?Anak-anak memperhatikan dengan seksama tingkah sapi-sapi di kandang, di pusat wisata edukasi Kejulasi. |
Bukittinggi, Khazminang – Mau beternak sapi, eh ternyata jadi pariwisata.
Maka jadilah sebuah farm dengan
sekitar 45 ekor sapi sebagai kawasan wisata edukasi di tangan seorang magister
teknik perminyakan ITB yang tiap hari dikunjungi puluhan orang.
Bosan di hiruk pikuk
perkotaan? Maka pikniklah ke sini, persisnya di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang
Kabupaten Agam. Sebuah nagari di lereng Marapi, maka akan Anda temukan tak
sekedar susu sapi, tapi juga keju asli dari Lasi.
“Kita namakan Kejulasi, dan
ternyata menarik bagi konsumen,” kata Syarif Amal, manager di Wisata Edukasi
Keluarga Kejulasi.
Syarif Amal sendiri sama
uniknya dengan Suhatril sang owner yang alumnus teknik perminyakan ITB itu.
Amal, adalah seorang sarjana hukum, jebolan FH UMSB.
“Ya, sudah, saya klop aja
bekerja di sini. Kita ditantang untuk berkreasi dan berinovasi. Tentu saja kalau
soal teknis peternakan, saya tidak memiliki ilmu. Itu kami serahkan kepada para
ahlinya,” kata Amal ketika menerima wartawan Khazanah di lokasi Kejulasi itu.
Perihal keju, yang
sesungguhnya tidak terlalu akrab betul dengan lidah Sumatera Barat, tetapi pengelola
Kejulasi yakin bahwa keju memiliki segmen tersendiri di Sumatera Barat.
Keyakinan Amal dan Suhatril terbukti bahwa produksi susu sapi mereka baik yang
jadi susu murni, keju tidak bersisa alias habis diserap konsumen. Setiap hari
dari 45 ekor sapi itu, 30 tiantaranya adalah sapi perah menghasilkan sekitar
350 liter susu murni.
“Kita tidak saja jadikan susu
murni tapi juga keju dan yogurt,” ujar Amal.
Kawasan ini dibangun oleh
Suhatril pada 2018 yang silam. Awalnya memang hanya untuk farm biasa saja. Tapi
lama ke lamaan, banyak yang datang ke sini untuk melihat proses pemerahan susu
dan sekaligus pemandangan alam yang indah dan sejuk. “Maka kita kembangkan lah
menjadi farm plus plus,” ujar Amal menirukan Suhatril.
Kawasan di ketinggian seluas
3 Ha itu kemudian perlahan diberi sentuhan wisata. Ada ruang pemerahan sapi,
ada tempat untuk edukasi anak-anak memberi makan sapi, bersentuhan dengan sapi,
ada tempat bermain, ada kafe untuk minum susu dan yogurt, ada counter keju, ada
mushala dan ada photopoint (tempat berfoto) dan areal parkir yang luas.
Sentuhan-sentuhan baru sebuah
farm kemudian menjadi menarik setelah dipublish di media mainstream dan media
sosial. Tamu-tamu berdatangan berombongan. “Banyak anak sekolah datang ke sini
untuk belajar tentang peternakan, tentang saapi, pengolahan keju dan yogurt,”
ujar Amal.
Kini dengan 11 karyawan, Kejulasi melayani para tamu yang tidak dipungut bayaran. Lasi telah menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Agam dan Bukittinggi. Untuk mencapainya anda perlu berke ndara sepanjang 11,5 Km dari jalan raya Bukittinggi – Payakumbuh atau sekitar 26 menit. Jalan menuju ke lereng Marapi itu cukuk terjal, tetapi masih dalam batas aman untuk dilewati. Ayo ke Lasi mencari Keju! (eko yanche edrie)