×

Iklan

PERINGATAN HARI DONOR DARAH SEDUNIA 2021
Ketua Umum PMI: Darah tak bisa Dibuat, tapi Ditransfusikan

14 Juni 2021 | 09:30:32 WIB Last Updated 2021-06-14T09:30:32+00:00
    Share
iklan
Ketua Umum PMI: Darah tak bisa Dibuat, tapi Ditransfusikan

Padang, Khazminang.id -- Hari Donor Darah se-Dunia dideklarasikan sejak 2005 untuk menjadi ajang penyampaian terimakasih kepada para donor yang sudah menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan.

“Tidak atau belum ditemukan ada darah buatan, karena itu pentingnya kebersamaan untuk sama-sama menyumnangkan darah kepada orang-orangyang membutuhkan. Darah hanya bisa ditransfusikan, tidak dibuat,” kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia, H. Jusuf Kalla hari ini dalam webinar nasional dalam rangka peringatan Hari Donor Daerah Sedunia yang diikuti oleh seluruh pengurus PMI se Indonesia.

    Jusuf kalla mengatakan bahw akibat pandemi Covid-19 rutinitas dan kontinuitas donor darah tersendat. Terjadi kekurangan stok darah di berbagai Unit Donor Darah di berbagai daerah di Indonesia.

    “Karena itu saya mengajak masyarakat mengunjungi lebih dari 250 UDD PMI se Indonesia yang siap melayani masyarakat menyumbangkan darahnya. Saya imbau perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi, kemunitas, untuk senantiasa melaksanakan  donor darah di tempat masing-masing,” kata Kalla.

    Webinar itu dihadiri oleh Ketua PMI Sumbar H. Aristo Munandar dan Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul Irwan.

    Ketua Umum PMI menyampaikan pula terimakasih kepada TNI/Polri yang sudah melaksanakan donor darah rutin untuk mendukung ketersediaan stok darah di berbagai daerah.

    "Setetes darah Anda berarti Nyawaku, itu adalah motto yang sangat menyentuh. Maka saya berterimakasih kepada semua pihak yang sudah menyumbangkan darahnya menyelamatkan mereka-mereka yang kritis di rumah-rumah sakit. Donor darah adalah ibarat arisan, hari ini kita mendonorkan darah, nanti kita pula yang menerima donor dari para pendonir,” kata Jusuf Kalla.

    Begitu pentingnya donor darah, pada Mei 2005, para Menteri Kesehatan di dunia mendeklarasikan dukungan kepada para donor darah di Majelis Kesehatan Dunia Ke-58. Pada kesempatan itu, mereka menetapkan 14 Juni sebagai Hari Donor Darah Sedunia.

    Sampai hari ini Hari Donor Darah terus diperingati setiap tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya mendonasikan darahnya.

    Kebutuhan darah di Indonesia menurut WHO minimal 5,1 juta kantong atau 2 persen dari jumlah penduduk. Sementara itu produksi darah saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donator. Tentu ini jumlah yang masih sangat sedikit.

    Berdasarkan data kesehatan ibu dan anak tahun 2016, 28 persen penyebab kematian ibu disebabkan pendarahan. Padahal sebenarnya kasus ini bisa dicegah jika makin banyak warga di negeri +62 ini melakukan donor darah.

    Menjadi pendonor darah itu sangat penting karena ketersediaan darah untuk menyelamatkan nyawa sangat tergantung dari kesadaran dan partisipasi mayarakat dalam mendonorkan darahnya.

    Mendonasikan darah itu gampang dan banyak manfaatnya. Beberapa manfaat bagi donatur adalah membuang zat besi yang berlebihan, meningkatkan sel darah merah, menurunkan risiko kanker, menurunkan berat badan, dan tentu saja membuat hidup kita jadi lebih bermakna, bisa membantu menyelamatkan nyawa sesama.(eko)