×

Iklan


Kredit UMi BRI Andalan Petani Desa Air Terjun, Kabupaten Kerinci

26 Maret 2024 | 22:07:02 WIB Last Updated 2024-03-26T22:07:02+00:00
    Share
iklan
Kredit UMi BRI Andalan Petani Desa Air Terjun, Kabupaten Kerinci

Oleh : Devi Diany

 

Kehidupan masyarakat desa identik dengan kegiatan pertanian, baik ke sawah, ke ladang dan beternak. Tetapi tak melulu sawah milik sendiri yang diolah. Kadang petani mengolah sawah milik orang lain dengan sistem bagi hasil untuk pemiliknya, atau ada juga dengan sistem sewa lahan. Hal itu pula yang dijalani Etis Mariana, seorang petani warga Desa Air Terjun, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

    Wanita berusia 40 tahun ini memiliki sawah keluarga yang diwarisinya secara turun temurun dan diolah bergiliran dengan kerabatnya yang lain. Sawah keluarganya ini tidak terlalu luas, hanya 3 piring. Selain sawah, Etis punya kebun kayu manis seluas 1 hektare.

    Saat ini usia kayu manisnya sudah mencapai 10 tahun dan sudah beberapa kali dipanen. Tetapi kali ini, Etis enggan memanennya karena harga kulit kayu manis sedang anjlok mencapai Rp 12.000,- per Kg, biasanya harga kulit manis bisa Rp 35.000,- per Kg. Karena itu, dia menunda waktu panen dan menunggu harga kulit manis membaik.

    “Saya tidak mau panen kulit manis sekarang, harga sedang anjlok. Jadi saya tunggu saja harga kembali naik sementara kayu manis juga bertambah besar,” ujar Etis saat berbincang dengannya, kemarin.

    Sembari menunggu panen kulit manis, Etis mengolah sawah yang kebetulan dia mendapat giliran untuk mengolahnya. Tetapi karena sawahnya tidak terlalu luas maka Etis bersama suami, Monadi mengolah sawah milik orang lain dengan sistem sewa. Lokasinya tidak jauh dari sawah milik keluarganya. Tetapi kala itu dia tidak punya uang untuk biaya sewanya.

    Oleh sebab itu, ibu 2 orang anak ini meminjam uang ke BRI Siulak Gedang yang termasuk dalam wilayah kerja BRI RO Padang. Etis mendapat rekomendasi dari BRILink Upenda Lestari untuk mengajukan kredit ultra mikro (UMi). Alhamdulillah, kredit yang diajukannya disetujui.

    Syaratnya sangat mudah, hanya perlu KTP suami istri, Kartu Keluarga (KK), surat keterangan usaha dan foto selfi di lokasi usaha. Tidak ada jaminan.  Berkas tersebut diserahkan pada BRILink Upenda Lestari yang membantunya memasukkan data. Dalam 2 hari, dana pinjaman tersebut cair. Sedangkan untuk pemupukan sawahnya, Etis meminjam modal dari koperasi. 

    “Saya meminjam uang dari UMi BRI sebesar Rp 5 juta saat musim tanam pada September 2023 lalu. Masa kredit 6 bulan dan kredit UMi saya sudah lunas ketika panen pada awal Maret lalu,” terang Etis.

    Etis memilih pembayaran kreditnya tidak dengan mencicil melainkan dibayar sekaligus ketika panen yaitu 6 bulan. Sesuai dengan penjelasan dari petugas UMi BRI, untuk pinjaman Rp 5 juta dalam tenggang waktu 6 bulan dengan mekanisme pembayaran lunas di akhir waktu pinjaman, maka kewajiban yang harus dibayar Etis adalah Rp 5,9 juta.

    “Alhamdulillah, kami sangat beruntung sekali adanya UMi BRI, sangat membantu petani. Karena itu, petani di kampung saya selalu mengandalkan UMi BRI sebagai pembiayaan kebutuhannya. Di sini tidak ada lagi yang terjerat rentenir,” terang Etis.

    Dia mengolah 8 piring sawah yang terdiri dari 3 piring sawah milik sendiri dan 5 piring sawah sewaan. Hasil panen 1 piring sawah sebanyak 15 kaleng gabah. Sedangkan 1 kaleng gabah sama dengan 11 Kg. Jika gabah itu digiling dan dijadikan beras maka harga beras 1 kaleng mencapai Rp 230 ribu.

    “Keuntungan dari bertanam padi itu tidak banyak. Tetapi dengan harga beras yang tengah mahal saat ini, maka saya tidak perlu pusing lagi. Beras dari sawah saya bisa memenuhi kebutuhan kami sekeluarga,” katanya sambil tersenyum.

    Selain itu, dari keuntungan panen padi juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah putra bungsunya, Faiz yang masih duduk di kelas 5 SD. Jika tak ada kendala, Etis berencana akan meminjam uang UMi BRI lagi untuk kembali bertanam padi setelah Lebaran ini.

    “Rencana setelah Lebaran mau tanam padi lagi dan menyewa sawah orang. Jadi saya akan mengajukan kredit UMi lagi ke BRI,” katanya.

     

    Suami Etis, Modani saat panen padi. IST


    Kredit UMi Bantu Usaha Mikro Naik Kelas

     

    Regional CEO BRI Padang, Moh.Harsono mengatakan, saat ini Bank BRI fokus kepada bisnis berbasis ekosistem. Salah satu program dalam pengembangan ekosistem adalah penyaluran Kredit Ultra Mikro (Kredit UMi). Kredit UMi sendiri dapat disalurkan melalui mitra BRI seperti Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan mantri dalam melayani nasabah ultra mikro.

    “Saat ini terdapat 2.918 Mitra UMi, tersebar di Sumatera Barat yang tersebar di berbagai ekosistem, yaitu eksoistem transaksi (pasar), ekosistem teritori (pedesaan) dan ekosistem komoditas,” katanya.

    Kredit UMi berfokus kepada penyaluran kredit kepada pelaku usaha ultra mikro. Maksimal kredit yang diberikan sebesar Rp 10 juta untuk skema musiman dan Rp 5 juta untuk skema non musiman, dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3 sampai dengan 6 bulan.

    “Tujuan kredit Ultra Mikro (UMi) adalah untuk memfasilitasi para pelaku usaha ultra mikro yang mau mengembangkan bisnisnya namun tidak memiliki modal cukup. Mereka dapat menikmati fasilitas kredit resmi perbankan dan tidak terjebak kepada kredit yang tidak resmi atau rentenir,” terang Moh. Harsono.

    Data Januari sampai 8 Maret 2024, Bank BRI sudah menyalurkan kredit ultra mikro kepada 2.010 debitur dengan total plafond sebesar Rp 9 miliar. Berdasaran pencapaian tersebut, BRI masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar untuk dapat menyalurkan kredit ultra mikro, dikarenakan target penyaluran kredit ultra mikro pada 2024 adalah sebesar Rp 200 miliar.

    “BRI berkomitmen untuk selalu menambah jumlah Mitra UMi yang produktif dan journey. Nantinya, setiap ekosistem baik ekosistem transaksi, teritori dan komoditas akan terdapat minimal 1 Mitra UMi yang dapat menjangkau pelaku usaha yang membutuhkan kredit ultra mikro,” terang Moh. Harsono.

    Bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan kredit ultra mikro ini, dapat disampaikan kepada Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan dari Mantri BRI. Jadi tidak perlu repot datang ke kantor Bank BRI. Syaratnya, hanya membawa e KPT, KK, SKU (dikeluarkan oleh kelurahan/kepala pasar/paguyuban pedagang, RT/RW) dan nomor rekening BRI yang sudah terdaftar.

    Ke depan diharapkan, para pelaku ultra mikro ini nantinya akan naik kelas menjadi pelaku mikro, ritel, bahkan sampai dengan eskpor impor. Karena selain pemberian Kredit Ultra Mikro, BRI juga memiliki program pemberdayaan masyarakat yang salah satu aktivitasnya adalah melakukan pemberdayaan kepada pelaku UMKM seperti memberikan pelatihan-pelatihan dan pemberian bantuan sarana prasarana kepada klaster-klaster usaha BRI. (**)