×

Iklan

LEE JAE YONG
Kisah Pewaris Samsung yang Terganjal Suap dan Mendekam di Penjara

30 Januari 2021 | 20:03:08 WIB Last Updated 2021-01-30T20:03:08+00:00
    Share
iklan
Kisah  Pewaris Samsung yang Terganjal Suap dan Mendekam di Penjara
Seharusnya Vice Chairman Samsung, Lee Jae-yong saat ini menjadi pemimpin raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut. Tapi apa daya, skandal suap yang melibatkannya justru mengantar Lee mendekam di penjara (foto: Ist/net).

Jakarta, Khazminang.id-- Seharusnya Vice Chairman Samsung, Lee Jae-yong saat ini menjadi pemimpin raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut. Tapi apa daya, skandal suap yang melibatkannya justru mengantar Lee mendekam di penjara.

Seperti dikutip dari detikcom, Lee atau yang juga dikenal dengan nama Jay Y Lee, adalah putra pertama dan satu-satunya Chairman Samsung Group Lee Kun-hee, selain itu ia juga merupakan cucu dari pendiri Samsung Lee Byung-chul.

Sejak lulus kuliah, Lee sudah diarahkan untuk menjadi penerus ayahnya. Pada tahun 2009 ia menjabat sebagai Presiden Samsung, dan pada tahun 2013 ia menjadi Vice Chairman Samsung Electronics, divisi yang memproduksi gadget seperti ponsel, TV, kamera hingga panel LED.

    Pada tahun 2014, Lee dan ayahnya dinobatkan sebagai orang terkuat di Korea oleh Forbes. Berdasarkan data Forbes per Januari 2021, pria berusia 52 tahun ini memiliki kekayaan sebesar USD 8,8 miliar dan berada di peringkat keempat daftar orang terkaya di Korea.

    Sejak ayahnya mengalami serangan jantung pada tahun 2014, Lee sudah dianggap sebagai pemimpin de facto Samsung. Pada Oktober 2020, Lee Kun-hee meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan hampir dipastikan ia akan digantikan oleh putranya.

    Tapi jalan Lee menuju tahta Samsung diwarnai dengan skandal, pada Februari 2017, Lee ditangkap dan didakwa atas perannya dalam skandal politik yang melibatkan Presiden Korea Selatan saat itu, Park Geun-hye.

    Ia menghadapi tuduhan penyuapan, penggelapan, penyembunyian aset di luar negeri, dan sumpah palsu. Lee dihukum karena memberikan 43 miliar Won (Rp 540 miliar) kepada dua organisasi nirlaba milik Choi Soon-sil, teman dekat Park, untuk mendapatkan dukungan politik, seperti dikutip dari BBC News, Sabtu (30/1/2021).

    Suap itu diduga ditujukan untuk mencari dukungan untuk merger Samsung yang kontroversial yang akhirnya membuka jalan bagi Lee untuk menjadi pemimpin Samsung, namun Lee membantah tuduhan tersebut.

    Ia mengaku memberikan donasi tersebut tapi membantah Samsung mencari imbalan di baliknya. Pada Agustus 2017, ia dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun.

    Lee kemudian dibebaskan pada 2018 setelah hukumannya dikurangi dan ditangguhkan selama tiga tahun saat naik banding. Ia kemudian melanjutkan posisinya sebagai pemimpin de facto Samsung.

    Belum lama keluar dari penjara, pada Agustus 2019 Mahkamah Agung membatalkan hasil banding, memutuskan sikap pengadilan terlalu lunak, dan memerintahkan agar kasus tersebut disidangkan kembali di Pengadilan Tinggi Seoul.

    Pada 18 Januari 2021, Lee kalah dalam persidangan ulang dan dihukum 2,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Seoul.

    Kali ini ia tidak mengajukan banding dan mengingat waktu hukuman yang sudah ia jalani sebelumnya, Lee akan dibebaskan pada Juli 2022 tahun depan (*/Novrizal Sadewa).