×

Iklan

SAPI DI TANGAN INSINYUR MINYAK
Kejulasi, Farm, Yogurt dan Wisata Keluarga

22 Februari 2021 | 16:58:13 WIB Last Updated 2021-02-22T16:58:13+00:00
    Share
iklan
Kejulasi, Farm, Yogurt dan Wisata Keluarga
?Anak-anak memperhatikan dengan seksama tingkah sapi-sapi di kandang, di pusat wisata edukasi Kejulasi.

Bukittinggi, Khazminang – Mau beternak sapi, eh ternyata jadi pariwisata. Maka jadilah sebuah farm dengan sekitar 45 ekor sapi sebagai kawasan wisata edukasi di tangan seorang magister teknik perminyakan ITB yang tiap hari dikunjungi puluhan orang.

Bosan di hiruk pikuk perkotaan? Maka pikniklah ke sini, persisnya di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Sebuah nagari di lereng Marapi, maka akan Anda temukan tak sekedar susu sapi, tapi juga keju asli dari Lasi.

“Kita namakan Kejulasi, dan ternyata menarik bagi konsumen,” kata Syarif Amal, manager di Wisata Edukasi Keluarga Kejulasi.

    Syarif Amal sendiri sama uniknya dengan Suhatril sang owner yang alumnus teknik perminyakan ITB itu. Amal, adalah seorang sarjana hukum, jebolan FH UMSB.

    “Ya, sudah, saya klop aja bekerja di sini. Kita ditantang untuk berkreasi dan berinovasi. Tentu saja kalau soal teknis peternakan, saya tidak memiliki ilmu. Itu kami serahkan kepada para ahlinya,” kata Amal ketika menerima wartawan Khazanah di lokasi Kejulasi itu.

    Perihal keju, yang sesungguhnya tidak terlalu akrab betul dengan lidah Sumatera Barat, tetapi pengelola Kejulasi yakin bahwa keju memiliki segmen tersendiri di Sumatera Barat. Keyakinan Amal dan Suhatril terbukti bahwa produksi susu sapi mereka baik yang jadi susu murni, keju tidak bersisa alias habis diserap konsumen. Setiap hari dari 45 ekor sapi itu, 30 tiantaranya adalah sapi perah menghasilkan sekitar 350 liter susu murni.

    “Kita tidak saja jadikan susu murni tapi juga keju dan yogurt,” ujar Amal.

    Kawasan ini dibangun oleh Suhatril pada 2018 yang silam. Awalnya memang hanya untuk farm biasa saja. Tapi lama ke lamaan, banyak yang datang ke sini untuk melihat proses pemerahan susu dan sekaligus pemandangan alam yang indah dan sejuk. “Maka kita kembangkan lah menjadi farm plus plus,” ujar Amal menirukan Suhatril.

    Kawasan di ketinggian seluas 3 Ha itu kemudian perlahan diberi sentuhan wisata. Ada ruang pemerahan sapi, ada tempat untuk edukasi anak-anak memberi makan sapi, bersentuhan dengan sapi, ada tempat bermain, ada kafe untuk minum susu dan yogurt, ada counter keju, ada mushala dan ada photopoint (tempat berfoto) dan areal parkir yang luas.

    Sentuhan-sentuhan baru sebuah farm kemudian menjadi menarik setelah dipublish di media mainstream dan media sosial. Tamu-tamu berdatangan berombongan. “Banyak anak sekolah datang ke sini untuk belajar tentang peternakan, tentang saapi, pengolahan keju dan yogurt,” ujar Amal.

    Kini dengan 11 karyawan, Kejulasi melayani para tamu yang tidak dipungut bayaran. Lasi telah menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Agam dan Bukittinggi. Untuk mencapainya anda perlu berke ndara sepanjang 11,5 Km dari jalan raya Bukittinggi – Payakumbuh atau sekitar 26 menit. Jalan menuju ke lereng Marapi itu cukuk terjal, tetapi masih dalam batas aman untuk dilewati. Ayo ke Lasi mencari Keju! (eko yanche edrie)