×

Iklan

BIAYA PASIEN COVID-19 RP184 JUTA SEHARI
Jokowi Siap Disuntik Vaksin

17 November 2020 | 22:05:00 WIB Last Updated 2020-11-17T22:05:00+00:00
    Share
iklan
Jokowi Siap Disuntik Vaksin
PERTAMA- Banyak ketakutan dan simpang-siurnya kabar tentang Vaksin Covid-19 yang akan digunakan membuat presiden Jokowi angkat bicara dan menyatakan dirinya siap menjadi orang yang pertama disuntik vaksin tersebut. (foto: Ist/net)

Jakarta, Khazminang--  Banyak ketakutan dan simpang-siurnya kabar  tentang Vaksin Covid-19 yang akan digunakan membuat presiden Jokowi angkat bicara dan menyatakan dirinya siap menjadi orang yang pertama disuntik vaksin tersebut.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19,namun kata Jokowi, hal tersebut juga harus sesuai dengan keputusan dari tim yang menangani.


    "Ya kalau saya, kalau diputuskan yang pertama disuntik presiden, ya saya siap," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan Rosiana Silalahi untuk program di Kompas TV,  Selasa (17/11).


    Walaupun siap untuk disuntik, Jokowi berharap tidak ada persepsi negatif dari masyarakat jika terjadi hal tersebut.

    Jokowi mengatakan tidak ingin publik menilai bahwa penyuntikan merupakan keuntungan yang didapat sebagai presiden.


    "Ya kalau saya ditentukan tim bahwa presiden yang pertama (divaksin) saya siap. Tapi jangan sampai nanti (ada anggapan), lho enak sekali presiden yang pertama harusnya rakyat dulu'," kata Jokowi.


    Jokowi juga mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan daftar prioritas penerima vaksin,  mulai dari tenaga kesehatan hingga guru, rencananya tim penanganan akan melakukan simulasi vaksinasi.


    "Kita sudah punya list kok list-nya siapa-siapa nanti minggu depan simulasi," kata Jokowi.


    Pada prinsipnya, Jokowi menekankan, vaksinasi sangat memegang teguh prinsip dan kaidah saintifik. Sehingga tidak ada kesan terburu-buru. Semua dilakukan sesuai dengan standar WHO.


    Sementara itu, kajian kementrian kesehatan melansir rata-rata klaim biaya perawatan pasien Covid-19 mencapai Rp184 juta, sementara itu, biaya perawatan pasien covid-19 paling tinggi mencapai Rp446 juta.


    Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany mengatakan besarnya biaya perawatan itu bergantung pada tingkat keparahan penyakit Covid-19 yang diderita pasien dan penyakit bawaan pasien, seperti diabetes dan hipertensi, serta daya tahan tubuh pasien.


    "Rata-rata biaya berobat Rp184 juta, antara Rp2,4 juta sampai Rp446 juta. Itu bagian yang saya kira kita semua individu jangan egois," ujarnya dalam diskusi Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit, Senin (16/11).


    Selanjutnya, rata-rata lama perawatan adalah 15,4 hari, oleh sebab itu, ia mengimbau semua pihak untuk mencegah penularan Covid-19.


    Alasannya, biaya perawatan tersebut ditanggung oleh negara menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang merupakan uang rakyat.


    "Banyak orang tidak paham kalau dia sakit covid-19, yang obati negara ditanggung negara, uang negara, APBN kan uang kita semua kalau kita ambil seenaknya saja itu artinya kita ambil uang bersama, jadi jangan egois," tegasnya.


    Pemerintah sendiri telah menganggarkan dana penanganan pandemi covid-19 sebesar Rp695,2 triliun. Dari jumlah tersebut untuk anggaran kesehatan sebesar Rp87,55 triliun.


    Belum lagi, kerugian karena tidak bisa menghasilkan pendapatan jika terpaksa dirawat karena Covid-19.


    Hasbullah juga menuturkan pasien mengalami kerugian yang tak bisa dinilai dengan uang, yaitu rasa kecemasan dan kekhawatiran selama dirawat.


    Toh, lanjutnya, biaya pencegahan dengan 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan tidak semahal jika seseorang tertular covid-19.


    "Ini yang mesti dipahami banyak orang, kalau sakit bilangnya cobaan Tuhan, memang betul cobaan dari Tuhan, tapi belum banyak yang akui kalau sakit ini bencana individual, dan jangan salah sakit itu sebetulnya musibah yang bisa kita kendalikan melalui perilaku kita kalau kita pakai masker dan hidup sehat," katanya. (*/Novrizal Sadewa).