×

Iklan


Jawab Polemik Donasi untuk Labor Unand, Mahyeldi: Gubernur Bukan Malaikat

04 Agustus 2021 | 14:54:45 WIB Last Updated 2021-08-04T14:54:45+00:00
    Share
iklan
Jawab Polemik Donasi untuk Labor Unand, Mahyeldi: Gubernur Bukan Malaikat
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi.

Padang, Khazminang.id-- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menjawab pertanyaan dari dua anggota DPRD Sumbar, Irwan Afriadi dan Nofrizon saat sidang paripurna penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 terkait viralnya donasi publik untuk laboratorium Unand.

"Permintaan Fakultas Kedokteran Unand untuk tahun 2021 baru masuk pada 4 Juli 2021. Permintaan tersebut kini sedang dibahas tim keuangan daerah berapa yang diminta dan berapa kemungkinan bisa disetujui," ungkap Mahyeldi saat paripurna penetapan RPJMD 2021-2026, Selasa (3/8) kemarin.

Terkait penggalangan donasi untuk setiap pengambilan hasil swab yang bersifat sukarela dan dikumpulkan untuk biaya consumables itu, Mahyeldi juga mempersilakan, karena itu memang kebiasaan orang Minang.

    "Bila bantuan dikaitkan dengan Pemprov, maka yang meminta harus belajar dulu terkait aturan yang mengikat tentang bantuan tersebut karena ada mekanismenya. Kecuali uang pribadi yang diberikan. Mohon DPRD juga dapat sama-sama memahaminya," sambung Mahyeldi.

    Mahyeldi menyampaikan bahwa, walaupun mungkin terlihat belum optimal, Pemprov akan selalu berupaya sebaik mungkin untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Sumbar. Menurutnya, tidak ada satupun niat Pemda, termasuk kabupaten/kota yang tidak serius dengan ini.

    "Kita sudah melakukan banyak hal tapi memang tidak semuanya diberitakan karena yang penting kita bekerja. Misal terkait oksigen, kita sudah rapat Sabtu lalu dengan OPD dan rumah sakit. Terima kasih atas masukan DPRD," jelas dia.

    Terkait bantuan untuk laboratorium yang viral itu, Gubernur Mahyeldi mengaku sudah bertemu dengan Rektor Unand, Yuliandri, dan dijelaskan mekanisme dan segala sesuatunya agar bisa dipahami.

    "Pemprov, saya sebagai gubernur bukan malaikat, juga manusia biasa pasti ada kekurangan-kekurangan. Kami tidak akan komentari berita-berita viral karena pekerjaan kami bukan mengomentari tapi menjawab dengan kerja," ulas dia.

    Jawaban Mahyeldi, sontak membuat peserta sidang paripurna yang digelar Selasa (3/8) kemarin itu terdiam. Namun, anggota DPRD Sumbar, HM Nurnas mengaku takjub dengan jawaban dan respon Gubernur Sumbar, karena terdapat kata 'malaikat' dan menyebut tugas gubernur tidak menjawab berita viral.

    "Setuju saya dengan uraian Pak Mahyeldi di Paripurna tadi, dua catatan saya memang betul gubernur tidak malaikat. Kedua, soal tugas gubernur tidak menjawab berita viral, semoga saya dan DPRD Sumbar tidak gagal paham memaknainya," ujar HM Nurnas. 

    Galang Donasi

    Sebelumnya, tiba-tiba pengelola Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang biasanya menangani pemeriksaan sampel hasil swab Covid-19, mengeluh. Sebuah pengumuman di dinding labor yang dipimpin Dr. Andani Ekaputra itu, menjadi ramai diperbincangkan publik sejak Rabu (3/8) kemarin.

    Pengumuman itu berbunyi: “Mengingat belum adanya pendanaan dari Pemprov Sumbar, maka kami mohon donasi untuk setiap pengambilan swab yang dilakukan di FK Unand, untuk biaya consumables. Donasi tidak memaksa dan tidak ada ketentuan jumlah, terima kasih”.

    Para inisiator dan anggota WhatsApp Group (WAG) Kawal Covid-19 Sumbar spontan membuka donasi untuk membantu Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Selasa (3/8/2021).

    Mereka sedih dan terketuk hati setelah mengetahui, ternyata laboratorium yang dipimpin Dr Andani Eka Putra itu tidak mendapatkan pendanaan dari Pemprov Sumbar.

    Para inisiator dan anggota GWA yang sejak awal pandemi mengawal penanganan Covid-19 Sumbar itu, terdiri dari para akademisi, politisi, profesional,  tokoh masyarakat, kepala daerah dan jurnalis.

    Sebelumnya, kendala anggaran juga sudah diungkapkan oleh Dr Andani Eka Putra ketika akan memeriksa spesimen untuk mengetahui apakah virus korona varian delta sudah masuk ke Sumbar atau belum.

    Namun, itu belum bisa dilakukan karena terbentur anggaran. “Labor kita bisa melakukan itu. Kalau anggaran sudah ada, kita lakukan pemeriksaan,” katanya.

    Akademisi Unand Andri Rusta yang menjadi salah seorang inisiator menatakan, donasi dikirimkan ke Nomor Rekening Bank Mandiri 1110008888667 atas nama.Sari Lenggogeni. Bukti transfer dikirimkan ke Andri dengan nomor WA: 081266682627. (han)