskan, di Sumbar ada 28 Nagari masih tertinggal, terbanyak di Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Solok.

    “Di Kabupaten Solok Selatan ada 3 Nagari sangat tertinggal, tapi sudah bisa dientaskan dengan jalan lingkungan, jarak tempuh dengan tempat pendidikan sangat jauh dan membutuhkan biaya yang sangat besar,” jelas Amasrul.

    Ia menjelaskan, bagi Siswa SMP yang akan berangkat sekolah harus melalui Sungai Batang Hari satu kali pergi dengan Boat atau  mesin tempe tiga juta rupiah untuk sekali berangkat. Ditaroh muatannya 10 orang berarti Rp. 300.000, per orang, kalau pulang pergi tentu Rp. 600.000 per orang.

    “Sekarang baru sekolah di SMP, anak-anak sudah Kos di Sijunjung, Pulau Punjung, Bidar Alam,” katanya  

    Lebih lanjut Amasrul menjelaskan, di Sumbar ada 135 Nagari yang perlu ditingkatkan SDM nya, diakui memang aparatur tingkat nagari sangat terbatas  Pendidikan.

    “Sekarang masih ada disana tingkat pendidikannya tamatan SMA. Ada 66 nagari bermasalah karena ketidak tahuannya tentang tata kelola pemerintahan dan administrasi pemerintrah sesuai dengan Prodi Ilmu Pemerintahan,” lanjutnya.

    Amasrul meminta Unes bisa bekerjasama membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Nagari melalui Perjanjian Kerjasama.

    “Nanti bisa disosialisasikan kepada Wali Nagari dan Rektor Unes tentu saja siap untuk menjelaskan kepada para Wali Nagari,” tukasnya.   (*)