Acara silaturahmi ninik mamak dengan balon bupati asal Pabasko |
Padang Panjang, Khazanah --
Memiliki 65 ribu pemilih (data Pilkada 2015) tiga Kecamatan di Barat Kabupaten
Tanah Datar, Batipuh, X Koto dan Batipuh Selatan sebenarnya adalah sebuah
potensi besar sebagai basis suara untuk calon Bupati/Wakil Bupati pada Pilkada
Desember 2020 mendatang.
"Tapi
potensi ini harus diarahkan menjadi sebuah kekuatan yang berimbas ke seluruh
Tanah Datar. Artinya sumber daya manusia
yang dipilih sebagai Cabup dari ketiga kecamatan ini mestilah sumber
daya yang memiliki visi ketanahdataran. Semangat keadeerahan hanyalah sebagai
basis pemilih belaka, tetapi yang terpenting adalah semangat ketanahdataran,
bupati untuk Tanah Datar, bukan bupati untuk daerah tertentu saja," kata
tokoh masyarakat Pabasko (Padang Panjang, Batipuh Selupuh Koto), Basrizal Dt. Pangulu
Basa.
Ia
menyatakan hal itu ketika memberi 'katam haluih' dari diskusi sehari baneneng yang diselenggarakan
oleh para ninik mamak dan tokoh masyarakat ketiga kecamatan itu, hari Minggu di
RM Aie Badarun, Aie Angek. Ada seratusan orang peserta yang datang dari seluruh
nagari yang ada di kawasan tersebut.
Menurut
Basrizal, memang ada sejumlah tokoh yang digadang-gadang dari Basko untuk
menjadi Cabup Tanah Datar, termasuk juga untuk Cawabup. Tapi, menurutnya, jika
ingin memenangkan pertempuran dalam Pilkada ini tentu saja perlu kerelaan dan
keikhlasan dari para kandidat untuk maju sebagai satu orang calon saja agar
potensi suara yang besar itu tak sia-sia.
Tokoh
Pabasko yang juga wartawan senior Sumatera Barat, Eko Yanche Edrie St.
Parpatiah yang di awal pertemuan didaulat menyampaikan kata pemicu diskusi
(trigger) juga mengatakan bahwa suara yang 65 ribu itu tidak ada artinya kalau
kandidat dari Kaukus Basko lebih dari satu orang.
"Dan
lagi pula, yang mesti dipilih adalah seorang Bupati untuk memimpin Tanah Datar
ke depan menjadi lebih baik lagi, bukan memilih Bupati yang hanya bekerja untuk
para pemilihnya saja," kata Eko yang juga Wakil Ketua PWI Sumbar itu.
Ia juga
mengajak para pemilih untuk memulai kebiasaan baru yakni memilih dengan hati
nurani, bukan memilih karena diiming-iming. "Meskipun mengajak masyarakat
melaksanakan Pilkada bersih dan fair adalah pekerjaan yang sulit, tetapi tetap
harus diupayakan. Setidaknya masyarakat Pabasko mesti mencobanya," harap
dia.
Basrilzal
Dt. Pangulu Basa juga mendukung hal itu. Bahwa bisalah hendaknya pada Pilkada
kali ini, para pemilih bersama para calon dari Pabasko menjadi rule model perihal Pilkada yang bersih
dengan pemilih cerdas.
"Memulai
Pilkada dengan bersih, mudah-mudahan kita dapatkan pemimpin yang juga bersih
dan dapat memimpin tanpa banyak tanggungan beban utang material kepada
pemilihnya," kata Basrizal.
Minggu pagi hingga sore itu, atas prakarsa
sebuah grup WhatsApp yang diketuai oleh Muchtar Efendi, memang mendapat
perhatian luas dari para ninik mamak, alim ulama dan cerdik pandai Batipuh, X
Koto dan Batipuh Selatan.
“Banyak berseliweran posting-posting miring
tentang calon, pencalonan dan dukungan kepada calon dari wilayah Pabasko. Pada
kesempatan ini ingin kita luruskan. Grup Menuju BA 1 E yang terdiri dari
sejumlah tokoh Pabasko dianggap mendukung kandidat tertentu. Pada kesempatan
ini ingin kita jelaskan, bahwa semuanya tokoh Basko yang hendak maju kita beri
dukungan. Tidak ada pilih kasih,” kata Muchtar Effendi.
Dari nama-nama yang dihimpun oleh panitia
terdapat empat kandidat yang sudah ‘dekat-dekat’ dengan Parpol pengusung.
Keempatnya adalah Rafdy Meri Syarif, Ryan Diovella, John Enardi dan Hendri
Arnis. Sementara ada empat kandidat yang berminat untuk Wakil Bupati, Muzwar,
Basri Latif, Edityawarman dan B. Datuk Tuo.
Panitia kemudian memberikan panggung kepada
para kandidat untuk menyampaikan sekilas visi-misinya untuk didengar para
Ketua-ketua KAN, tokoh-tokoh nagari yang hadir. Namun sampai menjelang magrib,
harapan dari para tokoh agar keempat kandidat itu mengerucutkan diri menjadi
satu saja dengan cara melakukan pertemuan terbatas/tertutup, tidak berhasil.
“Sulit untuk dilakukan dalam waktu yang
singkat,” kata Basrizal Dt. Pangulu Basa. Maka pada ujung acara hanya
disepakati bahwa keempat kandidat bupati dari Basko diberikan surat dukungan
rekomendaasi oleh semua Ketua KAN di ketiga Kecamatan untuk disertakan dalam
portofolio meyakinkan partai politik pengusung.
“Diperkirakan hanya dimungkinkan satu pasangan
saja yang tersisa yang akan didukung partai yang ada. Maka kita persilahkan
keempat kandidat bupati putra terbaik Basko berjuang meyakinkan petinggi partai
politik sebagai yang terbaik dari empat terbaik itu untuk diloloskan sebagai
Balon Bupati Tanah Datar,” kata Muchtar Efendi.
Kegiatan akbar yang diketuai oleh Muchtar Effendi dengan
Sekretaris Firdaus, dihadiri oleh ketua LKAAM kecamatan Batipuh H. HS Dt
Panduko Basa (Angku Ladang) juga ketua LKAAM Kecamatan Batipuh Selatan N Dt
Milia dan ketua LKAAM Kecamatan X Koto Efendi Dt Sidubalang, para Ketua KAN,
Bundo kandung, Alim ulama, Cadiak pandai, tokoh-tokoh masyarakat, pemuda pemudi
Basko yang antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kapasitas pribadi juga hadir para
anggota DPRD dari ketiga kecamatan tersebut termasuk Ketua DPRD Tanah Datar,
Rony Mulyadi Dt. Bungsu. (paul hendri)