Kemenkominfo dan Universitas Gadjah Mada Menghadirkan Seri Mata Kuliah Kecerdasan Digital 2022 |
Jakarta, Khazminang.id—Mengacu pada laporan yang dirumuskan oleh McKinsey pada tahun 2019 yang menyebutkan tahun 2030 akan ada sekitar 23 juta pekerjaan yang tergeser oleh otomatisasi, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia berharap kemampuan digital masyarakat Indonesia dapat terus berkembang, baik secara sosial maupun ekonomi.
Dalam laporan tersebut menyebut, hal itu diikuti dengan sekitar 27-46 juta pekerjaan baru yang akan hadir, namun 10 juta dari pekerjaan tersebut akan menjadi jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan-keterampilan baru, termasuk digital intelligence.
Untuk itu Kemenkominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bekerjasama dengan Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) meluncurkan rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) 2022.
Kelas mata kuliah tersebut dibuka oleh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, dan dilanjutkan dengan Diskusi Digital Intelligence yang dibawakan oleh Tasya Kamila dan Fiki Naki sebagai perwakilan dari talenta digital Indonesia.
Poppy Sulistyaning Winanti, Wakil Dekan Fisipol UGM mengatakan, Fisipol UGM melalui CfDS dengan bangga menghadirkan rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital yang inklusif bagi pelajar tingkat sekolah hingga kuliah maupun peserta umum.
“Di tahun ketiga ini, kami berharap kemampuan digital masyarakat Indonesia dapat terus berkembang, baik secara sosial maupun ekonomi," katanya.
PENTINGNYA KETERAMPILAN DIGITAL
Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, Indeks Literasi Digital Indonesia berada di 3,49. Angka tersebut menempatkan indeks literasi digital Indonesia masih berada dalam kategori sedang dengan skala skor indeks 0-5
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan talenta yang melek digital melonjak secara eksponensial seiring dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang menggunakan teknologi. "Saat ini, dibutuhkan semangat baru untuk dapat memanfaatkan teknologi secara positif, kreatif, dan produktif. Kita perlu talenta-talenta yang melek teknologi yang akrab dengan dunia digital, dan kelas-kelas CfDS yang memfasilitasi peningkatan kapasitas dan pengetahuan terkait teknologi untuk publik," ujar Dedy Permadi.
RANGKAIAN KELAS MKKD 2022
MKKD 2022 akan dibagi menjadi dua kelas: 1) Kecerdasan Digital Dasar yang membahas topik-topik yang berkaitan dengan critical thinking, design thinking, privasi dan perlindungan data, komunikasi digital, etika digital, dan tata kelola digital. Kelas dasar ini akan diajarkan oleh peneliti-peneliti dari CfDS; dan 2) Kecerdasan Digital Lanjutan yang akan dibagi menjadi 5 bagian, termasuk topik seputar keamanan siber, ilmu data, AI, pemrograman, dan metaverse. Kelas lanjutan ini akan diajarkan oleh para akademisi, praktisi, dan pakar lintas disiplin ilmu.
Sejak pertama diluncurkan tanggal 10 Maret 2022, lebih dari 1.000 peserta telah mendaftar, dan angka itu diprediksi mencapai 10.000 saat pendaftaran ditutup pada 24 Maret 2022. MKKD 2022 akan diadakan secara online menggunakan platform intelijen digital via kecerdasandigital.id, dan selanjutnya, kelas-kelas ini akan terhubung dengan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada semester Gasal 2022.
Untuk informasi mengenai acara literasi digital lainnya dari Kemenkominfo dan GNLD Siberkreasi, dapat mengunjungi http://info.literasidigital.id dan follow @siberkreasi di media sosial
TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA INDONESIA
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui Ditjen Aptika memiliki fungsi utama menyebarluaskan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.
Kementerian bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sebagai mitra untuk memberikan edukasi literasi digital kepada masyarakat luas melalui berbagai bentuk media. Gerakan ini difokuskan pada pemanfaatan literasi digital sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bangsa dan memajukan bangsa Indonesia. (Rilis/F.Fahlevi)