Padang, Khazminang.id -- Hari Donor Darah
se-Dunia dideklarasikan sejak 2005 untuk menjadi ajang penyampaian terimakasih
kepada para donor yang sudah menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan.
“Tidak atau belum
ditemukan ada darah buatan, karena itu pentingnya kebersamaan untuk sama-sama
menyumnangkan darah kepada orang-orangyang membutuhkan. Darah hanya bisa
ditransfusikan, tidak dibuat,” kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia, H. Jusuf
Kalla hari ini dalam webinar nasional dalam rangka peringatan Hari Donor Daerah
Sedunia yang diikuti oleh seluruh pengurus PMI se Indonesia.
Jusuf kalla mengatakan
bahw akibat pandemi Covid-19 rutinitas dan kontinuitas donor darah tersendat.
Terjadi kekurangan stok darah di berbagai Unit Donor Darah di berbagai daerah
di Indonesia.
“Karena itu saya
mengajak masyarakat mengunjungi lebih dari 250 UDD PMI se Indonesia yang siap
melayani masyarakat menyumbangkan darahnya. Saya imbau perusahaan-perusahaan,
organisasi-organisasi, kemunitas, untuk senantiasa melaksanakan donor darah di tempat masing-masing,” kata
Kalla.
Webinar itu dihadiri
oleh Ketua PMI Sumbar H. Aristo Munandar dan Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul
Irwan.
Ketua Umum PMI menyampaikan
pula terimakasih kepada TNI/Polri yang sudah melaksanakan donor darah rutin
untuk mendukung ketersediaan stok darah di berbagai daerah.
"Setetes darah Anda berarti Nyawaku, itu adalah motto yang sangat menyentuh. Maka
saya berterimakasih kepada semua pihak yang sudah menyumbangkan darahnya
menyelamatkan mereka-mereka yang kritis di rumah-rumah sakit. Donor darah
adalah ibarat arisan, hari ini kita mendonorkan darah, nanti kita pula yang
menerima donor dari para pendonir,” kata Jusuf Kalla.
Begitu pentingnya donor darah, pada Mei 2005, para Menteri Kesehatan di dunia mendeklarasikan dukungan kepada para donor darah di Majelis Kesehatan Dunia Ke-58. Pada kesempatan itu, mereka menetapkan 14 Juni sebagai Hari Donor Darah Sedunia.
Sampai hari ini Hari Donor Darah terus diperingati setiap tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya mendonasikan darahnya.
Kebutuhan darah di Indonesia menurut WHO minimal 5,1 juta kantong atau 2 persen dari jumlah penduduk. Sementara itu produksi darah saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donator. Tentu ini jumlah yang masih sangat sedikit.
Berdasarkan data kesehatan ibu dan anak tahun 2016, 28 persen penyebab kematian ibu disebabkan pendarahan. Padahal sebenarnya kasus ini bisa dicegah jika makin banyak warga di negeri +62 ini melakukan donor darah.
Menjadi pendonor darah itu sangat penting karena ketersediaan darah untuk menyelamatkan nyawa sangat tergantung dari kesadaran dan partisipasi mayarakat dalam mendonorkan darahnya.
Mendonasikan darah itu gampang dan banyak
manfaatnya. Beberapa manfaat bagi donatur adalah membuang zat besi yang
berlebihan, meningkatkan sel darah merah, menurunkan risiko kanker, menurunkan
berat badan, dan tentu saja membuat hidup kita jadi lebih bermakna, bisa
membantu menyelamatkan nyawa sesama.(eko)