Tim Khazanah foto bersama pengurus dan anak-anak panti setelah menyerahkan bantuan sembako dari donatur. |
Padang, Khazanah – Jatuh bangun
mengelola panti asuhan, itulah yang dialami oleh pengurus Rumah Asuh Khairul
Ummah Al Islamiyah, Nurbaiti, wanita separuh baya yang menghabiskan sisa usianya
untuk berbuat baik kepada sesama dengan mengasuh anak-anak miskin dan sudah
tidak lagi memiliki orang tua, di panti yang ia kelola.
Rumah
asuh yatim, piatu dan dhuafa yang ia dirikan tahun 2014 itu, diawal berdirinya
mengalami masa-masa sulit, karena tidak memiliki donatur tetap dan bantuan dari
pemerintah. Ia hanya berharap uluran tangan dari warga sekitar dan teman-teman
yang ia kenal untuk membantu menyambung hidup 19 anak yang ia asuh. Tempat
tinggalpun berpindah-pindah, karena ketidak sanggupannya membayar sewa. Namun ia
tak putus asa dan selalu berdoa.
“Saya
yakin Allah tidak tidur dan mendengarkan doa-doa kami. Saya yakin Allah tidak
akan membiarkan anak-anak ini sengsara”, ucapnya dengan suara agak tersendat ditenggorokan
kepada
Ternyata
perjuangan Nurbaiti tak sia-sia, bulan Maret 2018 ia bertemu mantan Menteri
Dalam Negeri RI Gamawan Fauzi yang tanpa diduga berkunjung bersama keluarga ke
panti yang ia kelola. Rumah yang semula ia kontrak, akhirnya dibeli oleh
keluarga Gamawan dan sejak saat itu anak-anak panti tidak lagi khawatir akan
pindah rumah, karena belum membayar sewa.
“Alhamdulillah,
pak Gamawan mendonasikan seluruh uang pensiunnya untuk panti ini, kami sangat
bersyukur dan berterima kasih. ucapnya.
Ketika
ditanya, kenapa ia memilih mengabdikan diri di panti asuhan? Wanita asli
Bukittingi ini menjawab bahwa sejak usia muda ia senang mangasuh anak-anak dan
orang tua. Selain itu, berbuat baik merupakan amanah dari orang tuanya.
“Semasa
hidupnya, bapak saya pernah berpesan agar saya selalu berbuat baik dan
bermanfaat bagi orang lain. Mungkin mengasuh anak-anak ini adalah jalan saya”,
ucapnya, walaupun terkadang tak jarang ejekan ia terima.
Ia
bersyukur masih ada orang-orang dermawan yang membantu mereka. Ia dan anak-anak
selalu mendoakan semoga Allah akan membalasinya dengan pahala dan rezeki yang
berlipat ganda.
“Kami
berharap akan ada dermawan lain yang terketuk hatinya untuk membantu anak-anak
yatim, piatu dan dhuafa, sehingga kebutuhan mereka bisa terpenuhi dan dapat
menyelesaikan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Mereka adalah tanggung jawab
kita”, pungkasnya.
Rumah
Asuh Khairul Ummah Al Islamiayah yang beralamat di jalan Legislatif No.33
Gunung Pangilun, Nagggalo Padang, saat ini ditempati oleh 19 anak-anak asuh yang
semuanya perempuan, usia 6 sampai 17 tahun. Mereka berasal dari Sijunjung dan
Alahan Panjang. (JJ)