Demo di tengah hujuan lebat, mahasiwa tetap bertahan |
Padang, Khazminang.id – Hujan
lebat yang menggigilkan tak mengjalangi semangat anak-anak muda, mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi di Padang untuk berdemonstrasi di luar halaman DPRD Sumbar
untuk menyuarakan: cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja yang baru disahkan DPR RI.
Bahkan, di tengah hujan Kamis
siang hingga petang kemarin kawat berduri direntang sekeliling gedung oleh
polisi para mahasiswa tetap memaksa hendak masuk dan bertemu dengan pimpinan DPRD Sumbar.
Entah siapa yang
memprovokasi, ketika Ketua DPRD Supardi keluar dari mobil dinasnya, ada yang
melempari dia. Tetapi polisi yang sudah bersiaga sejak pagi untuk
mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk cepat bertindak menmbentengi Ketua
DPRD dan membawanya ke tempat yang aman.
Tapi rupanya mahasiswa tidak
puas, bahkan kemudian balik melempari polisi tetapi untung tidak ada yang
mempari dengan benda keras, hanya botol air mineral, sepatu dan senadal
melayang ke arah polisi. Namun setelah beberapa lama lembaran itu akhirnya ada
juga yang melempar batu.
Polisi terlihat sabar dan
menahan diri, mereka berdiri dibalik tameng dan mendesak ke arah mahasiswa.
“Kami tidak puas dengan
jawaban pimpinan DPRD,” teriak para mahasiswa yang memintanya menyampaikan
aspirasi agar UU Omnibuis Law Cipta Kerja dicabut.
Supardi ketika berunding
dengan para mahasiswa sebetulnya sudah menyampaikan bahwa DPRD Sumbar menampung
semua aspirasi mahasiswa khususnya untuk meminta DPR RI atau Pemerintah Pusat
mencabut UU yang dianggap merugikan masyarakat tersebut.
“Kami tidak dalam kapasitas
yang bisa mencabut UU tersebut, Insya Allas kami sampaikan dan teruskan
aspirasi adik-adik mahasiswa ini ke pemerintah,” kata Supardi.
Rupanya itu yang membuat
mahasiswa tidak puas, maka tak ayal ketika itu Supardi mendapat lemparan dari
para mahasiswa yang memadati kawasan sekitar gedung DPRD Sumbar tersebut.
Untuk mengamankan aksi demonstrasi ini, pihak Polresta Padang menurunkan lebih dari seribu personel. Kata Kapolresta Padang Imran Amir, pihaknya tidak melarang demo tetapi hanya mengantisipasi jangan sampai ada yang anarkis seperti pernah terjadi pada beberapa waktu lalu di DPRD Sumbar.
Polisi sudah menyarankan agar kendaraan para anggota dewan
dan pegawai sekretariat dewan tidak diparkir di halaman gedung untuk sementara
ini. “Ini untuk berjaga-jaga agar jangan sampai nanti kendaraan itu jadi
sasaran pula,” kata Kapolresta Padang. (marlim)