Tuapejat, Khazminang.id – Gempa dengan magnitudo 5,8 yang terjadi di Sumatera
Barat pagi tadi cukup mengejutkan warga di Kepulauan Mentawai, karena durasinya
cukup panjang.
Siaran Pers PMI Sumbar
yang mengutip laporan petugas Posko PMI di Mentawai Rudi Dabot menyebutkan, guncangan gempa terasa sangat kuat oleh warga sekitar pelabuhan
Tuapejat. Warga berhamburan keluar rumah.
“Tapi tidak lama, setelah setengah jam keadaan sudah aman, masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Rudi.
Warga Mentawai menjadi
agak trauma lantaran pada hari Senin, gempa dengan magnituda 5,7 juga terjadi,
getarannya cukup kuat membuat warga juga berhamburan ke luar rumah.
Kepala Markas PMI Sumbar, Hidayatul Irwan menghimbau masyarakat Sumbar agar tetap waspada dan siap siaga. "Gempa itu bukan sesuatu yang ditakuti tapi diwaspadai. Karena gempa adalah fenomena alam yang tidak bisa kita ketahui kapan dan dimana akan terjadi," kata Hidayat.
Hidayat juga menjelaskan bahwa Sumbar memang
berada di daerah yang rentan terhadap ancaman gempa. "Terbukti, dalam
minggu ini saja, gempa sudah terjadi 2 kali di lokasi yang berdekatan. Artinya
mau tidak mau, kita harus siap siaga dan ikhtiar untuk antisipasi gempa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang," kata dia.
Hidayat mengajak untuk selalu waspada dan
siaga. "Lakukan upaya penyelamatan secara individu, tidak boleh panik.
Kemudian jika berada di dalam ruangan terutama di lantai 2 agar melindungi diri
terlebih dahulu, dengan melakukan 4B (Berlutut, Berlindung dan Bertahan serta
Berdo'a). Carilah benda-benda yang melindungi kepala seperti tas, buku, atau
alat kantor,"
terang Hidayat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa dengan Magnitudo 5.8 SR ini berpusat di kedalaman 29 kilometer. Pada lokasi 2.04 LS dan 99.62 BT, 3 kilometer dari tenggara Tuapejat, Kepulauan Mentawai. BMKG juga merilis bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat diminta untuk tetap hati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.
Tidak hanya di Kepulauan Mentawai, gempa juga
dirasakan goncangannya oleh beberapa wilayah di Sumatera Barat, yaitu,
Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Pariaman, Bukittinggi, dan Padang
Panjang serta Payakumbuh.
“Hampir seluruh Posko PMI
Kabupaten/Kota di Sumbar memberi laporan kondisi terkini gempa tersebut dan
menyatakan getrannya cukup kuat,” kata Kepala Markas PMI Sumbar itu.
Sementara itu Ketua
PMI Sumbar H. Aristo Munandar mengatakan bahwa kepanikan saat gempa adalah
lumrah. Tetapi tidak boleh lama-lama. “Setelah gempa terjadi, semua terkejut.
Tapi kemudian harus sesegeranya menyiapkan diri untuk mencari penyelamatan
kalau-kalau gempanya berulang dan kuat. Membiasakan hidup waspada bencana itu
bagus, agar korban tidak berjatuhan lebih banyak. Wilayah kkita adalah etalase
bencana, terutama gempa dan banjir, jadi perlu membiasakan diri menghadapi
hal-hal itu,” ujar Aristo.
Ia juga menyatakan
bahwa menjelang lebaran ini Palang Merah Indonesia di
seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat sudah bersiaga menghadapi berbagai kemungkinan bencana. “Tapi kita juga berkonsentrasi
untuk menyiapkan
Pos Pertolongan Pertama Siaga Lebaran 2021 dan menyiagakan personel untuk antisipasi
potensi-potensi kejadian yang mengakibatkan bencana,” kata dia. (rehan)