×

Iklan


JIka Gempa Terjadi, ini Tips Penyelamatan dari PMI Sumbar

05 Mei 2021 | 10:48:44 WIB Last Updated 2021-05-05T10:48:44+00:00
    Share
iklan
JIka Gempa Terjadi, ini Tips Penyelamatan dari PMI Sumbar

Tuapejat, Khazminang.id – Gempa dengan magnitudo 5,8 yang terjadi di Sumatera Barat pagi tadi cukup mengejutkan warga di Kepulauan Mentawai, karena durasinya cukup panjang.

Siaran Pers PMI Sumbar yang mengutip laporan petugas Posko PMI di Mentawai Rudi Dabot menyebutkan, guncangan gempa terasa sangat kuat oleh warga sekitar pelabuhan Tuapejat. Warga berhamburan keluar rumah.

    “Tapi tidak lama, setelah setengah jam keadaan sudah aman, masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Rudi.

    Warga Mentawai menjadi agak trauma lantaran pada hari Senin, gempa dengan magnituda 5,7 juga terjadi, getarannya cukup kuat membuat warga juga berhamburan ke luar rumah.

    Kepala Markas PMI Sumbar, Hidayatul Irwan menghimbau masyarakat Sumbar agar tetap waspada dan siap siaga. "Gempa itu bukan sesuatu yang ditakuti tapi diwaspadai. Karena gempa adalah fenomena alam yang tidak bisa kita ketahui kapan dan dimana akan terjadi," kata Hidayat.

    Hidayat juga menjelaskan bahwa Sumbar memang berada di daerah yang rentan terhadap ancaman gempa. "Terbukti, dalam minggu ini saja, gempa sudah terjadi 2 kali di lokasi yang berdekatan. Artinya mau tidak mau, kita harus siap siaga dan ikhtiar untuk antisipasi gempa yang akan terjadi dimasa yang akan datang," kata dia.

    Hidayat mengajak untuk selalu waspada dan siaga. "Lakukan upaya penyelamatan secara individu, tidak boleh panik. Kemudian jika berada di dalam ruangan terutama di lantai 2 agar melindungi diri terlebih dahulu, dengan melakukan 4B (Berlutut, Berlindung dan Bertahan serta Berdo'a). Carilah benda-benda yang melindungi kepala seperti tas, buku, atau alat kantor," terang Hidayat.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa dengan Magnitudo 5.8 SR ini berpusat di kedalaman 29 kilometer. Pada lokasi 2.04 LS dan 99.62 BT, 3 kilometer dari tenggara Tuapejat, Kepulauan Mentawai. BMKG juga merilis bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat diminta untuk tetap hati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

    Tidak hanya di Kepulauan Mentawai, gempa juga dirasakan goncangannya oleh beberapa wilayah di Sumatera Barat, yaitu, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Pariaman, Bukittinggi, dan Padang Panjang serta Payakumbuh.

    “Hampir seluruh Posko PMI Kabupaten/Kota di Sumbar memberi laporan kondisi terkini gempa tersebut dan menyatakan getrannya cukup kuat,” kata Kepala Markas PMI Sumbar itu.

    Sementara itu Ketua PMI Sumbar H. Aristo Munandar mengatakan bahwa kepanikan saat gempa adalah lumrah. Tetapi tidak boleh lama-lama. “Setelah gempa terjadi, semua terkejut. Tapi kemudian harus sesegeranya menyiapkan diri untuk mencari penyelamatan kalau-kalau gempanya berulang dan kuat. Membiasakan hidup waspada bencana itu bagus, agar korban tidak berjatuhan lebih banyak. Wilayah kkita adalah etalase bencana, terutama gempa dan banjir, jadi perlu membiasakan diri menghadapi hal-hal itu,” ujar Aristo.

    Ia juga menyatakan bahwa menjelang lebaran ini Palang Merah Indonesia di seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat sudah bersiaga menghadapi berbagai kemungkinan  bencana. “Tapi kita juga berkonsentrasi untuk  menyiapkan Pos Pertolongan Pertama Siaga Lebaran 2021 dan menyiagakan personel untuk antisipasi potensi-potensi kejadian yang mengakibatkan bencana,” kata dia. (rehan)