Salah satu spot yang indah dari berbagai wilayah pariwisata desa di Kabupaten Solok, ini adalah pemandangan di pantai timur danau Singkarak |
Arosuka,
Khazminang.id – Wisata Desa
atau Desa Wisata, adalah jargon baru di Kabupaten Solok yang sedang
dikembangkan oleh Pemkab bersama Dinas Pariwisatanya. Kata Bupati Solok, H.
Gusmal, Kabupaten Solok selain daerah yang mempunyai alam yang indah dan di
anugrahi 5 danau,
juga mempunyai
kultur masyarakat dengan budaya khas
di nagari-nagari atau desa.
“Dan
dianggap tepat untuk pengembangan wisata pedesaan/desa wisata sehingga patut kiranya kita
terus berbenah. Wisata pedesaan/desa wisata akan
menjadi tujuan bagi wisatawan yang datang ke Kabupten Solok,” itu pernah ditekankan
Gusmal dalam acara Pelatihan Tata Kelola Homestay dan
Pondok Wisata Tahun 2020, yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Solok di
Kyriad Bumi Minang Hotel Padang pekan
lalu.
Dalam kesempatan
dengan wartawan khazanah/khazminang.id, Minggu,
Gusmal kembali mengulang soal itu. Menurutnya dalam kondisi perekonomian lesu
saat ini, pariwisata salah satu yang masih bisa menggeliat dan perlu menjadi
perhatian para pelakunya tentang inovasi-inovasi ke depan.
Selama ini, ujar Gusmal, sektor pariwisata telah memberikan kontribusi dan berperan penting dalam pembangunan perekonomian, pengembangan wilayah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui kontribusinya dalam menyumbangkan devisa, berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja.
Kembali ke desa
wisata, kata dia, desa wisata seyogyanya dibentuk dengan
mengedepankan kultur masyarakat di
nagari, jadi betul-betul orisinalitasnya menonjol, sehingga pelancong akan
sangat terkesan lantaran itu.
Dan desa wisata ujarnya, mesti dibentuk dengan konsep kembali ke alam, serta menawarkan kehidupan masyarakat yang lebih alami serta menampilkan kekayaan budaya daerah setempat. "Nah, pada saat itu homestay akan merupakan bagian dari daya tarik wisata yang didapatkan oleh wisatawan dalam berkunjung ke desa wisata. Homestay mesti dibuat sedemkian rupa seshingga tamu-tamu merasa berada di desa itu sendiri, bukannya seperti berada di kota dengan gaya kota. Yang terpenting tentu segi kebersihan dan higyenitas harus jadi hal utama,” kata Bupati Gusmal.
Homestay merupakan usaha pariwisata yang langsung di kelola oleh masyarakat di destinasi pariwisata.
Merujuk
kepada visi pembangunan Kabupaten Solok, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun
2016-2021, di tahun ini Kabupaten Solok difokuskan kepada beberapa capaian
indikator pembangunan di sektor pariwisata yang masih belum optimal. Diantaranya
pengelolaan objek wisata secara profesional demi peningkatan pertumbuhan
industri pariwisata.
Bedasarkan hal tersebut diatas ujar Gusmal,
khusus untuk peningkatan SDM yang menunjang pertumbuhan industri pariwisata di
Kabupaten Solok, yang pada akhirnya bertujuan untuk menunjang pengembangan
sektor pariwisata daerah perlu kiranya dilakukan bentuk kegiatan.
Seperti pembinaan, bimbingan, pelatihan serta pengawasan demi peningkatan kapasitas SDM masyarakat pelaku sektor pariwisata yang berkarakter dan berjiwa entepreneurship. "Terutama bagi pengelola homestay, pondok wisata dan rumah wisata " tukas Bupati Gusmal.
Sementara Kadis Pariwisata Kabupaten Solok Nasripul Romika menyebutkan bahwa untuk
meningkatkan kualitas itu tadilah maka dilaksanakan pelatohan bagi para
pengelola homestay.
Nasripul mengatakan, Kabupaten Solok memiliki
lebih dari 50 buah homestay yang
tersebar di berbagai kecamatan. Maka ia pun mengundang dua pakar pariwisata
masing-masing Dr. Sari Lenggogeni Direktur TDC Unand dan Fatmawati, pengelola
homestay di pulau Kapo-kapo Pessel. (riswan
jaya)