×

Iklan

PENGELOLA HOMESTAY DILATIH
Kata Bupati Gusmal, Kabupaten Solok Cocok dengan Wisata Desa

20 September 2020 | 15:05:18 WIB Last Updated 2020-09-20T15:05:18+00:00
    Share
iklan
Kata Bupati Gusmal, Kabupaten Solok Cocok dengan Wisata Desa
Salah satu spot yang indah dari berbagai wilayah pariwisata desa di Kabupaten Solok, ini adalah pemandangan di pantai timur danau Singkarak

Arosuka, Khazminang.id – Wisata Desa atau Desa Wisata, adalah jargon baru di Kabupaten Solok yang sedang dikembangkan oleh Pemkab bersama Dinas Pariwisatanya. Kata Bupati Solok, H. Gusmal, Kabupaten Solok selain daerah yang mempunyai alam yang indah dan di anugrahi 5 danau, juga mempunyai kultur masyarakat dengan budaya khas di nagari-nagari atau desa.

Dan dianggap tepat untuk pengembangan wisata pedesaan/desa wisata sehingga patut kiranya kita terus berbenah. Wisata pedesaan/desa wisata akan menjadi tujuan bagi wisatawan yang datang ke Kabupten Solok,” itu pernah ditekankan Gusmal dalam acara Pelatihan Tata Kelola Homestay dan Pondok Wisata Tahun 2020, yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Solok di Kyriad Bumi Minang Hotel Padang pekan lalu.

Dalam kesempatan dengan wartawan khazanah/khazminang.id, Minggu, Gusmal kembali mengulang soal itu. Menurutnya dalam kondisi perekonomian lesu saat ini, pariwisata salah satu yang masih bisa menggeliat dan perlu menjadi perhatian para pelakunya tentang inovasi-inovasi ke depan.

    Selama ini, ujar Gusmal, sektor pariwisata telah memberikan kontribusi dan berperan penting dalam pembangunan perekonomian, pengembangan wilayah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Melalui kontribusinya dalam menyumbangkan devisa, berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja. 

    Kembali ke desa wisata, kata dia, desa wisata seyogyanya dibentuk dengan mengedepankan kultur masyarakat di nagari, jadi betul-betul orisinalitasnya menonjol, sehingga pelancong akan sangat terkesan lantaran itu.

    Dan desa wisata ujarnya, mesti dibentuk dengan konsep kembali ke alam, serta menawarkan kehidupan masyarakat yang lebih alami serta menampilkan kekayaan budaya daerah setempat. "Nah, pada saat itu homestay akan merupakan bagian dari daya tarik wisata yang didapatkan oleh wisatawan dalam berkunjung ke desa wisata. Homestay mesti dibuat sedemkian rupa seshingga tamu-tamu merasa berada di desa itu sendiri, bukannya seperti berada di kota dengan gaya kota. Yang terpenting tentu segi kebersihan dan higyenitas harus jadi hal utama,” kata Bupati Gusmal.

    Homestay merupakan usaha pariwisata yang langsung di kelola oleh masyarakat di destinasi pariwisata.

    Merujuk kepada visi pembangunan Kabupaten Solok, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021, di tahun ini Kabupaten Solok difokuskan kepada beberapa capaian indikator pembangunan di sektor pariwisata yang masih belum optimal. Diantaranya pengelolaan objek wisata secara profesional demi peningkatan pertumbuhan industri pariwisata.

    Bedasarkan hal tersebut diatas ujar Gusmal, khusus untuk peningkatan SDM yang menunjang pertumbuhan industri pariwisata di Kabupaten Solok, yang pada akhirnya bertujuan untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata daerah perlu kiranya dilakukan bentuk kegiatan.

    Seperti pembinaan, bimbingan, pelatihan serta pengawasan demi peningkatan kapasitas SDM masyarakat pelaku sektor pariwisata yang berkarakter dan berjiwa entepreneurship. "Terutama bagi pengelola homestay, pondok wisata dan rumah wisata " tukas  Bupati Gusmal.

    Sementara Kadis Pariwisata Kabupaten Solok Nasripul Romika  menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kualitas itu tadilah maka dilaksanakan pelatohan bagi para pengelola homestay.

    Nasripul mengatakan, Kabupaten Solok memiliki lebih dari 50 buah homestay yang tersebar di berbagai kecamatan. Maka ia pun mengundang dua pakar pariwisata masing-masing Dr. Sari Lenggogeni Direktur TDC Unand dan Fatmawati, pengelola homestay di pulau Kapo-kapo Pessel. (riswan jaya)