Wakil Ketua DPW LDII Sumbar H. Bayu Perdana foto bersama dengan para peserta. Ist |
Padang – Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bekerjasama dengan Dewan
Perwakilan Wilayah DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumbar melakukan
sosialisasi tahapan pilkada serentak.
Kegiatan yang digelar di Aula Gedung Serbaguna Ponpes
Miftahul Huda itu, dihadiri 150 peserta yang merupakan dai dan daiyah dari pimpinan
cabang (PC) dan pimpinan anak cabang (PAC) LDII lingkup Korda 1 Kota Padang.
Komisioner KPU Sumbar dari Divisi Sosialisasi, Pendidikan
Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Jons Manedi menyampaikan, pihaknya
mempunyai kewajiban mensosialisasikan pemilu kepada masyarakat. Harapannya
bersama ulama dan tokoh agama LDII, angka partisipasi Pilkada Sumbar di tahun
2024 nanti semakin baik.
“LDII sebagai ormas Islam menjadi salah satu harapan kami
dalam mendorong partisipasi dan pendidikan politik bagi masyarakat,” ujarnya,
Rabu (02/10/2024).
Wakil Ketua DPW LDII Sumbar H. Bayu Perdana juga berpesan
kepada peserta agar warga LDII tetap menjaga kerukunan dan suasana pilkada yang
tenang. Bayu juga menekankan sikap politik LDII adalah netral aktif, artinya
tidak berafiliasi dengan partai manapun, karena LDII bukan relawan maupun tim
sukses.
“Kita sebagai warga negara taat hukum, harus melaksanakan
Pilkada yang aman dan damai,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, LDII merupakan ormas keagamaan yang
mencontohkan sikap baik kepada masyarakat. Sikap aktif artinya LDII mendorong
semua warganya untuk menggunakan hak suara dan tidak golput.
“Kami dari LDII merasa mempunyai peran sebagai organisasi
keagamaan, yakni membantu tugas KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Kami mengajak
semua anggota LDII dan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi politiknya pada
Pilkada 27 November 2024 dan tidak golput,” tegasnya.
Dia menambahkan, peran dai dan daiyah sebagai corong
informasi kepada masyarakat luas adalah wujud dakwah bilhal dan billisan.
Mereka turut andil menentukan arah masa depan bangsa.
“Apapun pilihannya tidak masalah, intinya adalah
bagaimana pesta demokrasi ini selain memilih pemimpin hendaknya menjadi amal
salih dan ibadah sosial kita dengan terselenggaranya pilkada yang aman,
selamat, damai, lancar, dan penuh keberkahan,” tutupnya. n. murdiansyah eko